Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
68. INT. KANTIN — ISTIRAHAT PAGI
NIKI, ANGGI, DIAN, dan VERA duduk berseberangan dengan NIKO, RAVEN, dan BAGAS di meja yang sama.
Di atas meja ada makanan dan minuman masing-masing. Mereka diam, tapi mata saling menatap dan melirik satu sama lain.
BAGAS
(bergumam dan mengomel)
DIAN
(menatap satu per satu)
NIKI, NIKO
(bersamaan)
Teman-teman lain langsung tertawa. NIKI dan NIKO saling melotot.
NIKI
(mencibir)
NIKO
(tidak mau kalah)
NIKI hendak memukul NIKO, tapi ditahan oleh ANGGI.
RAVEN
(melirik NIKO dan NIKI)
NIKI dan NIKO diam seperti maling yang tertangkap basah.
RAVEN
Teman-teman lain mengangguk setuju.
VERA
(mengacungkan ponsel sambil tersenyum)
NIKO
RAVEN
(mengangkat bahu)
ANGGI, DIAN, dan VERA sama-sama berbisik dan mendorong NIKI untuk bersalaman. NIKI mengulurkan tangan sambil cemberut.
NIKO terlihat panik.
NIKO
(berbisik pada RAVEN)
RAVEN
NIKO
(menggaruk kepala)
RAVEN
NIKO
(mendadak ketus)
NIKO berdiri dan melihat tangan NIKI masih terulur.
NIKO
(menatap NIKI)
NIKO langsung pergi. Teman-teman lain heran.
NIKI memandang punggung NIKO yang tampak lesu. Dahinya berkerut heran.
CUT TO:
69. EXT. TERAS DEKAT TAMAN — ISTIRAHAT PAGI
NIKI dan ANGGI hendak kembali ke kelas, tapi NIKI melihat NIKO duduk di bangku taman sendirian. Di samping taman, ada anak-anak yang bermain bola, ada juga yang mengobrol di bangku lain.
NIKI
(menatap punggung NIKO)
ANGGI melihat arah pandang NIKI, lalu mengangguk dan pergi.
CUT TO:
70. EXT. TAMAN — ISTIRAHAT PAGI
NIKI langsung duduk di sebelah NIKO. NIKO menggeser posisinya supaya tidak bersentuhan dengan NIKI.
NIKI
(mengulurkan tangan)
NIKO melihat tangan NIKI, lalu menatap arah lapangan bola.
NIKO
(agak ketus, tapi pelan)
NIKI
(melihat ke lapangan, nada suara setengah bercanda)
NIKO
(ketus)
NIKI
(penasaran)
NIKO berpikir sebentar. Ragu akan menjawab atau tidak.
NIKO
(masih bimbang)
NIKI melongo.
NIKI
(heran)
NIKO menatap NIKI, lalu ke arah lapangan lagi. Ingatannya kembali ke enam tahun lalu.
FLASHBACK TO:
71. INT. TOKO DI MAL — SIANG
NIKO berada di toko perlengkapan olahraga bersama ibunya sepulang sekolah. MAMA NIKO (40) berbicara dengan pramuniaga tentang ukuran baju, sementara NIKO menatap ke luar toko.
NIKO melihat seorang wanita cantik menggandeng lengan seorang pria yang adalah ayahnya dan sedang bercanda mesra.
NIKO
(menarik-narik lengan ibunya)
MAMA NIKO
(mengangguk dan mengelus kepala NIKO)
NIKO
(menunjuk luar toko)
MAMA NIKO mengikuti arah telunjuk NIKO dan melihat ke sekeliling mal, tapi tidak ada siapa-siapa.
MAMA NIKO (CONT’D)
NIKO menggeleng karena yakin tidak salah lihat, tapi ibunya tidak percaya.
CUT TO:
72. INT. RUMAH NIKO — SIANG
Dua tahun berikutnya.
Pulang sekolah NIKO berlari masuk ke rumah dengan senang. MAMA NIKO berdiri di depan pintu ruang kerja PAPA NIKO.
NIKO
MAMA NIKO menoleh lalu buru-buru menghampiri NIKO sambil meletakkan telunjuk di bibir untuk melarang NIKO bicara.
MAMA NIKO
(senyum dibuat-buat)
MAMA NIKO mendorong badan NIKO ke arah dapur melewati pintu tadi yang tidak tertutup rapat.
NIKO mengintip dari celah kecil pintu dan mendapati wanita cantik yang dulu dilihatnya di mal, sedang memeluk ayahnya.
CUT TO:
73. INT. KAMAR RUMAH SAKIT — SORE
Satu tahun berikutnya.
MAMA NIKO terbaring lemah di tempat tidur dengan lengan diinfus. NIKO duduk dan memandang sedih. PAPA NIKO berada di luar kamar sedang bicara dengan dokter.
MAMA NIKO
(berkata lirih dan mengelus kepala NIKO)
SFX: pintu terbuka.
Seorang wanita cantik buru-buru masuk dengan wajah pucat dan cemas. TRISHA (40) berlari ke arah tempat tidur dan meraih tangan MAMA NIKO.
TRISHA
(menangis)
NIKO menatap TRISHA dengan benci lalu pada PAPA NIKO yang sudah berada di dalam. NIKO heran melihat MAMA NIKO tersenyum samar sambil meneteskan air mata.
CUT TO:
74. EXT. AREA PEMAKAMAN — SIANG
Beberapa bulan kemudian, Desember 2018, ulang tahun NIKO ke 15.
Cuaca mendung dan hujan ringan.
NIKO, PAPA NIKO, TRISHA, kerabat dan kenalan masing-masing membawa payung, mengeliling makam yang bertabur bunga.
Ekspresi NIKO datar. PAPA NIKO tampak sedih dan menyesal. TRISHA menangis paling keras.
JUMP CUT TO:
Satu jam kemudian, tinggal NIKO, PAPA NIKO, dan TRISHA di pemakaman. Hujan sudah berhenti, tapi langit masih sedikit mendung. Angin bertiup sepoi-sepoi.
TRISHA menghadap NIKO yang berdiri di samping PAPA NIKO.
TRISHA
(menahan tangis)
NIKO diam, tapi merasa jijik.
TRISHA (CONT’D)
(berusaha tersenyum)
TRISHA menatap PAPA NIKO.
TRISHA (CONT’D)
TRISHA memegang bahu NIKO dan memeluknya. Tiba-tiba NIKO menjerit dan berteriak. Tubuhnya berontak melepaskan pelukan.
TRISHA kaget. PAPA NIKO berusaha menenangkan NIKO, tapi NIKO masih menjerit dan menggaruk seluruh tubuhnya hingga kulitnya merah dan luka.
TRISHA (CONT’D)
(panik)
FLASHBACK OFF.
CUT BACK TO: