Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
43. INT. APARTEMEN NIKO — SORE
NIKO berdiri di ambang pintu dan melihat ayahnya sedang memasukkan sesuatu di tas. Sebuah koper besar ada di samping sofa.
PAPA NIKO
(meresleting tas)
NIKO diam dan mengamati ruangan. Ia seperti sedang menahan diri untuk tidak marah atau sedih atau mengucapkan sesuatu yang salah.
NIKO
(bergetar)
PAPA NIKO menghampiri dan menepuk bahu NIKO. Ia tersenyum dan mengangguk.
PAPA NIKO
(tersenyum)
NIKO diam memperhatikan ayahnya membawa tas dan menyeret koper.
PAPA NIKO lalu memeluk NIKO. Wajah NIKO tanpa ekspresi dan tidak membalas pelukan ayahnya.
PAPA NIKO
(menatap NIKO dan memegang kedua bahu NIKO)
NIKO menatap ayahnya yang membawa koper lalu menutup pintu apartemen. Tangannya mengepal dan bergetar. Matanya mulai berkaca-kaca.
FADE IN TO:
44. EXT. TAMAN SEKOLAH — PAGI
NIKI dan NIKO berdiri berhadapan. NIKO berkacak pinggang dan terlihat sangat marah. NIKI diam menunduk mendengar semua omelan NIKO.
INSERT: pohon tomat mereka tampak layu.
NIKO masih terus memarahi NIKI, lalu pergi begitu saja.
CUT TO:
45. INT. DALAM KELAS NIKO — PAGI
NIKO membanting tas di meja lalu duduk dengan kesal. Raven yang sudah datang lebih dulu dan beberapa anak lainnya, terkejut.
RAVEN
NIKO tidak menjawab, tapi menatap ketus pada RAVEN.
RAVEN (CONT’D)
(mengangkat bahu)
CUT TO:
46. INT. DEPAN KELAS NIKI — ISTIRAHAT PAGI
DIAN dan VERA melongok dari pintu kelas.
VERA
(berseru sambil tersenyum)
DIAN
(berbisik dan menjawil lengan VERA)
VERA
(mengibaskan tangan)
Dari dalam kelas NIKI berjalan cepat ke arah pintu. Anggi buru-buru mengikuti sambil memberi kode pada DIAN dan VERA untuk tidak berkata apa-apa.
NIKI
(kesal)
VERA
(santai)
NIKI melotot.
VERA (CONT’D)
(tertawa)
ANGGI tampak khawatir dan melambaikan tangan seperti melarang VERA meneruskan candaannya.
DIAN
(berbisik)
VERA
(tidak peduli)
NIKI sudah habis kesabaran.
NIKI
(marah, berteriak)
INTERCUT TO:
Di waktu yang bersamaan, di depan kelas NIKO juga terjadi keributan. NIKO keluar dari kelas dengan marah. Ia berjalan cepat menuju kelas NIKI. RAVEN di belakangnya berusaha menenangkan.
RAVEN
(mencekal lengan NIKO)
NIKO menatap RAVEN, tapi tidak menjawab.
INTERCUT TO:
VERA
ANGGI dan DIAN benar-benar khawatir karena ucapan VERA akan menambah kemarahan NIKI.
NIKI
(marah)
NIKO (OS)
NIKO dan RAVEN sudah berada di depan kelas NIKI. NIKO menatap NIKI.
NIKI tidak mau kalah, balas melotot. Mereka berdua seperti lomba melotot.
ANGGI
(menarik NIKI mundur)
Susah payah ANGGI, DIAN, dan VERA membujuk NIKI dan tidak meladeni NIKO. Sementara itu, RAVEN juga mengajak NIKO pergi.
NIKO
(mendengus keras)
NIKI yang mendengar itu berbalik dan hendak menghampiri NIKO, tapi teman-teman menahannya.
ANGGI
Tiba-tiba NIKI menangis. Teman-teman panik dan bingung.
DIAN
(kaget)
INTERCUT TO:
NIKO sudah agak jauh dari sana dan melihat tiga gadis lainnya menghibur NIKI.
NIKO
(sinis)
CUT TO:
47. EXT. TROTOAR KE TOKO IAN — MENJELANG SORE
NIKI berjalan cepat di trotoar. Raut wajahnya masih kesal dengan kejadian tadi. Kata-kata NIKO kembali terngiang di telinganya.
NIKO (OS)
Air mata NIKI menetes lagi, tapi segera dihapus. NIKI teringat kejadian masa lalu.
FLASHBACK TO:
48. INT. RUMAH NIKI — SIANG
Tiga tahun lalu, NIKI masih SMP. NIKI di kamarnya sepulang sekolah membaca komik sambil mendengarkan musik dengan earphone.
INTERCUT TO:
MAMA NIKI yang sedang sakit dan tidur di kamarnya, tiba-tiba terbangun. Dengan tubuh lemah, ia pergi ke kamar mandi.
SFX: suara jatuh dari dalam kamar mandi.
JUMP CUT TO:
Beberapa menit kemudian, NIKI masih di kamar, lalu mendengar teriakan dari bawah.
IAN (OS)
(berteriak)
NIKI buru-buru mencopot earphone dan keluar dari kamar.
INTERCUT TO:
MAMA NIKI terbaring di lantai kamar mandi. IAN menatap panik pada ibunya yang tidak bergerak. Ia lalu menoleh pada NIKI yang diam saja seperti patung karena kaget.
IAN
(berteriak, panik, wajah merah)
NIKI masih bengong.
IAN (CONT’D)
(membentak)
NIKI
(terkejut, gugup)
MONTAGE:
1. IAN mengambil ponsel yang tadi ia lempar begitu saja karena terkejut melihat ibunya jatuh.
2. IAN menelepon ambulans dan ayahnya dengan panik.
3. IAN menghadap NIKI yang seperti orang linglung.
MONTAGE END.
IAN
(marah, membentak)
IAN berhenti ketika wajah NIKI memerah dan air matan mulai menetes. NIKI menangis keras. IAN memeluknya.
CUT TO:
49. INT. KAMAR RUMAH SAKIT — SORE
NIKI, IAN dan PAPA NIKI (44) mengelilingi ranjang rumah sakit tempat MAMA NIKI berbaring. NIKI masih menangis sesenggukan. Wajahnya sembab dan basah. MAMA NIKI menyuruh NIKI mendekat.
MAMA NIKI
(tersenyum dan membelai kepala NIKI)
IAN ingin membantah, tapi PAPA NIKI melarangnya.
NIKI
(sesenggukan, terbata-bata)
IAN menunduk ketika MAMA NIKI menatapnya.
MAMA NIKI sembuh dan sejak dua tahun lalu, MAMA NIKI mengikuti PAPA NIKI bekerja di luar negeri. Sejak itu pula NIKI jadi lebih sensitif bila berbicara tentang hal-hal kritis atau kematian.
FLASHBACK OFF.
CUT BACK TO: