Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
DREAMS AND LOVE
Suka
Favorit
Bagikan
34. Scene 34

180. INT. DALAM KAFE – SIANG

5 hari berlalu, Hana tak kunjung datang ke kafe.

Beberapa hari ini Deni juga terlihat jadi pendiam.

Deni sudah tidak terlalu memikirkan soal turnamen tinju.


RIKI

Den, Hana kenapa nggak pernah kesini ya?


DENI

Nggak tau.


RIKI

Gue malah kepikiran, kalau Hana udah dijodohin sama Lewis. Lo bilang kan si Lewis udah kenal sama mamanya Hana.


Deni mulai berfikir sama dengan Riki.


RIKI

Saran gue nih ya, lo mending coba kerumah Hana. Biar lebih jelas.


DENI

Nggak bisa lah.


RIKI

Daripada lo cuma diem gini? Mending lu coba saran gue ini.


Deni berfikir.


DENI

Yaudah, gue kesana nanti.


RIKI

Nah, gitu dong. Perjuangin cinta lo ke Hana. Jangan lepasin gitu aja bro.


Riki mencoba menyemangati temannya itu.

CUT TO

181. INT. DALAM KAMAR HANA – SIANG

Hana sedang berdiam sembari memainkan handphonenya.

Kelas Hana sebentar lagi masuk.

Hana tiba-tiba memikirkan Deni.

Hidup Hana terasa sepi tanpa bertemu Deni selama 5 hari ini.

Tak lama Sindi mengetuk pintu kamar Hana.


SINDI(O.S)

Hana, ayo makan dulu. Ini mama udah masakin kamu sayur.


HANA

Iya ma.


Hana keluar dari kamar.

CUT TO

182. INT. RUANG MAKAN

Hana duduk di meja makan.


HANA

Ma, Hana mau tanya.


SINDI

Tanya apa sayang?


HANA

Boleh nggak, hari ini Hana dirumah aja? Nggak ke kampus dulu.


SINDI

Loh, kamu kenapa? Kamu sakit?


HANA

Enggak ma, Hana cuma pingin aja dirumah.


SINDI

Yaudah, nanti mama bilang ke Lewis kamu nggak kuliah hari ini.


HANA

Makasih ma.


SINDI

Iya. Kamu makan dulu, habis ini istirahat aja di kamar.


Hana mencoba untuk tidak bertemu Lewis.

CUT TO

183. EXT. DEPAN RUMAH LEWIS

Lewis dan 4 temannya sedang berkumpul.


YUDA

Bro, rencana lo buat nembak Hana lagi gimana? Jadi?


LEWIS

Jadi lah. Gue bakal ungkapin perasaan gue ke Hana di depan mamanya.


YUDA

Kenapa gitu?


LEWIS

Biar si Hana nggak bisa nolak gue.


TONI

Oke juga tuh. Bagus bagus, gue setuju.


LEWIS

Tapi gue harus fokus kalahin si Deni di turnamen dulu. Baru setelah itu gue fokus ke Hana.


YUDA

Bener bro. Kalahin tuh si Deni, biar nggak banyak tingkah dia.


Lewis berencana mengundang Hana di acara final turnamen tinju.

Dia ingin mengalahkan Deni dan membuat Deni malu di depan banyak orang dan juga Hana.

CUT TO

184. EXT. DEPAN RUMAH HANA

Deni datang.

Deni memencet bel rumah Hana.

Sindi membuka pintu.


SINDI

Iya?


DENI

Tante, saya... Mau ketemu sama Hana(gugup).


SINDI

Maaf, kamu siapa ya?


DENI

Saya Deni tante, temennya Hana.


Sindi ingat Deni.


SINDI

Ooh Deni, yang nganterin Hana waktu itu ya. Sebentar, tante panggilkan Hana dulu.


DENI

Oh iya...(Deg-degan)


Tak lama Hana keluar.

Betapa terkejut dan bahagianya Hana bisa melihat Deni lagi.


HANA

Deni... !


DENI

Hai.


HANA

Denii, kamu kemana aja?? Kok kamu nggak jemput aku waktu itu...?


DENI

Iya. Itu, aku... Lagi ada keperluan mendadak soalnya, maaf.


HANA

Ih. Tumben panggilnya aku kamu, nggak biasanya(Heran).


Deni mulai canggung.


HANA

Eh Deni, gimana kalo kamu anterin aku ke kampus, mau nggak? Mau ya... ? Pliiss...


DENI

Iya. Ayo.


HANA

Yess! Tunggu bentar.


Hana masuk dan bersiap.

CUT TO

185. INT. RUANG TENGAH - DALAM RUMAH HANA

Sindi melihat Hana sudah berpakaian rapi.


SINDI

Hana, kamu mau kemana?


HANA

Mau ke kampus ma, kan hari ini Hana ada kelas pagi.


SINDI

Loh, katanya kamu pingin dirumah dulu hari ini?


Hana

Iya, tapi kayaknya Hana pingin masuk aja. Yaudah, Hana berangkat, dada ma.


SINDI

Eh, kamu nggak sarapan dulu?


Hana menghampiri Deni.

CUT TO

186. EXT. DEPAN RUMAH HANA


HANA

Ayo Deni.


Sindi bingung melihat anaknya berubah dari yang tadi sangat lemas, kini dia nampak ceria dan semangat.

Sindi menghampiri Deni dan Hana.


DENI

Tante, saya antar Hana dulu ke kampus.


SINDI

Iya, hati-hati ya...


Deni dan Hana berangkat.

Sindi sedikit bingung dengan anaknya.


SINDI

Kenapa Hana ini, katanya mau dirumah aja. Sekarang malah berangkat ke kampus.


Tak lama kemudian Lewis datang.

Lewis turun dan menghampiri Sindi.


LEWIS

Tante, Hana udah siap ke kampus?


SINDI

Eh, Lewis. Astaga Tante lupa tadi mau kasih tau kamu.


LEWIS

Kenapa tante?


SINDI

Tadi Hana bilang pingin dirumah hari ini, nggak ke kampus dulu.


LEWIS

Ooh, iya tante.


SINDI

Tapi, dia barusan berangkat ke kampus diantar sama temennya. Tante juga bingung sama si Hana, tiba-tiba aja dia semangat pergi ke kampus. Padahal tadi dia kelihatan nggak semangat lo.


LEWIS

Kalo boleh tau, siapa yang anterin Hana tante?


SINDI

Itu, si... Deni.


Lewis terkejut.

Dia nampak sangat marah ke Deni.


LEWIS

Ooh. Yasudah tante, kalo gitu, saya permisi dulu.


SINDI

Iya. Maaf ya Lewis.


CUT TO

187. INT. DALAM MOBIL

Lewis menghubungi Yuda.


LEWIS(on phone)

Halo, Yud.


CUT TO

188. INT. RUMAH YUDA


YUDA(on phone)

Halo, ada apa bro?


INTERCUT TELEPON YUDA DAN LEWIS


LEWIS

Lo sekarang dateng ke kafenya Deni!


YUDA

Ha? Sekarang bro?


LEWIS

Iya!(Nada marah)


YUDA

Ngapain?


LEWIS

Pokoknya lo dateng aja kesana, ajak yang lain.


YUDA

Ok ok.


189. EXT. DEPAN RUMAH HANA

Lewis mematikan telfon.


LEWIS

Gue kasih lo(Deni) peringatan!


Lewis masuk ke mobilnya dan pergi.

CUT TO

190. EXT. JALANAN

Deni dan Hana mengobrol selama perjalanan menuju kampus.


HANA

Deni, aku pingin ke kafe kamu nanti. Udah lama nggak kesana.


DENI

Kalo gitu, nanti pulangnya aku jemput. Kita ke kafe.


HANA

Beneran!?


DENI

Iyaa.


HANA

Oke, aku tunggu nanti(Tersenyum bahagia).
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar