Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
34. BAG. 34 - MOVE ON (scene#244-251)

244. EXT. HALAMAN SEKOLAH — SIANG

NIKI dkk berjalan bersama menuju gerbang. NIKI masih tampak lesu dan murung.

 

VERA

(merangkul NIKI)

Iiih, Niki, kenapa sih hari ini bermuram durja?

 

DIAN

(mencibir)

Salahmu sendiri, nggak ada kabar selama liburan.

 

VERA

(wajah menyesal)

Ya, gimana lagi. Emang banyak acara sama keluarga kalau liburan.

 

DIAN

(cemberut)

Mestinya tetep kasih kabar lah. Masa chat cuma di-read doang? Marahin aja, Nik. Aku juga kesel sama dia.

 

VERA tertawa, sementara NIKI tersenyum sedikit.

 

ANGGI

(berpikir sebentar)

Hmm, kayaknya kita perlu ngumpul lagi nih setelah lama nggak ketemu.

 

VERA langsung bertepuk tangan dengan wajah cerah.

 

VERA

(mata berbinar)

Ide bagus! Ayo, ke rumahku! Aku punya oleh-oleh buat kalian.

 

CUT TO:

245. INT. KAMAR VERA — SIANG

NIKI melihat-lihat koleksi novel di lemari, ANGGI mengamati foto-foto di meja belajar, DIAN tiduran di tempat tidur sambil bermain ponsel.


SFX: suara pintu terbuka.


VERA masuk membawa nampan berisi empat gelas minuman dingin dan beberapa camilan oleh-oleh, lalu meletakkan di meja belajar.

 

VERA

(duduk di tempat tidur)

Ayo, ayo, silakan dimakan dan diminum. Itu semua khusus buat kalian.

 

JUMP CUT TO:


NIKI dkk duduk di lantai beralas karpet dan mengobrol. NIKI dan VERA bersandar pada tempat tidur. ANGGI dan DIAN bersandar pada meja.

 

DIAN

(menatap layar ponselnya)

Eh, eh, omong-omong soal kabar, nggak ada kabar dari Niko, ya? Padahal dia nggak left group. Nomornya masih ada.

 

INSERT: layar ponsel DIAN menampilkan daftar anggota grup WA Ki-Ko Gank.


ANGGI

(ikut melihat ponselnya)

Iya, ya. Kayak yang tiba-tiba ngilang gitu.

 

DIAN

Ver, kamu gimana? Masa dia nggak ngabarin kamu? Ya, meski udah mantan, tapi 'kan ….

 

VERA hendak menjawab, mulutnya sudah terbuka, tapi NIKI menyela.

 

NIKI

(marah dan kesal)

Kenapa ngomongin orang yang nggak ada di sini? Mau dia ngilang kek, nggak ada kabar kek, terserah! Dia yang milih begitu. Dia yang nggak anggep kita-kita. Ngapain kita mikirin dia?!

 

Semua orang terkejut dan saling berpandangan. Lebih terkejut lagi melihat wajah NIKI memerah dan air mata mengalir di pipinya. 

VERA

(heran)

Nik? Kamu kenapa?

 

ANGGI dan DIAN mendekati NIKI.

ANGGI

(menyentuh bahu NIKI)

Kamu nggak apa-apa, Nik?

 

DIAN

(takut-takut)

Aku ada salah ngomong, ya?

 

NIKI tidak menjawab, tapi tangisannya semakin keras. VERA merangkul NIKI. ANGGI dan DIAN menatap iba.

JUMP CUT TO:

Beberapa menit kemudian, tangis NIKI reda. Wajahnya masih merah, dan sedikit terisak. Hatinya juga terasa sakit.

VERA memahami artinya.

VERA

(nada pelan)

Sejak kapan, Nik?


NIKI menunduk dan menggeleng.

DIAN

(bingung)

Sejak kapan apanya? Maksudmu apa, Ver? Kamu tau sesuatu?

 

ANGGI

(menghela napas)

Aku udah menduga sih.

 

DIAN

(semakin bingung)

Kalian ngomong apa sih?

 

ANNGI dan VERA menatap NIKI yang masih menunduk. DIAN melongo.

 

DIAN

(menunjuk VERA dengan gugup)

Ja-jadi ….

 

ANGGI dan VERA mengangguk bersamaan.

 

DIAN (CONT’D)

(masih bingung)

Bukannya kamu sama Niko ….

 

VERA

(tersenyum)

Sejak awal aku sama Niko nggak ada apa-apa. Aku ngajak dia pacaran, justru pengin tau perasaannya. Tapi Niko nggak tau tujuanku, sampai akhirnya aku yang nggak tega. (beat) Aku mau mutusin dia, tapi Niko nolak, karena kuatir Niki marah sama dia. Kalian tau sendiri ‘kan kalau Niko tuh nurut aja apa mau Niki.

 

VERA berhenti sebentar dan menatap NIKI.

 

VERA (CONT’D)

Puncaknya setelah ujian itu. Aku udah nggak sanggup dan mutusin Niko. Dia masih mau bertahan, tapi kumarahin dia. Dia kaget karena aku tau.

 

DIAN

(terkejut)

Terus … Niki juga …?

 

ANGGI

(mengangguk)

Iya. Tapi, aku rasa Niko duluan.

 

VERA

(mengusap-usap bahu NIKI)

Dua-duanya keras kepala sih, nggak mau ngaku. Mana pakai janji-janji segala. Kalau begini, yang susah mereka sendiri.


DIAN

(meraih tangan NIKI dan menatap iba)

Astaga, Nik … aku bener-bener nggak tau harus ngomong apa. Tapi, sekarang gimana …? Niko juga nggak ada kabar kayak ngilang ditelen bumi.

 

NIKI menangis lagi di bahu VERA yang menepuk-nepuk punggungnya. ANGGI dan DIAN ikut memeluk NIKI.

CUT TO:

246. INT. KAMAR NIKI — MALAM

NIKI merasa lega setelah semua perasaannya tumpah. NIKI hendak ke tempat tidur, tapi melihat sesuatu.


INSERT: bungkusan coklat di antara tumpukan komik di meja,


NIKI

(mengambil bungkusan itu)

Ah, ini ….

DISSOLVE TO:

247. EXT. RUMAH NIKI — MALAM

24 Desember lalu.

NIKO sudah sampai di pagar lalu kembali lagi ke hadapan NIKI.


NIKO

(menyodorkan sesuatu)

Ini kadomu. (beat) Jangan dibuka sebelum aku pulang.

 

INSERT: bungkusan cokelat seukuran buku ada di tangan NIKI.


NIKO (CONT’D)

Aku pulang, ya. See you!

CUT BACK TO:

248. INT. KAMAR NIKI — MALAM

NIKI masih memegang bungkusan itu. 

NIKI

(menggerutu)

See you, see you, apaan? Orangnya udah entah ke mana. Nggak tau juga kapan ketemu lagi.

 

MONTAGE:

1. NIKI membuka bungkusan itu dan menemukan sebuah buku tentang merawat tanaman, juga beberapa bungkus bibit tomat.

2. NIKI membuka-buka halaman buku lalu menemukan selembar surat tanpa amplop.

3. NIKI membaca surat itu perlahan. Bayangan NIKO yang berbicara muncul seperti sedang ada di depannya.

4. NIKI menangis sekaligus tersenyum saat membacanya.

MONTAGE END.

 

NIKI berbaring di tempat tidur dan membaca surat itu lagi.

 

NIKO (OS)

Kiki! Happy birthday! This is your very best day! I wanna draw your biggest smile today! So, it become your perfect day! Oh, wait! Sebelum kamu marah karena hadiah “terbaikku”, tolong baca sampai habis, ya ….

DISSOLVE TO:

249. EXT. TAMAN SEKOLAH — SIANG (SCENE 24)

NIKO (OS)

Kucing oranye berlari pagi. Jatuh berguling patah kuku. Dari T ke T lagi. Bulat merah apakah aku? Bener banget! 100 buat Kiki! Kamu pasti masih inget awal mula perkenalan kita?

 

NIKI dan NIKO berdebat tentang pemilik pot pohon tomat. NIKO menuliskan namanya di pot dan menunjukkannya pada NIKI.

DISSOLVE TO:

250. INT. LORONG DEPAN KELAS NIKI — ISTIRAHAT PAGI (SCENE 46)


NIKO (OS)

Sebelumnya aku minta maaf karena ucapanku yang seenak udel waktu itu. Udah bikin kamu nangis pula. Bodohnya lagi, aku baru minta maaf sekarang. Ah, tapi aku yakin kamu udah maafin aku. Iya, ‘kan? Karena Kiki si Niki, temanku yang paling baik!

 

ANGGI, DIAN, dan VERA berusaha mengajak NIKI pergi dan tidak meladeni NIKO. Di sisi lain, RAVEN juga berusaha menarik NIKO pergi. Tapi, NIKO mengucapkan kata-kata yang menyakitkan NIKI.

DISSOLVE TO:

251. EXT. TAMAN — ISTIRAHAT SIANG (SCENE 97)

NIKO (OS)

Kamu pasti masih inget, waktu kita panen tomat pertama kali. Emang nggak banyak, tapi bikin kamu jingkrak-jingkrak kegirangan. Saking hebohnya, tomat itu sampai terinjak dan hancur. Yah, nangis lagi deh kamu …. Untungnya masih sisa dua biji. Tapi, malah kamu pakai buat digencetin ke kepalaku sampai bau tomat semua. Untung aja nggak disambel sekalian. Padahal pohon cabe juga lagi panen.

 

MONTAGE:

1. NIKI DAN NIKO sambil tersenyum, menatap pohon tomat yang berbuah.

2. NIKI melompat kegirangan, sementara NIKO tertawa melihat tingkah NIKI.

3. NIKI tidak sengaja menginjak tomatnya hingga hancur dan jadi sedih.

4. NIKO menunjukkan sisa dua tomat di tangannya.

5. NIKI mengambil tomat itu dan memukulnya ke kepala NIKO.

6. NIKI dan NIKO tertegun sejenak, lalu tertawa bersama

MONTAGE END.

DISSOLVE TO:






Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar