Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
9. BAG. 9 - MARAH (scene#50-56)

50. EXT. TROTOAR KE TOKO IAN — MENJELANG SORE

NIKI cemberut dan mempercepat langkahnya. Ia sudah tidak tahan ingin menumpahkan semua unek-uneknya. Ia lalu berlari.

CUT TO:

51. EXT. TERAS TOKO IAN — MENJELANG SORE

NIKI duduk di kursi sambil cemberut.

MONTAGE:

  1. IAN keluar dari dalam toko sambil membawa dua bungkus es krim rasa jeruk.
  2. IAN duduk di samping NIKI dan memberikan es krim.
  3. IAN membuka dan memakan es krimnya sendiri.

MONTAGE END.

 

IAN

(mengigit es krim)

Kenapa?

 

NIKI membuka bungkus es krim dan langsung menggigitnya hampir separuh. IAN menggelengkan kepala heran.

 

NIKI

(menjerit dan memejamkan mata)

Aduuuuh!

 

IAN

(tertawa)

Salah sendiri. Kena brain freeze, ‘kan?

 

NIKI memelototi IAN setelah kebekuan sesaat di kepalanya hilang.

 

IAN (CONT’D)

Udah mau cerita? kenapa? Tumben-tumbennya mukamu lebih jutek dari biasanya. (beat) Ada masalah di sekolah?

 

NIKI menghela napas panjang. 

NIKI

(nada kesal)

Kenapa sih Mama kasih aku nama Niki? Kak Ian sih enak, nggak ada yang nyamain!

 

IAN

(heran)

Nama Niki bagus kok. Nggak pasaran juga.

 

NIKI

(marah)

Nggak pasaran gimana? Di sekolah ada yang sama! Mana diejekin kembaran pula! Belum lagi dia seenaknya aja ganti namaku! Rasanya tuh pengin aku iket mulutnya pake karet dua! Pedes soalnya! Terus dia …

 

NIKI mendadak diam, teringat lagi ucapan NIKO. Ia menimbang-nimbang apakah harus diceritakan pada IAN.

 

NIKI (CONT’D)

(menunduk, suaranya pelan agak sedih)

Dia nggak tau apa-apa, tapi main tuduh aja. Nyalah-nyalahin orang.

 

IAN

(tenang)

Terus, masalahnya apa?

 

NIKI

(marah lagi)

Ya, jelas masalah dong, Kak! Panggilannya sama! Nik! Kalau ada yang panggil, aku auto noleh, eh ternyata bukan! Malu, Kak! Mereka juga sering sengaja gitu. Gimana nggak kesel coba?!

 

IAN

(tertawa)

Kamu terlalu lebay, Nik. Gitu aja marah. Coba kutebak, anaknya pasti nyantai aja, nggak nyolot kayak kamu. Nggak usah dipikirin banget lah. Capek sendiri kamunya.

 

NIKI

(semakin marah)

Kenapa Kak Ian belain dia?!

 

IAN

Bukan bela siapa-siapa. Aku cuma bilang apa adanya. (beat) Jangan-jangan karena dia lebih cantik? Lebih pinter? Lebih ramah dan nggak judes kayak kamu?

 

NIKI

(ketus)

Bukan cewek!

 

IAN

(mangut-mangut)

Oh. Siapa namanya?

 

NIKI

(cemberut)

Niko.

 

IAN tertawa keras.

IAN

(menggelengkan kepala, merasa geli)

Astaga, Nik! Cuma gitu doang kamu marah gini? Terus maumu apa?

 

NIKI

Ya, pokoknya jangan sama-sama dipanggil “Nik”!

 

IAN

(berdiri dan mengangkat kedua tangan tanda menyerah)

Udah lah, Nik. Pusing aku. Sana, kamu pulang aja! Jangan gangguin aku kerja!

 

NIKI ikut berdiri, merogoh saku dan mengeluarkan uang.

 

NIKI

(meletakkan uang di genggaman IAN)

Nih, uang es krimnya! Aku bayar lho! Bukan minta!

 

NIKI pergi dengan kesal. IAN menatapnya sebentar lalu masuk ke dalam toko.

JUMP CUT TO:

Tak lama, NIKO datang. RAVEN menyusul di belakangnya. Dalam kondisi pintu terbuka, mereka bicara sehingga IAN bisa mendengar dari dalam toko dan mengamati mereka, terutama NIKO.


RAVEN

(menepuk bahu NIKO)

Woi, Niko! Lu beli minum nggak ajak-ajak!


NIKO

(melengos)

Beli sendiri lah.

NIKO dan RAVEN masuk.

FADE OUT TO:

52. INT. LORONG KELAS — PAGI

Besoknya.

MONTAGE:

  1. NIKI dan NIKO tidak sengaja bertemu di persimpangan menuju kelas. NIKI dari arah halaman sekolah, NIKO dari arah parkir motor. Dua-duanya berhenti bersamaan setelah saling mengenali dari jauh.
  2. NIKI melengos dan terus berjalan. Setelah beberapa langkah, NIKO mengikutinya. Kelas NIKO berada di ruang paling ujung, setelah kelas DIAN dan VERA. Kelas NIKI dan ANGGI adalah yang paling dekat.
  3. NIKI buru-buru masuk, sementara NIKO terus berjalan.
  4. NIKO berhenti di depan kelas dan melihat ke arah kelas NIKI, lalu masuk.

MONTAGE END.

CUT TO:

53. INT. KELAS NIKI — PAGI

Seorang guru wanita sedang memberi tugas di papan tulis, sementara murid-murid mencatat dan mengerjakan tugas tersebut sambil mengobrol pelan.

ANGGI menatap ponsel di pangkuannya, lalu menoleh pada NIKI yang fokus pada bukunya, kemudian beralih ke jendela. Terlihat RAVEN memberi kode padanya.

ANGGI berdiri ke meja guru, berbicara sebentar, lalu keluar dari kelas.

CUT TO:

54. INT. KANTIN — ISTIRAHAT PAGI

Kantin ramai dengan anak-anak yang makan sambil mengobrol. Niki dkk berada di meja dekat dinding. Meja di tengah ruangan, diisi dua anak laki-laki, ANDI (16) dan TAMA (16).

Dari pintu kantin, BAGAS (16) menghampiri TAMA yang sedang bermain ponsel. Mereka berbincang sebentar, lalu TAMA menunjuk NIKI. BAGAS menatap NIKI.

 

TAMA

(berteriak)

Kiki! Ada yang nyari Niko nih!

 

NIKI sedang menyeruput kuah soto, lalu tersedak dan batuk-batuk. ANGGI menyodorkan tisu. BAGAS menghampiri NIKI, sementara anak-anak lain melihat.

 

BAGAS

(cengar-cengir)

Kiki … eh, Niki …. Kamu liat Niko nggak?

 

NIKI melotot.

BAGAS (CONT’D)

(muka memelas)

Please, Nik, kasih tau dia di mana. Aku butuh banget soalnya.

 

NIKI menggebrak meja dan berdiri.

NIKI

(berteriak)

Kamu kira aku ibunya Niko? Cari sendiri sana!

 

BAGAS

(pura-pura bingung dan menggaruk kepala)

Oh, kamu nggak tau?

 

NIKI tidak menyadari BAGAS menoleh dan mengerling pada TAMA yang mengacungkan jempol sambil terkikik.

 

NIKI

(berteriak)

Nggak!

 

NIKI meninggalkan kantin dengan marah. Teman-temannya saling berpandangan bingung.


CUT TO:

55. INT. LORONG DEPAN KANTIN — ISTIRAHAT PAGI

NIKI hampir bertabrakan dengan NIKO yang buru-buru ke kantin.

NIKO meletakkan tangan di depan dada untuk mencegah tabrakan dan mundur.


NIKO

Ups!


NIKI hanya menatap NIKO dengan ketus lalu pergi. Ia masih marah dengan kejadian kemarin. Tak lama, ANGGI, DIAN, dan VERA muncul dari arah kantin dan mengejar NIKI.

CUT TO:

56. INT. KANTIN — ISTIRAHAT PAGI

NIKO masuk ke kantin dan disambut oleh TAMA dari meja. Ada BAGAS juga di situ.


TAMA

(melambaikan tangan dan berseru)

Woi, Nik! Sini!

 

NIKO balas melambaikan tangan dan mendekat.

 

TAMA (CONT’D)

(menunjuk BAGAS)

Dicariin dia nih!

 

NIKI duduk dan asal mencomot minuman BAGAS yang hanya bisa menggelengkan kepala.

 

NIKO

(menatap TAMA dan BAGAS)

Kenapa?

 

TAMA dan BAGAS saling pandang dan tersenyum.

 

BAGAS

(mengibaskan tangan)

Udah nggak jadi. (beat) Eh, tapi ada kejadian menarik tadi. Lu sih telat ke sininya.

 

TAMA

(mata berbinar)

Ah, iya, Nik. Rugi lu nggak liat tadi. Si Kiki …

 

NIKO

(menyela)

Kenapa dia?

 

TAMA dan BAGAS bergantian bercerita tentang kejadian tadi. Ekspresi NIKO datar dan tidak terlalu menanggapinya.

 

NIKO (CONT’D)

(tidak peduli)

Ah, biarin aja. Lebay tuh anak.

 

NIKO kembali menekuri ponsel, wajahnya terlihat sedikit gusar.

 

TAMA

(mengintip ponsel NIKO)

Kenapa, Nik?

 

NIKO

(tersenyum dan buru-buru memasukkan ponsel)

Nggak apa-apa.

CUT TO:









Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar