Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
202. INT. PUJASERA MAL — MALAM
Di salah satu meja, ada ANGGI dan DIAN yang sedang makan. NIKI baru saja datang sambil membawa makanannya. NIKI melihat NIKO dan VERA yang keluar dari area kuliner.
NIKI
(sambil duduk)
DIAN
(mengangkat bahu)
ANGGI
DIAN menggeleng.
JUMP CUT TO:
Satu jam kemudian, NIKO dan VERA memasuki area kuliner. Awalnya wajah mereka tampak tegang, lalu secara bersamaan mengubah ekspresi menjadi ceria seperti biasa.
NIKI
(jengkel)
VERA
(cengar-cengir)
DIAN
ANGGI
NIKO
(menggeleng)
VERA
NIKO
Mereka mengangguk setuju.
FADE OUT TO:
203. INT. KELAS NIKI — SIANG
NIKI, NIKO, dan VERA duduk di bangku masing-masing yang berdekatan. ANGGI dan DIAN juga ada di sana. Semua memperhatikan NIKI, kecuali NIKO sedang menatap ponselnya.
VERA
NIKI
(menggeleng)
NIKO menatap NIKI.
NIKI (CONT’D)
(menunjuk NIKO dan mengancam)
VERA
(terkekeh)
NIKO
(cemberut)
NIKI
(kesal)
NIKO
(ikut kesal)
NIKI
NIKO
NIKO lalu berdiri dan keluar.
CUT TO:
204. EXT. TEPI LAPANGAN BOLA — SIANG
Lapangan ramai dengan anak-anak yang mengikuti class meeting basket. NIKO duduk di bangku sambil memegang ponsel.
INSERT: layar pesan NIKO dan PAPA NIKO yang berkata, “Nik, kita nggak bisa nunggu lama lagi.”
NIKO menatap lapangan dengan ekspresi bingung dan gelisah.
NIKO
(bergumam)
JUMP CUT TO:
Hingga bel berbunyi, NIKO masih berdiam di bangku. Beberapa kali mengembuskan napas panjang, NIKO lalu berdiri dan berdecak kesal.
FADE OUT TO:
205. INT. KAMAR NIKI — SIANG
Libur akhir semester. Hari Sabtu siang sebelum 24 Desember.
NIKI sedang membaca komik di tempat tidur.
SFX: ponsel bergetar.
NIKI membaca pesan yang masuk lalu langsung melompat bangun dan berlari keluar.
CUT TO:
206. EXT. RUMAH NIKI — SIANG
NIKO duduk di atas jok motor sambil mengetik di ponsel. Dua buah helm tergantung di setang.
NIKO menatap pintu rumah NIKI yang masih tertutup. Beberapa detik kemudian pintu itu terbuka. NIKI berjalan cepat ke arahnya sambil melotot marah.
NIKO berdiri seolah bersiap menghadapi kemarahan NIKI.
NIKI
(membentak)
NIKO
(tertawa)
NIKI
NIKO
(memelas)
NIKI menatap NIKO dengan ketus. Antara kasihan dan kesal, lalu berbalik masuk ke rumah.
NIKO (CONT’D)
(tersenyum)
JUMP CUT TO:
NIKI kembali dengan mengenakan topi, jaket, dan kacamata hitam. Bibirnya masih cemberut lalu menatap motor NIKO.
NIKI
(heran)
NIKO
NIKI kebingunan karena tidak tahu harus berpegangan pada apa mengingat alergi NIKO.
NIKO (CONT’D)
NIKI akhirnya naik dengan susah payah tanpa menyentuh NIKO sedikit pun.
CUT TO:
207. EXT. KOLAM PANCING — SIANG
Kolam pancing itu berada di area terbuka. Hanya ada beberapa tempat yang memiliki atap teduh dan sudah penuh. NIKO dan NIKO harus rela sedikit kepanasan saat memancing di dekat pohon yang tidak terlalu lebat daunnya.
NIKI dan NIKO duduk di kursi sambil memegangi alat pancing masing-masing. NIKI cemberut dan berkali-kali mengipasi dirinya dengan tangan. NIKO tampak santai dan bersemangat.
NIKI
(sebal)
NIKO
NIKI berdecak kesal dan mengangkat tangan hendak memukul.
NIKO (CONT'D)
NIKI menurut, tapi wajahnya masih kesal.
JUMP CUT TO:
Beberapa menit kemudian, NIKI merasakan gerakan di pancingnya.
NIKI
(memegangi pancing dengan gugup dan panik)
NIKO segera mendekat ke NIKI dan membantu menggulung tali.
NIKO
NIKO dengan cekatan menggulung tali pancing. Secara bersama-sama NIKI dan NIKO mengangkat kail dan dua ekor ikan bandeng segar ukuran sedang tergantung di ujung umpan. NIKI dan NIKO berteriak kegirangan.
CUT TO:
208. INT. WARUNG MAKAN KOLAM PANCING — SIANG
NIKI dan NIKO duduk lesehan dengan alas tikar yang berdekatan dengan jendela ke arah kolam. Dua piring nasi panas, dua ekor ikan bandeng bakar, dua lalapan dan sambal, juga dua minuman ada di atas meja.
NIKI makan dengan lahap, sementara NIKO mengamatinya sambil tertawa.
NIKO
NIKI
(mendelik)
NIKI dan NIKO akhirnya makan bersama-sama.
JUMP CUT TO:
NIKI dan NIKO menatap kolam pancing yang masih ramai. Piring-piring di meja mereka sudah dibereskan. Hanya tersisa dua gelas es teh manis yang tinggal separuh.
NIKO terlihat bingung dan menatap NIKI.
NIKO
NIKI
(curiga)
NIKO
(bibir manyun)
NIKI
NIKO
(mengangguk yakin)
NIKI
NIKO
(mengangguk)
NIKI berpikir sebentar. Dahinya mengernyit. Sesekali ia menatap NIKO yang menunggu jawabannya.
NIKI
Raut wajah NIKO berubah ketika mendengar permintaan NIKI.
CUT TO:
209. EXT. JALAN RAYA — SORE
NIKO mengendarai motor menuju rumah NIKI. NIKI di boncengan, duduk dengan perasaan gelisah karena merasa bersalah.
NIKI
(suara keras)
NIKO tidak menjawab.
NIKI (CONT’D)
(menyesal)
NIKO seperti bicara sesuatu tapi tidak terdengar.
NIKI (CONT’D)
(berteriak)
NIKO tidak bicara lagi sampai tiba di rumah NIKI.
CUT TO:
210. EXT. RUMAH NIKI — SORE
NIKI turun dari motor dan melepas helm. NIKO juga melepas helm dan mengusap wajahnya yang berkeringat.
NIKO
NIKI
(mendelik dan menepuk dahi)
NIKO
NIKI
NIKO
(memakai helm)
NIKI
NIKO
NIKI
NIKO
(menyalakan motor)
NIKI mendelik. NIKO lalu pergi.
CUT TO:
211. INT. KAMAR NIKO — MALAM
NIKO duduk termenung di kursi meja belajar. Matanya bergantian menatap ponsel yang berisi pesan dari NIKI dan sebuah koper besar di sudut kamar.
INSERT: layar pesan NIKI yang berkata, “Ada buku yang aku mau. Tapi, aku nggak minta itu sebagai kado. Aku cuma pengin kita semua bisa kumpul dan makan bareng. Itu aja. Gampang, ‘kan?"
NIKO beranjak ke tempat tidur dan menutup mata dengan gelisah.
CUT TO:
212. EXT. RUMAH NIKI — MALAM
NIKI keluar dengan wajah ceria karena TARA datang. Mereka lalu duduk di teras.
TARA
NIKI
TARA
(nada dingin dan ketus)
NIKI terkejut.
TARA (CONT’D)
NIKI
(bingung)
TARA
(tertawa sinis)
NIKI
(semakin bingung)
TARA
(suara pelan tapi tegas)
NIKI sangat terkejut. Matanya berkaca-kaca dan wajahnya merah.
TARA (CONT’D)
NIKI tidak bisa berkata apa-apa lagi sampai TARA pergi meninggalkan rumah.
CUT TO:
213. INT. KAMAR NIKI — MALAM
Kamar itu gelap. Cahaya hanya berasal dari jendela luar. Duduk di tempat tidur, NIKI menangis keras dengan wajah tertutup bantal. Bahunya berguncang.
JUMP CUT TO:
Beberapa waktu kemudian, NIKI tertidur karena lelah menangis.
FADE OUT TO:
214. INT. DAPUR NIKI — SIANG
NIKI sedang membersihkan dapur ketika IAN datang.
IAN
NIKI tidak menjawab, tapi tetap menyapu lantai.
IAN (CONT’D)
NIKI menggeleng. IAN pun berlalu karena harus tetap bekerja.
CUT TO:
215. INT. RUANG TAMU NIKI — SIANG
NIKI membaca webtun di ponsel. Setelah bosan, dia membuka grup WA yang sepi. Percakapan terakhir adalah setelah ujian. Sepertinya teman-temannya sedang liburan.
Teringat ucapan IAN mengenai TARA, tiba-tiba tangis NIKI pecah.
JUMP CUT TO:
Satu jam kemudian, NIKI menghapus air matanya. Sambil terisak, NIKI mengirim pesan pada NIKO.
INSERT: layar pesan NIKI dan NIKO.
NIKI
Beberapa menit tanpa jawaban, NIKI mengirim lagi.
NIKI
Masih tidak ada jawaban.
NIKI
Tidak ada jawaban, dan pesan-pesan itu belum terbaca.
NIKI
NIKI meletakkan ponsel dengan gelisah. NIKO belum membaca pesan-pesan itu.
CUT TO:
216. INT. KAMAR NIKI — MALAM
NIKI buru-buru mengambil ponsel yang berdering nyaring di meja belajar. NIKI tampak bersemangat, tapi langsung berubah kecewa.
NIKI
(menggerutu)
NIKI membuka lagi layar percakapannya dengan NIKO. Pesan itu masih belum terbaca.
NIKI (CONT’D)
FADE OUT TO:
217. EXT. RUANG TAMU RUMAH NIKI — SIANG
NIKI duduk sambil membaca komik. Sesekali ia melihat ponsel di meja. Sudah beberapa hari berlalu dan NIKO sama sekali tidak membaca pesannya. Teman-teman yang lain memberi kabar mereka berada di luar kota. NIKI benar-benar merasa sendirian.
NIKI (VO)
(cemberut)
MONTAGE:
MONTAGE END.
FADE OUT TO:
218. INT. RESTORAN — MALAM
24 Desember 2022.
NIKI, ANGGI, DIAN, VERA, dan RAVEN berkumpul di satu meja panjang. Makanan dan minuman sudah tersaji di atas meja, termasuk kue ulang tahun dengan lilin angka 18. Semua mengucapkan selamat ulang tahun bergantian.
NIKI
(terharu)
ANGGI
DIAN
RAVEN
(menatap VERA)
Semua mata tertuju pada VERA, termasuk NIKI. VERA jadi gugup.
VERA
(terbata-bata)
NIKI
(kesal)
VERA masih menampakkan kegugupannya walau sambil tersenyum.
JUMP CUT TO:
Makanan dan minuman di meja sudah mulai berkurang. Semua tampak menikmatinya. Namun, VERA berkali-kali melihat ponsel dan gelisah. NIKI dan lainnya memperhatikan.
DIAN
ANGGI
NIKI
VERA
(mengangkat telepon dan berteriak)
VERA menatap NIKI dengan perasaan bersalah dan menyesal.
VERA (CONT’D)
VERA menepuk bahu NIKI, mengambil tas, mengangguk pada yang lain, lalu pergi dengan ponsel di telinga.
VERA
CUT TO: