Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
224. INT. APARTEMEN NIKO — MALAM
PAPA NIKO duduk di sofa bersama TRISHA sedang berbincang. Ekspresi mereka tampak gelisah.
SFX: suara pintu terbuka.
PAPA NIKO berdiri, tampak ragu untuk bicara. NIKO menatap PAPA NIKO dan TRISHA.
NIKO
(heran)
JUMP CUT TO:
Beberapa saat kemudian. NIKO sangat terkejut mendengar ucapan PAPA NIKO. TRISHA juga terlihat sedih.
PAPA NIKO
(sedih)
Tubuh NIKO terasa lemas. Ia seperti orang linglung, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
FADE IN TO:
225. EXT. APARTEMEN NIKO — SUBUH
Besoknya. PAPA NIKO dan TRISHA sudah berada di luar. Masing-masing membawa koper dan tas besar. NIKO baru menutup pintu. Tangannya memegang koper dan bahunya memanggul ransel.
PAPA NIKO
(menatap NIKO)
NIKO mengangguk. Mereka bertiga lalu meninggalkan apartemen itu.
CUT TO:
226. EXT. JALAN RAYA — SUBUH
Mobil NIKO melaju di jalan raya yang sepi. NIKO duduk diam di jok belakang menatap jendela. PAPA NIKO dan TRISHA juga diam dengan pikiran masing-masing.
CUT TO:
227. INT. MOBIL — SUBUH
Beberapa menit kemudian. PAPA NIKO menoleh pada TRISHA yang mengangguk. NIKO masih diam di belakang dengan tangan memegang ponsel.
PAPA NIKO
(menatap spion depan)
NIKO masih bergeming menatap keluar jendela.
PAPA NIKO (CONT'D)
NIKO
(ketus)
TRISHA
(menoleh ke belakang)
NIKO
(ketus)
TRISHA kembali ke posisinya dengan wajah sedih.
PAPA NIKO
NIKO tetap diam. Ia teringat kejadian di malam TRISHA mengatakan sesuatu tentang ibunya.
DISSOLVE TO:
228. INT. APARTEMEN NIKO — MALAM
TRISHA berlutut di depan NIKO. PAPA NIKO berusaha menariknya berdiri, tapi TRISHA menolak.
TRISHA
(menangis)
NIKO
(suara bergetar karena bingung)
A-apa maksudnya ...?
NIKO, PAPA NIKO, dan TRISHA saling pandang.
JUMP CUT TO:
NIKO terduduk lemas di sofa setelah mendengar ucapan TRISHA dan anggukan dari PAPA NIKO. Apa yang ia dengar menghancurkan hatinya.
PAPA NIKO
(menghela napas)
CUT BACK TO:
229. INT. MOBIL NIKO — SUBUH
NIKO mengalihkan pandang dari jendela ke ponsel yang menampilkan pesannya pada NIKI. Pikirannya kacau, sementara mobil terus melaju.
CUT TO:
230. INT. RUMAH NIKI — SIANG
NIKI dan IAN baru memasuki rumah setelah mengikuti ibadah Natal. IAN masuk ke kamar, lalu keluar lagi.
NIKI
(heran)
IAN
NIKI
CUT TO:
231. INT. MAL — SIANG
Di depan pertokoan, IAN tampak gelisah dan celingak-celinguk. Beberapa kali ia menatap ponsel, lalu pandangannya tertuju pada suatu tempat.
IAN
(ragu)
NIKI
(tersenyum)
IAN
(bingung)
NIKI
(tersenyum jahil)
Telunjuk NIKI mengarah pada sosok gadis di kejauhan.
IAN
(terkejut)
NIKI
(tersenyum)
NIKI lalu pergi, sementara IAN menghampiri gadis yang menunggunya.
CUT TO:
232. INT. TOKO AKSESORIS — SIANG
MONTAGE:
MONTAGE END.
NIKI (VO)
(lesu)
NIKI mengambil ponsel, membuka layar pesan NIKO dan mulai mengetik, lalu dihapus lagi.
NIKI (VO)
NIKI berjalan lagi.
SFX: suara ponselnya bergetar.
INSERT: percakapan grup kelas NIKI.
BAGAS
TIAN
ANNE
SISSY
IRENE
BAGAS
TIAN
RADIT
Ucapan-ucapan selamat lain bermunculan. Namun, tidak ada balasan dari NIKO maupun VERA.
NIKI terkejut dan langsung menelepon NIKO.
CUT TO:
233. INT. BANDARA — SIANG
Suasana ramai di hari libur. PAPA NIKO, dan TRISHA berjalan berdampingan sambil mendorong troley bandara ke area check in. NIKO berada di belakang mereka.
SFX: ponsel NIKO bergetar terus.
NIKO melihat banyak pesan masuk di ponselnya.
NIKO
(heran)
NIKO hendak menyimpan ponsel ke saku, tapi seseorang tidak sengaja menyenggolnya. Ponsel NIKO jatuh dan terlindas troley. Orang itu tidak menyadari dan terus berlalu.
MONTAGE:
MONTAGE END.
CUT TO:
234. INT. DEPAN TOKO — SIANG
NIKI berjalan mondar-mandir di depan toko sambil menelepon. Beberapa kali ia mencoba, telepon itu tidak tersambung.
NIKI
(menggerutu)
NIKI berhenti mendadak dan berpegangan pada pagar di depan toko.
NIKI (CONT'D)
(bergumam sedih)
NIKI menatap ponselnya lagi.
INSERT: layar percakapan grup.
TIAN
BAGAS
TIAN
ANNE
SISSY
IRENE
BAGAS
TIAN
RADIT
ANNE
IRENE
SISSY
NIKI tertegun. Air matanya menetes. Dadanya terasa sakit. Dihantam kenyataan yang baru diketahuinya, membuatnya merasa sangat bersalah.
CUT TO: