Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
13. BAG. 13 - BERTEMAN (scene#75-83)

75. EXT. TAMAN — ISTIRAHAT PAGI

NIKO dan NIKI masih duduk di bangku taman dan saling menatap. NIKO lalu berdiri.


NIKO

(ketus)

Bukan urusanmu.

 

NIKO pergi. NIKI bingung, tapi penasaran.

CUT TO:

76. INT. KAMAR NIKI — SORE

NIKI berbaring di tempat tidur sambil membaca webtun di ponsel. Sesekali ia tertawa. Beberapa saat kemudian ia meletakkan ponselnya.

 

NIKI (VO)

(menatap plafon kamar, dahinya berkerut)

Alergi? Alergi apaan? Sentuhan? Apa ada?

 

NIKI mengambil ponsel lalu mengetik “alergi sentuhan” di papan pencarian.


INSERT: layar ponsel menunjukkan beberapa artikel..

 

NIKI (VO)

(membaca artikel, dahi berkerut)

Dermatographia? Ternyata ada?

 

NIKI terus membaca beberapa artikel yang bersangkutan.

JUMP CUT TO:


Satu jam kemudian, NIKI meletakkan ponsel setelah membaca banyak artikel lalu menghela napas.


SFX: suara pintu depan terbuka dan langkah kaki.

 

IAN (OS)

Niki! Kamu udah pulang?

 

Pintu kamar NIKI terbuka, dan IAN muncul.

 

IAN (CONT’D)

Ngapain? Ayo, makan.

 

CUT TO:

77. INT. RUANG MAKAN — MALAM

NIKI makan dalam diam, seperti banyak pikiran di kepalanya. IAN mengamatinya heran.


IAN

(sambil mengunyah)

Tumben diem.

 

NIKI melotot, tapi tidak menjawab.

IAN (CONT’D)

(menggelengkan kepala)

Susah banget ya ngasuh bocah labil begini.

 

NIKI melotot lagi, tapi tidak bergerak dari kursi seperti biasanya.

JUMP CUT TO:


Belasan menit kemudian, IAN selesai makan dan berdiri. NIKI ikut berdiri juga. Tiba-tiba NIKI memegang dua tangan IAN yang memegang piring dan gelas.


IAN

(kaget dan risih)

Apaan sih, Nik? Lepasin napa?

 

NIKI

(masih memegang tangan IAN)

Kenapa?

 

IAN menunjuk piring dan gelas di tangan dengan matanya.


IAN

(setengah berteriak)

Kamu nggak liat aku lagi bawa apa? Ntar jatuh gimana?

 

NIKI

(mengamati tangan IAN)

Nggak alergi? Nggak gatal? Atau merah?

 

IAN

(kesal)

Ish! Apaan sih anak ini? Alergi apaan? Aneh-aneh aja!

 

IAN menyingkir dari NIKI yang mengernyitkan dahi. 

FADE IN TO:

78. EXT. HALAMAN SEKOLAH — PAGI

NIKI berjalan sambil melamun, memikirkan alasan NIKO menolak berjabat tangan. Di depannya terlihat NIKO dan RAVEN berjalan sambil merangkul bahu. Keduanya seperti bercanda karena NIKO tertawa.


NIKI (VO)

(cemberut)

Alergi apaan? Itu bisa!

CUT TO:

79. EXT. BANGKU DEPAN KANTIN — ISTIRAHAT PAGI

NIKI memakan donat, ANGGI memegang minuman kemasan, DIAN mengecek ponsel, dan VERA bercermin di layar ponsel sambil merapikan rambutnya.


NIKI

(menatap teman-teman)

Eh, kalian pernah denger Dermatographia?

 

DIAN

Apaan tuh? Makanan?

 

NIKI

(cemberut)

Ih, serius dong, Di!

 

DIAN

(tertawa)

Ya, maaf, biasanya ‘kan yang kamu bahas itu makanan sama komik.

 

ANGGI

Kenapa, Nik?

 

VERA

Alergi sentuhan?

 

NIKI, ANGGI, dan DIAN menoleh bersamaan pada VERA. Ketiganya terkejut.

 

NIKI

Kok kamu tau?

 

VERA

(tertawa kecil)

Kalian pikir aku taunya cuma dandan? Ih!

 

DIAN

Iya! Dandan sama novel!

 

VERA tertawa lalu menatap NIKI.

VERA

Kenapa emangnya, Nik?

 

NIKI

(ragu)

Ah, itu … Niko ….

 

DIAN

(membelalakkan mata)

Ada apa sama Niko?

 

ANGGI

Rupanya udah akur ya kalian.

 

VERA

Kenapa dia? Alergi?

 

NIKI

(mengangguk)

Katanya gitu. Kemarin nggak mau salaman, ‘kan? Kupikir karena gengsi ada kalian. Terus aku coba lagi waktu sendirian. Tetep nggak mau juga. Heran aja. Kok rasanya dia jijik gitu?

 

ANGGI

Wah, gitu, ya? Tapi Raven nggak pernah cerita sih.

 

VERA

Raven terus. Jadian aja kenapa sih kalian? Udah deket gitu.

 

ANGGI

(pipi memerah)

Nggak. Belum.

 

DIAN

(penasaran)

Terus, terus?

 

NIKI

Aneh aja. Tadi aku liat dia sama Raven nggak kenapa-kenapa tuh.

 

VERA

(tersenyum jahil)

Mau coba dites?

CUT TO:


80. INT. LORONG KELAS — ISTIRAHAT PAGI

NIKO, RAVEN, dan BAGAS berjalan bersama. NIKO memegang ponsel, sementara RAVEN dan BAGAS berbicara. NIKI cs ada di belakangnya dan berjalan seperti mengendap-endap.

VERA lalu berlari dan sengaja menabrak NIKO hingga ponselnya terjatuh. VERA sigap menangkapnya.

 

VERA

(mengusap dahi)

Fiuh! Nyaris aja jatuh!

 

VERA melihat ponsel NIKO.

INSERT: layar ponsel NIKO di bagian percakapan dengan PAPA NIKO, menampilkan foto NIKO diapit seorang pria dan wanita. Wajah NIKO datar, sementara dua lainnya tersenyum. Di depan NIKO, ada seorang wanita lagi yang duduk dengan senyum lembut dan keibuan.


NIKO menghela napas lega, sementara RAVEN dan BAGAS agak terkejut.


VERA

(pura-pura mengecek ponsel)

Sori, ya, Nik. Hampir aja.

 

NIKO menggaruk bagian tubuh yang ditabrak VERA sambil meringis.

 

NIKO

(kesal)

Makanya, liat-liat dong kalau jalan! Kalian cewek-cewek bikin reseh aja sih!

 

NIKO menatap NIKI dan lainnya di belakang, lalu pada VERA.

 

NIKO (CONT'D)

(mengulurkan tangan)

Ya, udah, balikin!

 

VERA

(pura-pura lupa)

Oh, hapemu. Ini.

 

VERA dengan sengaja memegang tangan NIKO saat meletakkan ponsel di sana.


VERA

(wajah memelas dan memegang erat tangan NIKO)

Sori, ya, Nik. Bener-bener sori.

 

VERA lalu pergi sambil memberi kode pada NIKI dan lainnya.

NIKO cemberut dan memasukkan ponsel ke saku, lalu menggaruk tangan kanannya.


RAVEN

Kenapa, Nik?

 

BAGAS melihat tangan NIKO yang terus digaruk sampai merah dan lecet.

 

BAGAS

(berseru panik dan menarik tangan NIKO)

Woi, woi, Nik! Stop! Lu mau bikin tangan lu luka? Kenapa digaruk sampai segitunya?

 

NIKO melihat kulit punggung tangannya yang mengelupas. Sekelilingnya merah dan bengkak.


INTERCUT TO: 

NIKI dkk mengamati keadaan NIKO dari jauh.


ANGGI

Kayaknya bener deh. Bagas sampai panik gitu liatnya.

 

VERA

(merasa bersalah)

Semoga nggak parah.

 

DIAN

Kenapa, ya?

 

NIKI masih diam. Antara merasa kasihan dan heran.


CUT TO:

81. INT. GEDUNG APARTEMEN NIKO — MALAM

NIKO berjalan menuju lift apartemen sambil melihat tangannya yang sudah tidak merah lagi. Bagian yang luka sudah diobati.

 

NIKO (VO)

(masuk ke lift)

Untung udah balik lagi. Heran … kenapa reaksinya lebih lama dari biasanya?

CUT TO:


82. INT. APARTEMEN NIKO — MALAM

NIKO membuka pintu apartemen dan terkejut. Tas ranselnya jatuh. Tangannya mengepal dan bergetar.

FADE OUT TO:

83. INT. KANTIN — ISTIRAHAT SIANG

NIKI dkk makan bersama seperti biasa. Di meja lain terlihat RAVEN, BAGAS, dan TAMA, mengobrol.

NIKI menoleh ke seluruh kantin.

ANGGI

Cari siapa, Nik?

 

NIKI

(masih celingak-celinguk)

Beberapa hari ini nggak keliatan Niko, ya?

 

VERA

(tertawa)

Cieee … yang udah baikan … kangen, ya ….

 

DIAN

Ternyata si kembar ini berjodoh, ya …. Udah perhatian gitu.

 

NIKI kembali pada makanannya.

NIKI

(cemberut)

Ngaco kalian! Jodoh apanya?

 

ANGGI

(mengerutkan dahi)

Iya juga, ya. Biasanya Niko sama Raven.

 

DIAN

Sakit mungkin?

 

VERA mengingat sesuatu.

VERA

(cemas)

Masa gara-gara aku sih? (beat) Itu … yang mau ngetes. Apa separah itu alerginya?

 

DIAN

(iba)

Kasihan banget, ya … sama mamanya apa gitu juga?

 

ANGGI

Samperin aja, Nik. Kan kamu udah pernah ke rumahnya.

 

DIAN dan VERA terkejut dan saling berpandangan lalu menatap NIKI.

 

DIAN, VERA

(berseru bersamaan)

Kapan?! Kok aku nggak tau?!

 

FADE OUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar