Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
DREAMS AND LOVE
Suka
Favorit
Bagikan
38. Scene 38

216. INT. DALAM GEDUNG TURNAMEN TINJU – SIANG


WASIT

Bersiap, fight!


ACT

Kali ini Deni dan Lewis kembali lebih berhati-hati.

Deni kemudian memberikan beberapa pukulan ke Lewis.

Lewis terus menghindar.

Dia masih mencari momen yang tepat untuk melepaskan pukulan.

Tak lama, Lewis kembali agresif.

Pukulan demi pukulan dilancarkan ke Deni.

Lewis mengincar wajah Deni.

Deni berhasil menghindar dan menangkis.

Satu momen, Lewis melakukan gerakan menipu dengan pukulannya.

Dan gerakannya berhasil.

Deni terkena pukulan Lewis dengan telak.

Dia kembali terjatuh.


WASIT

10, 9, 8...


CUT TO

217. INT. BANGKU PENONTON


RIKI

Denii! Bangun Deen!


HANA

Denii...(Menangis).


CUT TO

218. INT. DALAM RING


WASIT

7, 6, 5, 4, 3...


Deni melihat kearah Hana.

Dia kemudian mencoba berdiri.

Dengan sisa-sisa tenaganya, Dia berusaha melawan Lewis.


WASIT

Lihat saya, masih sanggup?


DENI

Ya...


Wasit memutuskan melanjutkan pertarungan.


WASIT

Bersiap, fight!


Lewis semakin lincah bergerak.

Deni mulai merasa sedikit pusing.

Deni mencoba bertahan.


Deni(V.O)

Gue nggak boleh nyerah, gue harus menang!


Deni berjuang sekuat tenaga untuk bisa mengalahkan Deni.

Ini demi meraih mimpinya.

CUT TO

Lewis menyerang Deni.

Deni terpojok.

Dia coba menghindar.

Deni akhirnya mendapat momen yang pas untuk membalas.

Deni langsung melepaskan tiga pukulan keras ke wajah Lewis.

Lewis jatuh dan tak sadarkan diri.

Wasit mencoba mengecek Lewis.

Wasit memutuskan untuk menghentikan pertarungan.

Deni berhasil mengalahkan Lewis.

Suara penonton bergemuruh meneriakkan nama Deni.

Riki sangat senang.

Sementara Hana sangat lega.

Mereka berdua kemudian menghampiri Deni.


RIKI

Ayo Hana.


CUT TO(Ring)


HANA

Deni.


DENI

Hei.


Hana memeluk Deni.

Deni terkejut karena Hana memeluknya.

Dia terlihat sangat bahagia.


RIKI

Keren lo.


DENI

Udah lo rekam kan?


RIKI

Udah, aman.


DENI

Bagus.


CUT TO

FADE OUT

219. INT. BANGKU PENONTON – SORE

Semua penonton sudah pergi.

Hana mengobati luka Deni.


DENI

Aa!(Kesakitan)


HANA

Ih, Deni. diem dulu, aku obatin lukanya.


DENI

Iya iya. Tapi pelan-pelan ya, sakit.


Deni kemudian memandang wajah Hana.

Dia tersenyum.

Riki masih sibuk dengan hasil rekamannya.

Tak lama, Lewis dan 4 temannya datang.

Lewis menghampiri Deni.


RIKI

Ngapain lo kesini!? Nggak terima lo??


YUDA

Woi woi, santai lah.


DENI

Rik, tenang dulu.


Lewis menjulurkan tangannya.


LEWIS

Selamat.


Deni menjabat tangan Lewis.


DENI

Makasih.


Lewis dan 4 temannya kemudian pergi.


RIKI

Ayo balik, gue mau upload rekaman ini. Biar orang tau kalo lo(Deni) udah berhasil ngalahin si Lewis.


DENI

Iya iya. Yaudah, gue anterin Hana pulang dulu.


RIKI

Oh, ok. Gue tunggu di kafe.


DENI

Siap.


HANA

Riki, hati-hati. Dadah.


Riki pergi.

Tak lama kemudian, Hana dan Deni pergi.

CUT TO

220. EXT. DEPAN RUMAH HANA

Hana turun dari motor.


DENI

Hana, makasih ya udah dateng ke pertandingan ini. Yaa meski kamu nggak lihat tadi.


HANA

Lagian kamu juga, ngapain ikut kayak gituan. Pokoknya, setelah ini aku nggak mau lagi lihat kamu ikut turnamen tinju lagi.


DENI

Iya enggak. Ini terakhir.


HANA

Yaudah. Makasih ya udah anterin pulang.


DENI

Sama-sama. Aku pulang dulu ya, dadah.


Deni tersenyum.

Dia kemudian pergi.


HANA

Dadah, hati-hati.


Hana masuk kerumahnya dengan perasaan bahagia.

CUT TO

221. EXT. DEPAN RUMAH


SINDI

Ciee, yang baru pergi sama Deni.


HANA

Mama...(Malu).


SINDI

Mama lihat-lihat, kamu cocok juga sama Deni.


HANA

Apasih ma... Udah ah, Hana laper mau makan.


SINDI

Pas, mama udah buatin makanan kesukaan kamu.


Mereka masuk.

CUT TO

FADE IN

222. INT. DALAM KAFE – PAGI

Keesokan harinya, Deni dan Riki meyiapkan sesuatu di kafe mereka.

Mereka meminta izin ke pak Jaya untuk buka siang khusus hari ini.


DENI

Rik, gue jemput Hana dulu ya. Udah semua kan ini?


RIKI

Udah.


Deni pergi kerumah Hana dengan motornya.

CUT TO

223. EXT. DEPAN GERBANG RUMAH HANA

Deni menelfon Hana.


Deni(on phone)

Halo, Hana.


CUT TO

224. INT. DALAM RUMAH HANA


HANA(on phone)

Deni, kamu udah berangkat kesini?


INTERCUT TELEPON HANA DAN DENI.


DENI

Aku udah didepan rumah kamu ini.


HANA

Oh iya iya, bentar.


DENI

Aku tunggu.


Deni mematikan telfon.

CUT TO

225. INT. DALAM RUMAH HANA


HANA

Ma, Hana pergi dulu ya. Deni udah nunggu di depan.


SINDI

Iya. Hati-hati.


CUT TO

226. EXT. DEPAN RUMAH HANA

Hana menghampiri Deni.


HANA

Hai.


Deni seketika terkesima dengan penampilan Hana yang sangat cantik.

Dia terdiam.


HANA

Deni...?


DENI

Oh, hai. Ayo naik.


Hana naik ke motor.

Mereka pergi.

CUT TO


HANA

Deni.


DENI

Iya?


HANA

Makasih ya udah buat aku bahagia terus. Sejak ditinggal Rena ke Singapore, rasanya sepi. Tapi, selama ini ada kamu yang bisa gantiin Rena.


DENI

Iya, sama-sama.


Hana tersenyum.

CUT TO

227. EXT. DEPAN KAFE

Hana dan Deni masuk kedalam kafe.

CUT TO

229. INT. DALAM KAFE

Riki sudah menunggu.


HANA

Rikii...


RIKI

Sini sini, udah siap ini makanannya.


HANA

Waah.


DENI

Ini semua gue buatin untuk kalian berdua yang udah support gue waktu tanding lawan Lewis. Dan ini juga untuk merayakan kemenangan gue di turnamen itu.


HANA

Tapi inget ya, nggak usah ikut turnamen tinju lagi.


DENI

Iyaa.


RIKI

Udah boleh dimakan nggak ini?


DENI

Eh, tunggu bentar.


RIKI

Astaga, apa lagi??


DENI

Tunggu bentar. Ada satu kejutan buat Hana.


HANA

Kejutan?(Penasaran)


Tak lama datang seseorang.

Dia menggunakan topi, masker dan kacamata.

Hana tidak mengenali orang itu.

Orang itu duduk di sebelah Hana.


HANA

Ini, siapa??(Bertanya ke Deni)


Orang itu kemudian membuka masker, topi dan kacamatanya.

Betapa terkejutnya Hana karena orang itu adalah Rena.


HANA

Renaa!(Terkejut)


Hana langsung memeluk Rena dengan sangat erat.

Deni dan Riki ikut senang melihat Hana bertemu lagi dengan Rena.

Deni menyiapkan ini semua untuk Hana.

Bahkan Riki tidak tau kedatangan Rena.


RIKI

Den, kok bisa lu hubungin Rena?


DENI

Ya biasalah. Ini semua gue lakuin buat Hana.


CUT TO


HANA

Aku kangen sama kamu...(Menangis bahagia)


RENA

Aku juga Hana(meneteskan air mata).


Deni mencoba merubah suasana agar tidak menjadi sedih.


DENI

Yaudah, ayo makan. Keburu dingin ini.


Mereka makan.

Kebahagiaan terpancar diantara keempat orang itu.

Riki mendekat ke Deni.

Dia berbisik.


RIKI

Den, lo kapan mau ungkapin perasaan lo ke Hana? Udah pas lo ini momennya.


DENI

Nanti dulu, belum siap gue.


RIKI

Yah, emang mental lo kurang Den.


Deni, Riki, Hana dan Rena begitu menikmati momen bersama ini.


TAMAT

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar