Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
24. BAG. 24 - PEDULI (scene#159-165)

159. INT. RUANG MAKAN — SABTU SORE

IAN mengambil air minum dan meminumnya ketika NIKI datang.

 

IAN

Tumben di rumah, Nik? Nggak ngedate?

 

NIKI

(duduk di kursi makan)

Kalau sering pergi diomelin. Di rumah terus juga diomelin. Maunya Kak Ian apa sih?

 

IAN

(meletakkan gelas di tempat cuci)

Sesekali nggak apa-apa. Oh, ya, kamu nggak niat ngenalin pacarmu?

 

NIKI

(tersipu)

Belum. Nanti aja.

 

IAN tertawa kecil.

NIKI (CONT’D)

(semringah)

Oh, Kak Ian nanti malam libur, ‘kan? Pergi yuk!

 

IAN

(merasa bersalah)

Wah, nggak bisa, Nik. Aku harus masuk malem ini. Ini aja aku cuma mau mandi terus balik lagi.

 

NIKI

Kan bukan jadwal Kak Ian shift malem?

 

IAN

Iya, emang bukan. Ada kerjaan mendadak. Nggak sampai pagi sih, tapi bisa dipastiin bakal sampai malem.

 

NIKI

(kecewa)

Yaaah …

 

IAN

(mengelus kepala NIKI)

Sori, ya …. Aku kira kamu punya acara juga malem ini. Pacarmu nggak dateng?

 

NIKI

(menggeleng lesu dan cemberut)

Dia lagi kerja kelompok.

 

IAN

Pergi sama temen-temenmu aja. Biasa ‘kan tuh girls day out.

 

NIKI

(ceria)

Wah, bener juga! Aku udah lama nggak jalan sama mereka! Thank’s, Kak!

 

NIKI spontan berdiri dan mendekati IAN, lalu mengecup pipinya dan pergi ke kamar. IAN sedikit kaget karena terakhir kali NIKI melakukannya saat masih SD.

IAN

(tersenyum dan menggelengkan kepala)

Dasar ABG.

 

CUT TO:

160. INT. KAMAR NIKI — SORE

NIKI sedang memilih pakaian di depan lemari.

 

IAN (OS)

(berteriak)

Nik, aku berangkat dulu! Kalau jadi keluar, jangan lupa kunci pintu! Jangan pulang malem-malem!

 

NIKI

(berteriak)

Iyaaaaa!!!

 

NIKI kembali memilih pakaian lalu mandi.

JUMP CUT TO:

NIKI sudah siap berangkat lalu meraih ponselnya. Pesan yang ia kirimkan pada teman-temannya sudah mendapat balasan, tapi wajahnya sedih.

 

INSERT: percakapan grup Ki-Ko Gank

 

DIAN

Wah, telat kamu, Nik. Aku udah janjian sama sepupuku. 😢 


ANGGI

Sori, Nik. Aku udah janji juga.

 

DIAN

Pasti sama Raven. Kalau Raven nggak jawab berarti bener! 😉 


RAVEN

Apaan? 🙄 Kalau aku lagi kosong pun, nggak mungkin aku jalan sama Niki.

 

NIKI

Ohh, pada nggak bisa semua, ya? Kenapa barengan semua? 😭 


ANGGI, DIAN, RAVEN

Sori, ya, Nik ….

 

DIAN

Kalau Vera mungkin udah ada janji sama Niko, ‘kan?

 

NIKI duduk di tempat tidur dan menghela napas, berpikir sejenak, lalu berdiri.


NIKI

Jalan sendiri aja deh.

CUT TO:

161. INT. TOKO BUKU — MALAM

NIKI sedang mengelilingi rak buku dan sedang membaca blurb salah satu novel ketika ponselnya bergetar.

 

VERA (OS)

Nik? Kamu di mana?

 

NIKI

(mengembalikan buku ke rak dan berjalan tak tentu arah)

Di toko buku.

 

INTERCUT TO:

VERA sedang berada di ruang tamu rumahnya bersama NIKO. NIKO tampak penasaran dan ingin tahu percakapan mereka, tapi VERA memberi kode supaya diam.


VERA

Sori, Nik, tadi aku lagi nonton sama Niko, jadi nggak baca chat-mu.

INTERCUT TO:

NIKI berhenti di rak peralatan tulis dan melihat-lihat pensil.

 

NIKI

Oh, sori udah ganggu.

 

VERA (OS)

Nggak masalah. Kamu di mana, Nik? Mau ke rumahku? Ada Niko juga di sini.

 

NIKI

Ah, nggak ah. Aku nggak mau ganggu kalian.

 

INTERCUT TO:

VERA meletakkan ponsel di meja dan menyalakan mode pengeras suara. Di samping ponsel, ada semacam permainan bingo yang baru dimainkan oleh mereka.


VERA

Nggak masalah, Nik. Aku seneng-seneng aja kamu ke sini.

 

NIKO

Iya, Ki. Kamu ke sini aja, daripada luntang-lantung sendirian. Vera nggak keberatan kok. Iya, ‘kan, Ver?

 

VERA

Bener, Nik. Aku malah seneng kok. Kamu bisa bantuin aku lawan Niko di permainan, aku kalah mulu soalnya.

INTERCUT TO:

NIKI berpikir sejenak dan berjalan ke arah lain.


NIKI

Nggak usah deh. Bentar lagi aku juga mau pulang. Kayaknya agak mendung ini. Takutnya keburu ujan.

 

VERA (OS)

Oh. Apa Niko aja yang jemput kamu?

 

NIKI

Nggak! Nggak usah, Ver! Seriusan aku nggak mau ganggu kalian.

 

NIKO (OS)

Nggak ganggu kok! Kiki, kamu di mana? Kujemput sekarang, ya?

 

NIKI

(setengah berteriak)

Niko! Gila kamu! Aku udah bilang jangan ajak-ajak aku! Aku juga nggak mau ganggu. Nikmati aja malam kalian berdua. Udah, ya! Bye!

 

NIKI menutup telepon. Tak lama pesan ada pesan masuk.

 

INSERT: pesan pribadi dari Vera dan Niko masuk bersamaan.

 

VERA

Nik, kalau butuh apa-apa, kabari, ya?

 

NIKO

Nanti kalau mau pulang, kabari. Aku jemput kamu.

 

NIKI menghela napas berat.

NIKI (VO)

(cemberut)

Apa-apaan sih mereka ini? Aku ‘kan nggak mau jadi obat nyamuk.


NIKI berjalan ke pintu keluar.

CUT TO:

162. EXT. TOKO BUKU — MALAM YANG MENDUNG

Angin berembus kencang. Di jalan, banyak orang berjalan cepat bahkan berlari untuk mengantisipasi hujan turun. Hawa juga mulai terasa dingin.

NIKI berdiri di depan pintu dan sedikit menggigil karena tidak memakai jaket.

 

NIKI

Lari aja lah!

CUT TO:

163. EXT. TROTOAR MENUJU RUMAH — MALAM YANG MENDUNG

Mendung kian menggantung, angin berembus kencang. NIKI mempercepat larinya, kemudian ponselnya bergetar.

 

NIKI

Halo?

 

NIKI terdiam mendengar suara di ujung telepon. Wajahnya panik, tubuhnya gemetar. Hujan lalu turun dengan deras.

NIKI berbalik arah dengan panik.

CUT TO:

164. INT. RUMAH SAKIT — MALAM HUJAN

NIKI berlari masuk dalam keadaan basah kuyup ke meja resepsionis.

 

RENO (OS)

Mbak Niki!

 

NIKI menoleh dan melihat RENO (20) pegawai minimarket IAN mendekat.


RENO

Bang Ian masih ditangani dokter. Habis itu pindah ke ruang perawatan.

 

Wajah NIKI basah oleh air mata dan air hujan.


NIKI

(suara bergetar)

Kak Ian kenapa …?

 

RENO

Aku kurang tau jelasnya karena tadi di Gudang, tapi beda lokasi. Kayaknya Bang Ian nggak sengaja kejatuhan barang dari atas. Raknya juga oleng, terus ….

 

NIKI jatuh terduduk karena lemas.

 

RENO (CONT’D)

(membantu NIKI berdiri)

Tenang dulu, Mbak Niki. Dokter bilang Abang beruntung dan nggak sampai parah. (beat) Aku tinggal dulu ke admistrasi, ya.

 

CUT TO:

165. INT. RUANG TUNGGU IGD — MALAM

NIKI berjalan mondar-mandir di sana sambil menggigit bibir karena tak tenang.


VERA (OS)

Niki!

 

VERA membawa tas di tangan dan berlari mendekat. NIKO mengikuti di belakangnya. Wajah mereka cemas.

 

NIKI

(memeluk VERA dan menangis)

Veraaaa … kakakku, Ver …. Huaaahh ….

 

VERA

(mengusap kepala dan punggung NIKI)

Iya, tenang dulu ya …. Tenang … Kak Ian pasti baik-baik aja kok ….

 

NIKI

(masih menangis)

Nggak bisa, Ver … aku nggak bisa tenang sebelum Kak Ian siuman … Aku takut kalau Kak Ian sampai kenapa-kenapa ….

 

VERA

(menenangkan NIKI)

Ssstt … iya, aku tau … sabar dulu ya … kita tunggu sama-sama ….

 

NIKO mengamati NIKI dan VERA sejenak, lalu mengambil tas di tangan VERA.

 

NIKO

(mengulurkan tas pada NIKI)

Ki, ganti bajumu dulu. Nanti masuk angin.

 

CUT TO:









Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar