Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
4. BAG. 4 - BOCAH TENGIL (scene#23-26)

23. EXT. LAPANGAN — SIANG

Suasana lapangan riuh oleh murid-murid yang mendapat tugas terakhir MPLS. Beberapa di antaranya berlarian ke sana ke mari sambil membawa sesuatu ke kelompoknya.

ANGGI baru saja kembali dari ruang sains membawa kompas kecil ke kelompoknya.


ANGGI

(ngos-ngosan dan menyodorkan kompas)

Ini, ‘kan? (beat) Untung ada banyak, jadi nggak pake rebutan.

 

ANGGI lalu duduk di antara NIKI dan DIAN. VERA ada di depannya memegang kertas soal.

 

VERA

(membaca dengan keras)

Oke. Pertanyaan terakhir. (beat) Kucing oranye berlari pagi. Jatuh berguling patah kuku. Dari T ke T lagi. Bulat merah apakah aku?

 

NIKI, ANGGI, DIAN, dan VERA saling berpandangan. Bingung.

 

DIAN

(menggaruk dagu)

Apa, ya?

 

ANGGI

(memejamkan mata)

Hmm …?

 

NIKI melihat sekitarnya. Matanya mengawasi satu-satu benda yang dibawa kelompok lain.

 

NIKI

Benda-benda di sekitar, ‘kan? Tadi kita udah ke ruang sains, Lab., toilet, dan … (beat) Taman! Kita belum ke sana!

 

NIKI mendadak berdiri. Teman-temannya heran.

 

NIKI (CONT’D)

(tersenyum lebar)

Aku tau jawabannya! Aku ke sana dulu!

 

NIKI berlari meninggalkan kelompoknya.

ANGGI, DIAN, dan VERA saling menatap lagi.

 

DIAN

Apa? Apa jawabannya?

 

ANGGI dan VERA menggeleng.

INTERCUT TO:

Kelompok NIKO berada agak jauh dari NIKI. Setelah RAVEN membaca pertanyaan terakhir, NIKO berdiri.

 

NIKO

(menjentikkan jari)

Ah, gampang itu. Aku ambilin.

 

NIKO meninggalkan kelompoknya menuju taman.

CUT TO:

24. EXT. TAMAN — SIANG

NIKI menatap sebuah pot tanaman yang pecah dekat kakinya.

 

NIKI

(sedih dan kecewa)

Aduh, masih ada lagi nggak, ya?

 

NIKI mencari-cari di antara pot tanaman yang lain.

 

NIKI (CONT’D)

(kesal karena belum menemukan pot lagi)

Siapa sih yang mecahin nggak tanggung jawab?

INTERCUT TO:

NIKO berhenti berlari ketika sampai di area taman. Ia melihat pot-pot tanaman di sana, dan bergegas mendekat.

INTERCUT TO:

NIKI masih terus mencari. Kemudian matanya tertuju pada pot pohon tomat yang agak tersembunyi. Pohon itu sudah berbuah meski kecil-kecil dan hijau.


NIKI

(tersenyum senang dan lega)

Ada!

INTERCUT TO:

NIKO sudah sampai di tempat NIKI berada dan melihat pot yang akan diambil NIKI.

INTERCUT TO:

NIKI mengulurkan tangan ingin mengambil pot, tapi NIKO lebih dulu mengambilnya.

 

NIKO

Dapat!

 

NIKO mengangkat pot itu di depan matanya dan tertawa.

 

NIKO (CONT’D)

Kalau begini, Raven nggak bakal marahin aku lagi.

 

NIKO tidak menghiraukan keberadaan NIKI, dan berbalik pergi sambil membawa pot.

 

NIKI (OS)

Tunggu!

 

NIKO berhenti dan menoleh. NIKO mengamati NIKI seperti mengingat sesuatu.

 

NIKO

(datar)

Apa?

 

NIKI berusaha menahan marah.

NIKI

(menunjuk pot)

Itu punyaku! Aku yang liat duluan! Aku juga duluan yang pegang!

 

NIKO memutar-mutar pot di depan matanya.

 

NIKO

Masa? Nggak ada namamu di sini.

 

NIKI geram dan berusaha mengambil pot itu dari NIKO.

 

NIKI

Balikin!

 

NIKO

(mengangkat pot ke atas)

Nggak! Ini punyaku.

 

NIKI

(berusaha menggapai pot)

Nggak ada namamu juga di sana!

 

NIKO

Oh, nama? Tunggu sebentar.

 

NIKO mengambil sebuah batu di tanah dan menggores sisi pot dengan batu itu. Setelah selesai, NIKO menunjukkan pot itu pada NIKI.

 

NIKO (CONT’D)

(tersenyum puas)

Nah, udah ada namaku, ‘kan? Jadi ini punyaku.

 

MONTAGE:

1.  NIKI melihat nama NIKO di pot.

2.  NIKI menatap NIKO dan pot bergantian sambil melongo.

3.  NIKI membuka dan menutup mulut, tapi tidak ada suara yang keluar.

 

SFX: derap langkah kaki yang berlari mendekat.


ANGGI dan RAVEN berlari mendatangi NIKO dan NIKI.

 

ANGGI, RAVEN

(bersamaan)

Nik!

 

NIKI, NIKO, ANGGI, dan RAVEN saling berpandangan. Terkejut.

 

ANGGI

(bingung)

Nik?

 

RAVEN mendorong NIKO pergi.

RAVEN

Ayo, balik, Nik! Acara udah mau selesai!

 

NIKI dan ANGGI masih diam di tempat saling berpandangan.

 

CUT TO:

25. EXT. LAPANGAN — SIANG

Murid-murid duduk berbaris sesuai kelompok. NIKI dan ANGGI baru saja kembali dari taman.

Di depan barisan, KETUA PANITIA tampak berbicara dengan NIKO yang membawa pot, lalu menoleh ketika NIKI datang.

 

KETUA PANITIA

(melambaikan tangan menyuruh datang)

Hei, kamu! (beat) Ke sini!

 

NIKI bingung.

NIKI

(gugup sambil menunjuk dirinya)

Sa-saya, Kak?

 

NIKI merasa gugup karena mengira akan menerima hukuman.

 

KETUA PANITIA (OS)

Iya, kamu. Ke sini sekarang!

 

NIKI pelan-pelan mendekat dan melihat NIKO yang tersenyum santai.

NIKI dan NIKO berdiri bersebelahan di depan KETUA PANITIA yang menatap mereka bergantian.

 

KETUA PANITIA

(menunjuk NIKI)

Siapa namamu?

 

NIKI

(gugup)

Ni-Niki, Kak.

 

KETUA PANITIA

Niki siapa? Nikita Willy?

 

SFX: suara anak-anak tertawa.

NIKI

(menunduk malu)

Niki Freyscha, Kak.

 

KETUA PANITIA

Panggilannya?

 

NIKI

Niki aja, Kak.

 

KETUA PANITIA

Niki Aja?

 

SFX: suara anak-anak tertawa makin keras.

NIKO

(menahan tawa)

Niki, Kak. N-I-K-I, bukan Niki Aja.

 

KETUA PANITIA

(mengangguk-angguk)

Oooh …. Kalau kamu … tadi siapa namamu? Niko, ya?

 

NIKO

Iya, Kak. Tapi, bukan Nicholas Saputra. Dia mah jauuuuhh.

 

KETUA PANITIA

Jauh apanya?

 

NIKO

Jauh lebih keren dia lah, Kak! Aktor gitu! Saya ‘kan cuma anak SMA. Tapi, secara wajah, bisalah dibilang mirip.

 INTERCUT TO:

Murid-murid lain semakin keras tertawa, termasuk ANGGI, DIAN, dan VERA yang susah payah menahan tawa.

 

VERA

(berbisik)

Mau ketawa, tapi takut dosa …

 

INTERCUT TO:

NIKI dan NIKO menerima penjelasan singkat dari KETUA PANITIA, lalu kembali ke barisan.

NIKI duduk sambil menutup wajah karena malu. Teman-teman menepuk bahunya untuk menenangkan.

NIKO kembali ke kelompoknya sambil membawa pot. Sesekali ia melirik NIKI.

 

KETUA PANITIA

Baiklah! MPLS hari ini telah selesai. Silakan kembali ke kelas untuk penutupan.

 

Kumpulan murid-murid kelas 1 itu pun bubar menuju kelas masing-masing.

CUT TO: 

26. INT. LORONG KELAS — SIANG

NIKI, ANGGI, DIAN, dan VERA keluar dari kelas. Beberapa meter di depan mereka, ada NIKO yang dikelilingi murid-murid lain. NIKO terlihat senang dan bercanda dengan mereka.

 

NIKI

(cemberut)

Huh! Liat mukanya yang tengil bikin aku kesel!

 

MAI (16) dan JENNY (16) lewat dan melirik NIKI. Mereka berbisik-bisik dan cekikikan.

 

MAI

Eh, eh, itu Niki, ‘kan?

 

JENNY

Iya, bener. Itu Niko ada di depan.

 

MAI

Lucu, ya. Kayak anak kembar.

 

JENNY

Kalau mereka sekelas gimana, ya? Seru kayaknya.

 

Mereka berdua berlalu sambil tetap cekikikan dan menyapa NIKO di depan sana. 

NIKI ingin protes, tapi ANGGI menenangkannya.

 

ANGGI

(menepuk bahu NIKI)

Udahlah, Nik. Nggak usah digubris. Ntar reda sendiri kok.

 

DIAN

(mengangguk-angguk)

Bener, Nik. Lama-lama mereka pasti bosen sendiri.

 

VERA

(tersenyum)

Bukannya enak, Nik, langsung jadi terkenal dalam waktu singkat? Kayak artis.

 

NIKI

(melotot dan marah)

Enak apanya?! Mau ke mana, sama siapa, ngapain aja, diliatin terus! Digosipin terus! Ogah!

 

NIKI berjalan cepat, diikuti ANGGI, DIAN, dan VERA melewati rombongan NIKO. Salah satu teman NIKO menoleh.

 

TAMA

Eh, Nik! Ada Niki tuh mau lewat!

 

ANAK-ANAK LAIN

(bersama-sama bernyanyi dan tepuk tangan)

Niki dan Niko! Niki dan Niko! Niki dan Niko! Anak kembar ketemu gede!

 

Anak-anak terus bernyanyi dengan nada sembarang sambil bertepuk tangan dan tertawa.

NIKI cepat-cepat melewati mereka sambil menunduk dan menutup dua telinganya.

 

BAGAS

(berteriak)

Nik! Nggak barengan sama Niko pulangnya? Sekalian tinggal serumah? Kan kembar!

 

NIKO

(pura-pura panik)

Waduh! Jangan lah! Kalian nggak liat itu mukanya udah galak banget kayak mau makan orang?

 

NIKI mendengarnya dan menoleh. Ia menatap marah pada NIKO yang justru tersenyum. Tanpa berkata apa-apa, NIKI pergi.

ANGGI, DIAN, dan VERA berusaha menghibur dan menemaninya berjalan.

CUT TO:

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar