Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
18. BAG. 18 - PACAR (scene#114-121)

114. EXT. TEMPAT PARKIR — SIANG

Beberapa jam sebelumnya.

PUTRI melangkah pelan-pelan mendekati NIKO yang mundur perlahan. NIKO mengenali PUTRI sebagai idola di kelas tiga.

NIKO

(kikuk)

A-ada apa, ya, Kak?

 

PUTRI berhenti melangkah lalu tertawa sambil mengibaskan rambutnya.

 

PUTRI

Nggak usah panggil “Kak”. Aku tau umur kita sama. Kamu pernah tinggal kelas waktu SMP, kan?

 

NIKO

(menelan ludah)

Lalu …?

 

PUTRI

Kamu sama si siapa itu … kembaranmu …

 

NIKO

Kiki? Eh, Niki?

 

PUTRI

(tersenyum)

Ah, iya, dia. Kamu kasih panggilan spesial ke dia. Kalian pacaran?

 

NIKO diam. Bingung. Ragu.

CUT BACK TO:

115. EXT. TERAS RUMAH NIKI — SORE

NIKI dan NIKO duduk di kursi teras. NIKI membelalakkan mata karena terkejut.

 

NIKI

(berteriak)

Dia ngajak kamu pacaran?!

 

NIKO

(sedikit kesal)

Nggak usah teriak segala napa.

 

NIKI

Terus … kamu jawab apa? Kamu nggak bilang kalau kamu ….

 

NIKO

Menurutmu gimana?

 

NIKI berdiri dan langsung memukul lengan NIKO dengan keras.


NIKI

(berteriak)

Gimana-gimana apanya?! Bukannya kamu pacaran sama Mira, tetangga apartemenmu?! Kamu mau selingkuh?!

 

NIKO meringis sambil mengusap lengannya dan menggaruk cukup cepat karena pukulan NIKI lebih keras dari biasanya. 

NIKO

(ikut berdiri dan berkata pelan)

Udah putus. Sebelum masuk sekolah.

 

NIKI

(kaget)

Hah?! Kenapa?! Gara-gara aku?

 

NIKO

(gugup dan menggeleng cepat)

Ah, enggak! Bukan! Bukan gara-gara kamu kok! Beneran!

 

NIKI menatap tajam pada NIKO seperti mencari kebenaran.

 

NIKI

(menghela napas panjang)

Ya, syukurlah kalau bukan gara-gara aku. Aku jadi nggak enak soalnya. Aku nggak mau gara-gara aku, kalian putus.

 

NIKO

Kenapa nggak enak?

 

NIKI diam sejenak lalu menatap NIKO dengan marah.

 

NIKI

(mengomel)

Kamu sih! Ngapain ngajakin aku terus tiap nge-date? Risih tau jadi obat nyamuk! Kamu juga nggak peka!

 

NIKO

(bingung)

Peka apanya?

 

NIKI

(mengibaskan tangan dengan lelah)

Mira nggak suka aku ikut. Wajar sih. Pacaran kok malah bawa temen. (beat) Beneran nih bukan karena itu? Yakin?

 

NIKO

(mengangguk tegas)

Yap. Aku jamin bukan karena kamu.


NIKI

(tegas)

Berikutnya, nggak usah ajak-ajak aku lagi.

CUT TO:

116. INT. KAMAR NIKO — MALAM

MONTAGE:

1. NIKO baru selesai membaca pesan dari Putri yang mengajaknya bertemu besok.

2. NIKO termenung sebentar lalu mengetik balasan.

3. NIKO meletakkan ponsel dan merebahkan diri di tempat tidur.

4. NIKO menatap langit-langit kamar dan menghela napas panjang.

MONTAGE END.

NIKO (VO)

Kalau kukasih tau sebenernya, dia pasti marah ….

 

FADE OUT TO:

117. INT. KANTIN — ISTIRAHAT SIANG

Besoknya.

NIKI sedang memakan nasi goreng sambil membaca webtun di ponsel. ANGGI di sebelahnya, VERA dan DIAN di seberangnya. Mereka berada dekat jendela kantin yang menghadap taman dan lapangan.

DIAN seperti melihat sesuatu di lapangan.

 

DIAN

(menjawil tangan NIKI)

Nik, nik. Itu Niko bukan? Sama siapa itu? Cewek rambut panjang. Pacarnya?

 

NIKI dan lainnya menoleh ke arah yang sama. ANGGI dan VERA terkejut.


VERA

(takjub)

Whoa! Mereka pacaran, Nik?

 

ANGGI

Itu bukannya Kak Putri, ya?

 

DIAN mengejapkan mata dan berusaha melihat lebih jelas, lalu melongo.

 

DIAN

(terkejut)

Hah?! Kak Putri suka sama berondong?!

 

VERA

(meletakkan telunjuk di bibir)

Ssst! Beda setaun dua taun nggak masalah itu.

 

ANGGI

Mereka pacaran, Nik? Sejak kapan?

 

NIKI masih mengunyah nasi goreng dengan santai seperti tidak peduli.

 

NIKI

(mengangkat alis)

Hmm … mungkin sejak hari ini? Ini yang kedua.

 

ANGGI, DIAN, dan VERA hanya bisa bengong.

CUT TO:

118. INT. KELAS NIKO — ISTIRAHAT SIANG

NIKO duduk di bangkunya sambil bermain ponsel. RAVEN dan BAGAS cepat-cepat mendatangi NIKO.


BAGAS

(mengetuk meja NIKO)

Jelasin sekarang juga!

 

NIKO

(mendongak)

Jelasin apa?

 

RAVEN

Ada kabar lu pacaran sama Putri, cewek populer di kelas tiga. Bener, Nik?

 

NIKO

(kembali bermain ponsel)

Iya.

 

RAVEN

(mengingat sesuatu)

Jadi … yang kemarin itu … itu …?

 

NIKO mengangguk santai. 

BAGAS

(bingung)

Maksud lu apa, Ven? Kemarin? Kenapa sama kemarin? Ada apa? Kok gua nggak tau? (beat) Terus Niki gimana?

 

NIKO

(mendongak lagi, heran)

Ya, nggak gimana-gimana. Kenapa emangnya?

 

BAGAS

Lu bukannya pacaran sama dia?

 

NIKO

(tertegun sebentar lalu tertawa)

Ngaco!

 

BAGAS

(bingung)

Ta-tapi … lu sama Niki …?

 

NIKO

(tertawa lagi)

Orang dia yang nyuruh juga.

 

RAVEN dan BAGAS saling berpandangan heran. NIKO tersenyum sambil bermain ponsel lagi, tapi benaknya kembali ke malam sebelumnya.

DISSOLVE TO:

119. INT. KAMAR NIKO — MALAM

Percakapan video antara NIKI dan NIKO. NIKO duduk di tempat tidur bersandar pada dipan.


NIKO

(wajah memelas)

Ki, aku tolak aja, ya si Putri.

 

NIKI

(suara keras)

Kenapa?!

 

NIKO

(manyun)

Aku tuh sebenernya males pacaran-pacaran gitu. Tapi, kamu yang nyuruh-nyuruh terus. Sama Mira juga gitu.

 

NIKI

(mendelik marah)

Ooh, jadi ini salah aku, gitu? Gara-gara siapa coba, gosip kita pacaran nyebar di sekolah?! Karena kamu ngintilin aku terus! Aku jadi nggak bebas, tau! Udah lah! Terima aja! Mayan ‘kan cewek populer.

 

NIKO

(menatap arah lain, nada pelan)

Masih manis kamu juga daripada dia ….

 

NIKI

Hah? Kamu bilang apa barusan?

 

NIKO

Nggak ada.

 

NIKI

Oh, jangan lupa kasih tau syaratmu. Kalau dia terima, lanjut aja. Kalau nggak mau … hmm … ah, pasti maulah. Dia duluan yang nembak kamu kok.

 

CUT TO:

120. EXT. BELAKANG GEDUNG OLAHRAGA — ISTIRAHAT PAGI

Pagi tadi.

PUTRI tampak terkejut ketika NIKO memberitahukan syarat yang dimaksud NIKI, tapi berusaha memahami.

PUTRI

(tersenyum)

Kamu nggak mau kasih tau alasannya?

NIKO menggeleng.

PUTRI (CONT’D)

Bukan karena cewek itu? Niki? Aku nggak mau dikira ngerebut cowok orang lain. Bilang aja nggak apa-apa, aku ngerti kok.

 

NIKO

(menggeleng)

Ini nggak ada hubungannya sama dia. Ini murni dari aku sendiri.

 

PUTRI berpikir sebentar lalu senyumnya mengembang.

 

PUTRI

Oke. Nggak masalah. Anggap aja aku lagi belajar tentang cinta platonik.

 

CUT BACK TO:

121. EXT. HALAMAN SEKOLAH — SIANG

Berita NIKO berpacaran dengan PUTRI cepat menyebar seperti virus. Belum sehari, seluruh penghuni sekolah sudah tahu. Beberapa anak cukup terkejut karena mengira NIKI-lah pacar NIKO.

NIKO terlihat berjalan bersama PUTRI ke tempat parkir. RAVEN berada agak jauh di belakang.

NIKI, ANGGI, DIAN, dan VERA mengamatinya dari ujung yang lain. Beberapa anak bergabung dengan mereka.


MISHA

Jadi beneran, ya Niko sama Kak Putri?

 

MAI

Kirain sama kamu, Nik.

 

JENNY

Lebih cocok sama kamu padahal. Nama aja udah mirip. Pasti jodoh tuh.

 

NIKI

(cemberut)

Halu aja terus. Orang nggak ada apa-apa dibilang pacaran. Sekarang udah jelas, ‘kan?

 

MISHA

Iya, iya, nggak usah ngegas gitu lah. Ya, udah, kita duluan, ya ….

 

NIKI menatap MISHA, MAI, dan JENNY yang berjalan mendahului.

FADE OUT TO:



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar