Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
19. BAG. 19 - PACAR (scene#122-132)

122. EXT. DEPAN RUMAH NIKI — SORE

Akhir pekan. NIKO menarik lengan baju NIKI dari rumah hingga ke mobil.


NIKI

(protes)

Apa-apaan ini, Nik? Mau ke mana?

 

NIKO

Udah, ikut aja.

 

NIKI

Iya, tapi ke mana …?

 

NIKO

(menunjuk dengan dagu)

Masuk.

 

NIKI melotot pada NIKO, lalu masuk dengan kesal.

 

CUT TO:

123. INT. KAFE DI MAL — SORE

NIKI dan NIKO duduk bersebelahan, sedangkan PUTRI duduk di seberang mereka. Di atas meja, tersedia tiga gelas minuman dingin, juga dua piring kecil berisi tiramisu cake dan tuna sandwich.

PUTRI menatap NIKO yang meminum minumannya dengan santai, lalu berganti menatap NIKI yang terlihat canggung. NIKI terpaksa tersenyum.


NIKI (VO)

(memejamkan mata)

Ya, Tuhan! Kenapa aku harus di posisi begini lagi?

 

NIKI melirik NIKO yang sepertinya tidak merasa bersalah dengan keadaannya, lalu kembali membayangkan kejadian serupa beberapa bulan lalu.

DISSOLVE TO:

124. EXT. TAMAN APARTEMEN NIKO — SIANG

NIKI duduk dengan canggung diapit NIKO dan MIRA di bangku taman yang menghadap kolam renang.

NIKI juga melihat MIRA yang terkejut dan kesal, tapi tidak bisa berkata apa-apa.

CUT TO:

125. EXT. RUMAH MIRA — MALAM

Di waktu yang lain, NIKO berkunjung ke rumah MIRA dengan mengajak NIKI. Di teras rumah MIRA ada dua buah kursi di kanan dan kiri meja. NIKI dan NIKO berada di ujung dekat pintu, MIRA berada di ujung yang lain sendirian.

CUT BACK TO:

126. INT. KAFE DI MAL — SORE

NIKI menggelengkan kepala berusaha menepis rasa tidak nyamannya. PUTRI melihatnya.


PUTRI

Kenapa, Ki? (beat) Eh, aku boleh panggil Kiki juga, ‘kan? Biar nggak keliru manggilnya.

 

NIKI sedikit terkejut. Sebenarnya ia enggan, tapi di kondisi begini, ia berpikir lain.


NIKI

(mengangguk pelan sambil melirik NIKO)

I-iya, boleh.

 

NIKO

(protes)

Kenapa dia boleh, aku nggak boleh?

 

NIKI mengacungkan tangan hendak memukul, tapi urung karena PUTRI melihatnya.


NIKI

(gugup)

A-anu … aku ke toilet dulu.

 

NIKI cepat-cepat berdiri.


NIKI (CONT’D)

Nggak usah nunggu aku. Aku baru inget ada yang perlu aku beli.

 

NIKI pun pergi.

CUT TO:

127. INT. TOKO BUKU DI MAL — SORE

NIKI berkeliling menyusuri rak demi rak buku. Matanya membaca judul-judul buku sambil sesekali menggerutu.


NIKI

(nada pelan tapi kesal)

Dasar Niko! Nggak peka apa sama perasaan cewek? Masa pacaran ngajak temen? Jangan-jangan Mira minta putus gara-gara itu? Aku ‘kan jadi nggak enak. Ntar aku bakal paksa dia cerita.

 

NIKI mengambil salah satu buku.

 

NIKI (CONT’D)

(geregetan sambil mengepalkan tangan di atas buku)

Awas aja kalau dia bohong!

 

TARA (OS)

Buku mana bisa bohong, Dek?

 

NIKI menoleh dan melihat sosok tampan di sampingnya. BIANTARA DIRGA (TARA, 19) tampak seperti tokoh komik di dunia nyata. Tampan, atletis, senyum manis, mata bersemangat, dan ramah.

CUT TO:

128. INT. DEPAN PERTOKOAN MAL — SORE MENJELANG MALAM

NIKI sedang berbicara dengan TARA di dekat pagar kaca.


NIKO (OS)

(berseru)

Kiki!

 

NIKI menoleh dan melihat NIKO berlari ke arahnya.

 

NIKO

(napas terengah-engah)

Kamu udah selesai? Pulang, yuk! Eh, makan dulu kali, ya?

 

NIKI diam dan salah tingkah karena TARA tampak bingung.

 

NIKI

(gugup)

Eh, dia … temen sekelasku.

 

TARA

(tersenyum ramah dan mengulurkan tangan)

Oh, hai. Aku Tara.

 

NIKO tidak mengacuhkan uluran tangan TARA. NIKO malah menatap NIKI dan TARA bergantian.

 

NIKO

(menunjuk TARA)

Siapa dia, Ki?

 

NIKI

(gugup)

Oh, itu … aaah, susah jelasinnya! Pokoknya kenalan aja dulu.

 

NIKO akhirnya menjabat tangan TARA.

 

NIKO

(ketus)

Niko. Temen deket Kiki. Bestfriend-nya.

 

TARA tertawa.

CUT TO:

129. EXT. TEMPAT PARKIR MAL — MALAM

NIKI berjalan terseok-seok karena NIKO menarik tali tasnya. Sampai di depan mobil, NIKO baru melepasnya.

 

NIKI

(marah)

Niko! Kamu kenapa sih?! Main tarik segala! Belum pamitan pula!

 

NIKO

(ikut marah)

Ngapain kamu mau pulang sama dia?! Kamu baru kenal beberapa jam! Kalau dia ngapa-ngapain kamu gimana?!

 

NIKI dan NIKO akhirnya bertengkar di depan mobil.

 

NIKI

Nggak mungkin!

 

NIKO

Apanya yang nggak mungkin?! Zaman sekarang mana ada cowok tulus?! Adanya modus! Jangan terlalu naif jadi orang!

 

NIKI diam sebentar, karena ucapan NIKO benar.

 

NIKI

Yah! Paling nggak, kasih kesempatan buat pamitan yang bener! Jangan asal main tarik aja!

 

NIKO

Kamu nggak bakal dengerin aku! Kamu udah terpesona sama dia!

 

NIKI

Iya! Aku emang suka sama dia! Dia ganteng, keren, sopan, pokoknya sempurna! Nggak kayak kamu yang seenaknya aja!

 

Napas NIKI dan NIKO sama-sama memburu karena marah. NIKO tidak berkata apa-apa lagi selain membukakan pintu mobil.

 

NIKO

Masuk! Kita pulang!

 

CUT TO:

130. INT. MOBIL NIKO — MALAM

NIKI dan NIKO sama-sama diam. Keduanya masih merasa kesal dengan kejadian tadi. NIKO fokus mengemudi, NIKI membuka ponsel dan membaca webtun.

JUMP CUT TO:


Beberapa menit kemudian, NIKI tertawa-tawa sendiri sambil membaca. NIKO merasa lega lalu meliriknya dan ikut tersenyum.

 

NIKO

Kenapa?

 

NIKI

(masih setengah tertawa)

Nggak apa. Cuma lucu aja sama dua tokohnya.

 

NIKI mendadak diam, lalu menoleh pada NIKO dengan terkejut.

 

NIKI

Kak Putri gimana? Dia udah pulang?

 

NIKO

Udah. Dia pulang sendiri tadi.

 

Sudah kebiasaan, NIKI langsung menepuk lengan NIKO dengan keras.

 

NIKI

(berteriak)

Kok kamu nggak nganterin dia?!

 

NIKO

(meringis dan menggaruk lengan)

Dia udah gede. Bisa pulang sendiri lah.

 

NIKI

(gusar dan geram)

Ya … tapi, dia ‘kan pacarmu, Niko! Harusnya kamu nganterin dia, bukan aku! Gimana sih?!

 

NIKO

Kamu ‘kan datengnya sama aku, jadi aku juga wajib anterin kamu. Kamu tanggung jawabku. Kamunya malah mau dianter cowok nggak jelas itu.

 

NIKI

(kesal)

Haiiisshh!

 

FADE OUT TO:

131. INT. KANTIN — SIANG

NIKI dkk duduk makan bersama seperti biasa. NIKO, RAVEN, dan BAGAS datang kemudian dengan makanan masing-masing lalu duduk di tempat yang sama.

NIKI mendongak dari mangkuk mie ayamnya lalu cepat-cepat menghabiskan makanannya.

 

NIKI

(berdiri)

Aku duluan.

 

NIKO melihat reaksi NIKI, tapi diam. Teman-teman lainnya heran.

 

CUT TO:

132. INT. KELAS NIKI — SIANG    

Di kelas NIKI duduk bersebelahan dengan NIKO, sementara VERA ada bangku depan NIKI.

Tidak seperti biasanya, NIKI dan NIKO sama-sama diam ketika mengerjakan tugas masing-masing.

JUMP CUT TO:


Hari berikutnya, kondisi NIKI dan NIKO masih sama selama di kelas. Dua-duanya seperti saling mendiamkan. 


VERA

(penasaran)

Nik, kamu sama Ni ….

 

NIKI

(tanpa mendongak dari buku)

Nggak usah tanya-tanya.

 

VERA pun diam.

CUT TO:








Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar