Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
20. BAG. 20 - MARAHAN (scene#133-139)

133. INT. KANTIN — SIANG

NIKI dan VERA datang ke kantin terlambat. Sudah ada ANGGI, DIAN, NIKO, dan RAVEN.


VERA

(berjalan mendahului ke meja)

Di sana, Nik. Udah sama yang lain.

 

NIKI mengikuti VERA, tapi langsung berhenti dan memilih meja lain di sebelah yang berisi dua orang gadis.

 

NIKI

(meletakkan makanan dan piring)

Di sini kosong, ‘kan?

 

Dua gadis di sana mengangguk dengan heran. NIKI lalu duduk dan mulai makan.

NIKO yang memperhatikan NIKI langsung berdiri dan pergi.

 

DIAN

(heran)

Mereka kenapa sih? (beat) Ver, kamu tau sesuatu?

 

VERA menggeleng.

CUT TO:

134. INT. RUANG MAKAN RUMAH NIKI — MALAM

NIKI asyik mengetik di ponsel sambil tersenyum-senyum. Makanan di depannya masih penuh. IAN duduk di seberangnya, menatap heran.

 

IAN

(berdeham)

Ehem!

 

NIKI tidak mendengarnya dan terus mengetik di ponsel.

IAN mulai kesal, lalu meletakkan sendok dan garpu dengan keras, tapi NIKI masih tidak menyadarinya.

 

IAN

(menggebrak meja)

Nik!

 

NIKI

(mendongak dan cemberut)

Apa sih, Kak? Bikin kaget aja.

  

IAN

(nada perlahan tapi ada penekanan)

Nik … kamu tau udah berapa lama kita duduk di sini? Udah hampir setengah jam! Tapi, kerjamu cuma main hape.

 

NIKI

(menatap makanannya lalu menatap IAN)

Aku bakal makan kok.

 

IAN

(gusar)

Iya, tapi … (beat) Kamu ngapain sih hape-an terus?

 

NIKI

(tersenyum malu-malu)

Nggak apa-apa.

 

IAN

(tatapan curiga)

Kamu punya pacar?

 

NIKI kaget, tapi langsung bersikap normal.

 

NIKI

(menggeleng cepat)

Nggak kok.

 

IAN

Gimana sekolahmu? Pelajaranmu? Kayaknya udah lama aku nggak liat nilai-nilaimu.

 

NIKI

(sambil menyuap makanan)

Nggak ada masalah. Tenang aja. Aku bisa misahin masalah pelajaran sama pacaran.

 

IAN

Jadi bener … kamu pacaran …?

 

NIKI tersedak dan batuk-batuk. IAN memelototinya.

NIKI gugup, lalu cepat-cepat menghabiskan makanannya.

 

NIKI

(dengan mulut penuh dan berdiri)

Aku udah selesai!

 

NIKI meletakkan piring di tempat cuci piring.

 

NIKI (CONT’D)

(berlari ke kamar)

Nanti aku cuci!

 

IAN ingin marah, tapi tidak bisa.

FADE OUT TO:

135. INT. KANTIN — SIANG

Beberapa hari kemudian.

NIKO dan RAVEN sudah berada di kantin dan hampir selesai makan, ketika ANGGI, DIAN, dan VERA bergabung.

 

RAVEN

Kalian kok telat?

 

DIAN

(menggerutu)

Iya, nungguin Niki nggak selesai-selesai. Nggak taunya nggak jadi ke kantin. Kenapa nggak bilang dari tadi?

 

RAVEN

Jadi, dia nggak makan?

 

VERA

Katanya udah kenyang.

 

RAVEN

Tumben?

 

ANGGI

(mengangkat bahu)

Nggak tau. Akhir-akhir ini dia aneh. Ya, ‘kan, Ver?

 

VERA mengangguk lalu memakan makanannya.

 

RAVEN

(heran)

Aneh gimana?

 

ANGGI, DIAN, dan VERA saling berpandangan seperti memberi kode. Mereka bertiga menatap NIKO yang diam saja dari tadi. RAVEN ikut menatap NIKO.


NIKO

(bingung dan risih)

Kenapa?

 

RAVEN

(menghela napas)

Gua sebenernya udah curiga dari kemarin-kemarin kalian kayak diem-dieman gitu. Gua pikir cuma sebentaran doang. Ternyata sampai sekarang masih gitu juga. Lu kenapa sama dia, Nik?

 

NIKO

(menyantap makanannya)

Nggak ada.

 

VERA

Aku juga nanyain Niki, tapi jawabnya ketus banget. Baru kali ini aku liat dia begitu.

 

ANGGI

Kamu habis ngapain dia, Nik?

 

DIAN

(bertopang dagu, pandangan menerawang)

Kenapa aku jadi kangen kalian yang berantem, tapi lucu itu?

 

NIKO mendengus.

ANGGI

Kamu nggak tau apa-apa, Ver?

 

VERA

(menggeleng)

Cuma emang agak aneh sih. Dia jadi lebih sering liat hape. Senyum-senyum nggak jelas. Terus, mukanya itu kayak orang lagi kasmaran.

 

DIAN

Apa jangan-jangan … Niki udah punya pacar?

 

ANGGI

Bisa jadi, ya. Niko juga udah pacaran sama Kak Putri. Wajar aja sih kalau dia juga punya. Selama ini ‘kan dia nggak bebas karena mesti disangkut-pautin sama Niko.

 

SFX: suara gelas dan meja beradu.


Rupanya Niko meletakkan gelas minum dengan keras sehinga teman-temannya kaget.


NIKO

Kiki udah punya pacar? Siapa? Sejak kapan? Anak mana?

 

VERA

(agak gugup)

Y-ya … itu perkiraanku aja sih. Nggak tau bener nggaknya ….

 

NIKO lalu berdiri dan meninggalkan kantin.

CUT TO:

136. INT. KELAS NIKI — SIANG

NIKI duduk di bangku dengan ponsel di satu tangan, dan roti di tangan satunya. Lalu ada yang merebut ponselnya.

 

NIKI

(marah)

Niko! Apa-apaan kamu?! Main rebut aja! Balikin!

 

Dahi NIKO berkerut saat menatap layar ponsel. NIKO membaca WA antara NIKI dan TARA.


INSERT: nama TARA ada emot hati di kanan-kirinya. Isi percakapan berupa ajakan pergi di Sabtu sore.


NIKI merebut ponselnya.

NIKI (CONT’D)

(marah)

Niko!

 

NIKO

Aku ikut.

 

NIKI

(bingung)

Hah? Ikut apa? Kamu ngomong apa sih, nggak jelas banget?!



NIKO

(menunjuk ponsel NIKI)

Pokoknya aku ikut.

FADE OUT TO:

137. EXT. RUMAH NIKI — MENJELANG SORE

Sabtu menjelang sore, NIKO berdiri di depan pintu yang terbuka dan menghadap NIKI. NIKI menatap NIKO kesal lalu melongok ke belakang NIKO. Ada mobil NIKO yang diparkir di depan pagar.


NIKI

(marah dan berkacak pinggang)

Kamu gila, ya, Nik?!

 

NIKO duduk di kursi teras lalu bermain game di ponsel.

NIKI gemas dan hendak memukul.

NIKO

(tanpa menoleh)

Kamu pukul pun, aku tetep ikut.

 

NIKI geregetan dan menahan marah.

NIKI

(berteriak)

Terserahlah!

 

JUMP CUT TO:

Lima belas menit kemudian.

Ekspresi NIKI seperti merasa tidak enak. NIKO masih cuek bermain game. TARA menatap NIKI dan NIKO dengan bingung.

NIKI

(menggaruk kepala)

A-anu ….

 

NIKO tiba-tiba berdiri dan memasukkan ponsel ke saku.

 

NIKO

Kalian udah siap? Ayo, berangkat biar nggak kemaleman.

 

TARA menatap NIKI seperti bertanya “apa-apaan ini?” dengan matanya.

NIKI hanya bisa menggeleng pasrah.

CUT TO:

138. INT. MOBIL NIKO — SORE

NIKO mengemudi dengan tenang. NIKI duduk di kursi depan dengan canggung, sementara TARA duduk di belakang dengan wajah bingung sekaligus kesal.


NIKO

(menatap TARA melalui spion)

Tara, kamu masih inget aku, ‘kan?

 

NIKI mendelik pada NIKO dan memukulnya.

 

NIKI

(mendesis)

Niko!

 

NIKO

(mengusap bahunya)

Aku cuma mau ngobrol doang, nggak boleh? Kasihan dia sendiri di belakang.

 

NIKI

(kesal)

Siapa suruh kamu ikut? Aku bisa naik motor sama dia!

 

INTERCUT TO:

 

Motor TARA terparkir di halaman rumah NIKI yang sepi. IAN datang dan melihat motor itu dengan heran, lalu masuk ke rumah.

INTERCUT TO:

 

NIKI merasa cemas lalu menoleh ke belakang. TARA tersenyum samar.

 

NIKO

(mengibaskan tangan)

Nggak usah ikut campur. Kamu duduk manis aja sampai tujuan. Eh, iya, mau ke mana tadi?

 

NIKO mengutak-atik GPS-nya lalu kembali mengemudi.

 

NIKO (CONT’D)

(menatap jalan dan spion bergantian)

Kalian pacaran? Kok bisa sih kamu pacaran sama anak ini? Apa yang menarik dari dia? Sejak kapan?

 

NIKI

(kesal dan malu)

Kamu ngapain sih tanya-tanya gitu?!

 

NIKO

Kalian nggak aneh-aneh ‘kan pacarannya? Kalian nggak ….

 

TARA

(menyela)

Kalau ngapa-ngapain, kenapa? Apa urusanmu?

 

NIKO tidak menjawab melihat tatapan TARA yang menantang dari spion

CUT TO:

139. INT. TOKO BUKU — SORE

NIKO mengekor ke mana NIKI dan TARA pergi. NIKI mengambil buku dan menunjukkannya pada TARA, NIKO ikut mengambil buku dan menyela.

 

NIKO

(menunjukkan buku)

Eh, Ki, ini bagus juga lho. Ceritanya tentang ….

 

NIKI ngeloyor pergi bersama TARA. NIKO buru-buru mengembalikan buku dan mengikuti NIKI.

CUT TO:









Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar