Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
10. BAG. 10 - BAIKAN (scene#57-62)

57. INT. DEPAN KELAS NIKO — SELESAI ISTIRAHAT

RAVEN dan ANGGI sedang berbicara. Mereka berhenti setelah melihat NIKO. ANGGI pamit pada RAVEN dan melewati NIKO dengan senyum canggung.

NIKO

(menatap punggung ANGGI)

Ngapain dia di sini? Kamu diterima akhirnya?

 

RAVEN menghela napas.

RAVEN

(wajah serius)

Lu udah keterlaluan kemarin. Lu mesti minta maaf sama Niki.

 

NIKO

(kesal)

Kenapa? Aku nggak salah kok.

 

RAVEN

Lu udah bikin cewek nangis.

 

NIKO

(sinis)

Suruh siapa nangis? Gitu doang nangis. Cengeng!

 

RAVEN

(berusaha sabar)

Lu nggak tau, omongan lu kemarin itu nyakitin dia?

 

NIKO

Eh, Ven, kamu gini karena Anggi, ‘kan? Mau caper ke dia? Nggak usah sok-sokan nasehatin aku.

 

RAVEN

Nggak ada hubungannya sama Anggi. Lu yang mulai duluan. Gara-gara tomat sampai bikin cewek nangis. Nggak gentle lu!

 

NIKO

Ven, asal kamu tau, ya, itu pohon hampir mati. Gimana aku nggak kesel, padahal itu giliran dia. Mana tanggung jawabnya?

 

RAVEN

(mencibir)

Halah! Sekarang elu baru ngomong gitu. MPLS kemarin, mana tanggung jawab lu? Main kabur aja sebelum tugas selesai. Lu juga baru masuk di hari terakhir. Itu yang namanya tanggung jawab?

 

NIKO cengar-cengir sendiri.

 

NIKO

Cuma sekali doang, ‘kan. Habis itu aku jadi anak baik yang bertanggung jawab.


RAVEN

Kalau gitu, lu minta maaf sama Niki.

 

NIKO

(tegas)

Gak!


NIKO nyelonong masuk ke kelas.

 

RAVEN

(bengong)

Lha?

 

FADE OUT TO:


58. INT. TEMPAT DUDUK NIKO — ISTIRAHAT SIANG

Beberapa hari berikutnya, perang dingin antara NIKI dan NIKO masih berlangsung. NIKI akan menghindar bila tidak sengaja bertemu NIKO. NIKO sendiri tidak peduli.

Di jam istirahat kali ini, NIKO tidak ke kantin. Ia memilih bermain game di kelas.

RAVEN memasuki kelas dan melempar sebungkus roti pada NIKO yang langsung ditangkap.

 

NIKO

(menatap ponsel)

Thank’s.

 

RAVEN duduk di bangku depan NIKO yang kosong.


RAVEN

(menatap serius)

Nik, gua saranin, lu harus minta maaf sama Niki. Serius, Nik. (beat) Apa jangan-jangan lu takut?

 

NIKO meletakkan ponsel dan balas menatap RAVEN.

 

NIKO

(berdecih)

Siapa yang takut?

 

RAVEN

Ya, udah. Minta maaf sana.

 

NIKO melengos dan memakan rotinya.

 

CUT TO:

59. EXT. TAMAN — ISTIRAHAT SIANG

NIKI dkk berjalan-jalan di taman. Masing-masing membawa bungkusan camilan di tangan. Mereka makan dan mengobrol.

 

DIAN

(semringah)

Wah, serius, Nik, kakakmu punya toko? Asyik dong bisa minta jajan segala macem!


NIKI

(berdecak)

Ish! Dia itu pelit tau! Aku ambil barang tetep harus bayar.

 

VERA

Ya, iyalah! Dia ‘kan cuma kepala toko. Bukan punya sendiri.

 

NIKI

Iya sih, tapi bosnya udah percaya sama dia. Ya, harusnya sekali-sekali bolehlah aku ambil gratis.

 

ANGGI

Kasian dong kakakmu, Nik.

 

NIKI tertawa, lalu tawanya memudar ketika melihat NIKO dari jauh yang bergerak ke arahnya.

 

NIKI

(sedikit panik dan gugup)

Eh, aku mesti ke toilet dulu deh.

 

DIAN

(kaget)

Lagi? Bukannya kita baru dari sana?


NIKI

(masih gugup)

Y-ya … pokoknya aku mesti balik sekarang.

 

NIKI pergi. Tiga teman lain melongo heran, tapi kemudian mengerti ketika melihat NIKO berada beberapa meter di depan mereka.

 

NIKO

(menggaruk kepala)

Yaaa kabur anaknya. Bukan salahku, ‘kan. Udah usaha juga.

 

CUT TO:

60. EXT. TEMPAT PARKIR — PULANG SEKOLAH

Motor RAVEN terparkir bersebelahan dengan mobil NIKO. RAVEN mengeluarkan motor, sementara NIKO bersandar di pintu mobil.

 

RAVEN

(duduk di motor dan memasukkan kunci)

Udah minta maaf?

 

NIKO

(menghela napas berat)

Gimana mau minta maaf, anaknya kabur mulu.

 

RAVEN

(memakai helm)

Lu sih kelamaan.

 

NIKO

Emangnya kenapa sih? Bukannya dia yang kebaperan?

 

RAVEN

Lu nggak tau, ya? Dia hampir kehilangan mamanya karena lalai. Dia masih merasa bersalah sampai sekarang.

 

NIKO

(mata membulat)

Nah, bener, ‘kan? Dia aja yang nggak becus. Wajar aku kesel.

 

RAVEN

Nggak gitu juga, Nik. (beat) Udah lah, gua pulang dulu. Susah ngomong sama lu!

 

RAVEN pun pergi meninggalkan tempat parkir. NIKO sendiri masuk ke mobil.

CUT TO:

61. INT. MOBIL NIKO DI JALAN RAYA — PULANG SEKOLAH

NIKO mengemudikan mobil sambil bergumam dan mengomel.


NIKO

(menggerutu)

Susah amat ya sama cewek. Dikit-dikit nangis, dikit-dikit ngambek. Pusing dah!


Pandangan NIKO tertuju pada NIKI yang sedang berjalan sendiri di trotoar. NIKI memelankan laju kendaraan sampai melewati NIKI.

 

NIKO (CONT'D)

(bergumam)

Buset! Dia jalan dari sekolah ke rumah? Rumahnya di mana sih? Eh, iya, aku nggak tau juga ding. Dah lah, ngapain diurusin. Mau jalan kek, mau lari kek, mau ngesot kek. Bukan urusanku.

 

NIKO menaikkan kecepatan menjadi normal hingga jauh melewati NIKI. Namun, beberapa saat kemudian, mobil itu bergerak mundur dan sampai di samping NIKI.

NIKO membuka jendela. NIKI terkejut melihat lalu berjalan lebih cepat tanpa menoleh. NIKO mengejar dengan mobilnya.

 

NIKO

(sambil mengemudi, menoleh ke jendela, setengah berteriak)

Kiki! Masuk sini! Kuanter pulang!

 

NIKI tidak peduli dan mulai berlari.

 

NIKO

Sial! Kabur lagi! Kali ini harus kutangkep!

 

MONTAGE:

1. NIKO mengejar dengan kecepatan penuh lalu berhenti mendadak sehingga NIKI terkejut.

2. NIKO keluar dan membuka pintu mobil penumpang.

3. NIKO mendekati NIKI dan menarik lengan seragamnya menuju mobil.

MONTAGE END.


NIKO

(menunjuk dengan dagu ke arah mobil)

Masuk.

 

NIKI

(berusaha melepaskan diri)

Nggak mau!

 

NIKO

Masuk. Aku mau ngomong sama kamu.

 

NIKI

Aku nggak mau denger!

 

NIKO

(tidak sabar)

Kamu nggak mau denger, aku tetep mau ngomong. Masuk gih! Diliatin orang, dikira aku mau nyulik kamu.

 

NIKI hendak kabur, tapi cengkeraman NIKO cukup kuat. Mau tak mau NIKI masuk dengan cemberut.

 

NIKO

(memakai sabuk pengaman)

Nah, gini ‘kan enak kalau mau ngomong. Pakai juga sabukmu.


NIKI masih cemberut, tapi menurut. Mobil pun berjalan lagi.

JUMP CUT TO:

Beberapa menit berlalu dalam keheningan. NIKI jadi penasaran.

 

NIKI

(melirik NIKO)

Katanya mau ngomong.

 

NIKO

Ah, iya … anu, rumahmu di mana?

 

NIKI menoleh ke jendela dan hendak menunjuk, kemudian ekspresinya berubah karena jalan ke rumahnya sudah terlewat tanpa ia sadari.

 

NIKI

(membuang napas)

Udah kelewatan.

 

NIKO

(terkejut dan panik)

Lho? Terus? Gimana ini?

 

NIKI

Udah telanjur, ya, udah. (beat) Ngomong aja kalau mau ngomong.

 

NIKO diam. Rasanya sulit untuk meminta maaf karena ia tidak merasa bersalah. Tapi, melihat NIKI yang terlihat melunak di sampingnya, NIKO berubah pikiran.


NIKO

Karena udah telanjur, ikut aku dulu, ya. Nggak nyulik kamu kok. Ntar beneran kuanter pulang.

 

NIKI bengong.

CUT TO:

62. EXT. GEDUNG APARTEMEN NIKO — MENJELANG SORE

NIKI terbelalak mengetahui tempat yang dituju NIKO. Ia mendongak melalui jendela mobil untuk melihat nama apartemen itu.

 

NIKI

(takjub)

Kamu tinggal di sini? Orkay dong!

 

NIKO

(tersenyum sinis)

Bukan punyaku kok. Apa yang bisa dibanggain?

CUT TO:





Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar