Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
22. BAG. 22 - RASA (scene#146-152)

146. INT. KAMAR NIKI — MALAM

MONTAGE:

1. NIKI sedang mengerjakan tugas di meja belajarnya.

2. NIKI meletakkan pulpen ke meja lalu bertopang dagu.

3. NIKI teringat ucapan teman-temannya tentang NIKO menyukainya.

4. NIKI menggelengkan kepala dan tertawa geli.

 

NIKI

(masih tertawa)

Ngawur aja mereka. Mana mungkin begitu?

 

NIKI lalu keluar dari kamar.

CUT TO:

147. INT. DAPUR — MALAM

NIKI mengambil air minum dari lemari es dan hendak mencari camilan.

 

SFX: suara mobil berhenti di luar dan ribut-ribut dua orang.

 

NIKI berjalan ke luar.

CUT TO:

148. EXT. RUMAH NIKI — MALAM

NIKO dan PUTRI sedang bertengkar di samping mobil.

 

PUTRI

(marah)

Ngapain kamu ngajak aku ke sini? Mau pamer lagi seberapa deketnya kamu sama Niki?

 

NIKO

(menggeleng lelah)

Bukan gitu …. Kamu salah paham. Aku ke sini mau lurusin semuanya.

 

PUTRI

(masih marah)

Mau lurusin apa lagi? Udah jelas keliatan kok! Kamu lebih peduli sama dia daripada aku yang pacarmu. Kalau kamu nggak suka, kenapa waktu itu kamu terima? Aku nggak bisa diginin, Nik!

 

NIKO bingung dan hendak menyela ucapan PUTRI, tapi NIKI telah datang.

 

NIKI

(heran, melihat NIKO dan PUTRI)

Ada apa ini?

 

PUTRI memalingkan wajah dan melipat tangan di depan dada. Wajahnya kesal dan marah. NIKO gelagapan dan menggaruk kepala.

 

NIKO

(gugup)

Anu … ini, Ki … bisa tolong jelasin ke dia kalau kita cuma temen?


NIKI mendelik, tapi segera mengerti maksudnya. NIKI mendekati PUTRI dan tersenyum.

 

NIKI

(nada lembut)

Kak Putri …. Beneran kok, Kak, kita nggak ada hubungan apa-apa selain temen. Dia emang gitu orangnya. Nggak peka. Bagus deh Kak Putri marahin dia, biar paham.

 

PUTRI menghadap dan menatap NIKI penuh selidik, lalu melirik NIKO.

 

PUTRI

(tegas)

Nik, kamu pilih aku atau dia?

 

NIKI dan NIKO sama-sama terkejut dan saling berpandangan.

 

NIKI

(bingung)

Kak, apa maksudnya …?

 

NIKO

Iya, apa maksudmu ini, Put?

 

PUTRI menatap NIKO dan NIKI bergantian. Ia tampak kesal, marah, dan kecewa. Wajahnya merah dan seperti ingin menangis.


PUTRI

(menahan tangis)

Niko, kita putus aja.

 

NIKI dan NIKO tertegun.

NIKI

Ke-kenapa …?

 

PUTRI

(menatap NIKI)

Kamu tau alasannya apa.

 

NIKO

Put ….

 

PUTRI

(senyum terpaksa)

Nggak usah nganter aku pulang. Kalian butuh bicara.

 

PUTRI menatap NIKI sebentar lalu pergi. NIKI ganti menatap NIKO. Ia juga tampak kecewa dan marah.

 

NIKI

Mira waktu itu, gara-gara aku juga, ‘kan? Ah, bukan. Itu gara-gara kamu, tapi aku yang dapet nama buruk.


NIKI sudah tidak tahan lagi dan meluapkan kekesalannya.

 

NIKI (CONT’D)

(memukul-mukul NIKO)

Udah kubilang, jadi cowok harus peka! Kamu ngapain ajak-ajak aku?! Aku tuh sebel tau! Sekarang kamu liat akibatnya!

 

NIKO berusaha menghindar, tapi tetap ada pukulan yang mengenainya.

 

NIKO

(bergerak menghindar)

Ki! Kiki! Stop! Sakit tau! Aduh! Ouch! Kiki!

 

NIKO memegang pergelangan tangan NIKI.

 

NIKO (CONT’D)

(suara agak lemah tapi ada penekanan)

Stop it. Please.

 

NIKI terdiam dan melihat lengannya. Selama beberapa detik, mereka saling menatap. NIKO lalu melepas pegangannya dan mengusap telapaknya yang mulai gatal.

NIKI memperhatikannya lalu menghela napas dan merasa iba.

 

NIKI

Ya, udahlah. Pulang sana.

 

NIKO bergerak ke mobil kemudian berhenti dan berbalik menatap NIKI.

 

NIKO

(menggeleng lesu)

Kayaknya aku nggak mau pacaran lagi. Jadi, jangan suruh-suruh aku deket atau terima cewek lagi. Capek.

 

FADE OUT TO:

149. INT. KELAS NIKI — ISTIRAHAT PAGI

Anak-anak sibuk menulis dan mencatat, sementara seorang guru wanita mengawasi dari mejanya.

 

SFX: bel berbunyi.

 

NIKI dan NIKO berdiri bersamaan di lorong bangku mereka.

 

NIKI

(menatap ketus)

Minggir!

 

NIKI dan NIKO bergerak bersama lagi.

 

NIKI (CONT’D)

(berdecak)

Minggir lah, Nik! Kamu ‘kan bisa lewat situ!

 

NIKO tetap tidak mau minggir. VERA yang melihat hanya bisa menggelengkan kepala.

CUT TO:

150. INT. KANTIN — ISTIRAHAT PAGI

NIKI, DIAN, VERA, duduk berhadapan dengan NIKO, RAVEN, ANGGI di bangku yang sama.

 

RAVEN

(meminum minumannya)

Nik, perasaan lu kok nggak pernah makan bareng Putri sih? Kan elu pacarnya.

 

NIKO

(melahap gorengan)

Emangnya kalau pacaran harus bareng terus gitu?

 

VERA

Biasanya gitu, Nik. Nggak mau lepas sama ceweknya. Serasa dunia milik berdua.

 

DIAN

(mengangguk setuju)

Bener. Biasanya nempel terus kayak perangko. Tuh, kayak Anggi sama Raven.

 

ANGGI

(malu)

Apaan? Nggak kok.

 

VERA

(menunjuk NIKI dan NIKO)

Kalian juga sama aja sih. Nempel mulu berdua.

 

NIKI

(kesal)

Aku nggak nempel! Ih!

 

NIKO

(ikut kesal)

Siapa yang nempel pula? Huh!

 

RAVEN

Jadi, lu sama Putri gimana, Nik?

 

NIKI dan NIKO mendadak saling pandang dan diam. Semua orang jadi curiga.


RAVEN (CONT’D)

(curiga)

Jangan bilang kalau lu ….

 

NIKO

(datar)

Nggak jodoh berarti. Nggak usah dipaksain.

 

VERA

(melirik NIKI)

Kamu gimana sama Tara?

 

NIKI

(tersenyum lebar)

Baik-baik aja dong. Sangat baik sekali malah. Tara tuh tipe cowok yang ngemong, sabar, dan perhatian. Mana ganteng pula! Pokoknya the best deh!

 

NIKO

(cemberut dan menggerutu)

Aku masih belum bisa percaya sama dia. Awas aja dia bikin kamu nangis. Jangan cari aku!

 

NIKI

(mencibir)

Dih! Siapa juga yang nyari kamu?


NIKI dan NIKO terus berdebat sendiri, sementara teman lainnya geleng-geleng kepala. Hanya VERA yang masih memperhatikan keduanya.

CUT TO:

151. INT. LORONG TOILET — SIANG

NIKI buru-buru membuka pintu toilet dan nyaris bertabrakan dengan PUTRI yang hendak keluar bersama seorang teman.

 

NIKI

(kaget)

Oh, sori.

 

PUTRI memandang NIKI.

 

TEMAN PUTRI

(berbisik)

Itu dia, ‘kan?

 

PUTRI mengangguk dan memberi kode mata supaya temannya pergi lebih dulu.

NIKI salah tingkah karena PUTRI masih menatapnya.

 

NIKI

(merasa bersalah, gugup)

A-anu, Kak … yang kemarin itu … maaf … aku bukan …

 

PUTRI

(tersenyum)

Bukan salahmu.

 

NIKI

Tapi ….

 

PUTRI

(menepuk bahu NIKI)

Semoga kalian segera sadar, ya ….

 

PUTRI pergi, sementara NIKI bingung.

 

NIKI

(dahi berkerut)

Maksudnya apa? Sadar apanya? Ah, bodo amat lah.

 

NIKI masuk ke toilet.

FADE OUT TO:

152. INT. KAMAR NIKI — MALAM

Beberapa hari kemudian, pukul 10 malam.

NIKI sedang membaca webtun melalui ponsel sambil berbaring di tempat tidur. Kemudian, pesan grup WA masuk.

Dahi NIKI berkerut, lalu mengetik balasan dan beberapa balasan dari teman lain bermunculan.


INSERT: percakapan grup WA

VERA

Malam, gais. Aku punya kabar baru nih. Mau tau nggak?

 

NIKI

Nggak bisa besok aja napa? Lagi seru-serunya baca nih. 😖 


ANGGI

Kabar apa, Ver?

 

DIAN

Jangan bilang kalau kamu kesengsem sama tokoh-tokoh CEO novel lagi? Udah dibilang itu nggak nyata, masih aja!😑 


RAVEN

Apaan sih malem-malem gini?

 

NIKO

(Typing ….)

 

NIKI

Niko ngetik lama amat sih!

 

VERA

Ehem. Jadi gini, gais. Aku cuma mau kasih kabar baik kalau aku … udah punya cowok! 🥰 


NIKI, ANGGI, DIAN

(pesan muncul bersamaan)

Whaaatt?!

 

RAVEN

Apaan sih? Bisa besok aja ‘kan kasih taunya? Ganggu orang mau tidur.🥱 


VERA

Nah, gitu aja dulu. Bye. 👋 


DIAN

Ish! Gaje! 🤬 


ANGGI

Udah, gais. Besok aja lanjutnya. Met tidur semua.

 

NIKI masih memperhatikan keterangan NIKO sedang mengetik, tapi tidak ada pesan yang muncul.

NIKI lalu meletakkan ponsel dengan cemberut dan tidur.

FADE OUT TO:















Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar