Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
DREAMS AND LOVE
Suka
Favorit
Bagikan
28. Scene 28

149. INT. DALAM KAMAR RENA – MALAM

Rena penasaran tentang Lewis mengajak Hana pergi.


RENA

Hana, ngapain dia ngajak kamu pergi?


HANA

(Menghela nafas)Aku ceritain ya. Jadi, tadi itu, dia ungkapin perasaannya ke aku. Dia udah nyiapin semuanya, bahkan dia nyewa satu restoran untuk ini.


RENA

Hah!(Terkejut) terus terus, lo terima?


HANA

Mmm, aku tolak.


RENA

Emang kalo soal cinta nggak bisa dipaksa sih.


HANA

Iya, mau gimana lagi, aku nggak ada rasa sama dia.


Rena kemudian bergantian memberitahu sesuatu yang penting.


RENA

Oh iya, Hana, aku mau kasih tau kamu sesuatu, tapi kamu jangan sedih ya?


HANA

Kasih tau apa?


RENA

Janji dulu jangan sedih.


HANA

Iya iya janji.


RENA

Barusan, mama papaku telfon, mereka suruh aku balik ke Singapore buat tinggal sama mereka lagi.


Hana terkejut.


HANA

Singapore! Kamu beneran?


RENA

Iya, 4 hari lagi aku harus berangkat kesana.


Hana sedih.

Hana mencoba menahan kesedihannya.


RENA

Kamu jangan sedih yaa, aku sebenernya nggak mau balik ke Singapore, tapi ini udah keinginan orangtuaku. Maaf ...


HANA

Nggak papa, aku ngerti kok. Berarti, kita cuma punya waktu 4 hari buat bareng-bareng(sedih).


RENA

Iya(Sedih).


Rena memeluk Hana.

CUT TO

150. INT. RUMAH LEWIS - RUANG TENGAH – MALAM

Lewis masih tidak percaya dengan Hana yang menolak cintanya.

Lewis terus memikirkan hal itu.


LEWIS

Huuh ...


Lewis kecewa, namun dia tidak bisa melakukan apapun saat ini.

CUT TO

FADE IN

151. INT. DALAM KAFE – PAGI

Kafe baru saja buka.

Deni dan Riki selesai menyiapkan semuanya.

Tak lama Hana dan Rena datang.


HANA

Selamat paagii ...


Hana terlihat ceria.

Deni bingung dengan sikap Hana hari ini.


DENI

Kenapa tuh anak.


HANA

Halo Riki, Deni.


RIKI

Iya, halo(heran)


Hana dan menghampiri Deni dan Riki.


DENI

Pesen apaan?


HANA

Eh, enggak enggak, hari ini, aku sama Rena nggak pesen apa-apa.


DENI

Tuh kan, udah feeling gue, bakal aneh nih anak berdua.


HANA

Pokoknya aku sama Rena kesini bukan mau beli.


DENI

Terus mau apa?


HANA

Hari ini, aku sama Rena mau bantuin kalian kerja di kafe.


Riki dan Deni terkejut.


DENI

Mending kalian sekarang pulang, terus istirahat, sakit kayaknya kalian ini.


HANA

Deni, udah jangan banyak bicara.


RENA

Iya. Sekarang kita mulai aja kerja.


DENI

Hei, masih pagi ini, jangan bikin ulah gini laah.


Deni mulai kesal.

Sementara Riki bingung harus bagaimana.


RENA

Ayo ayo, semuanya kerja.


Hana

Udah jam delapan loh ini.


Deni menatap Riki.


RIKI

Gue serahin ke lo.


Riki kemudian mencoba mencari kesibukan.


DENI

(Menghela nafas) Terserah kalian lah.


RENA

Hana, kita siap-siap dulu, ayo.


HANA

Oh iya.


Hana dan Rena pergi.


DENI

Lah, malah pergi.


RIKI

Udah biarin, untung mereka pergi, kalo nggak bisa di marahin kita sama pak Jaya.


DENI

Gue dari tadi juga mikir gitu, bayangin aja nanti kalo pak Jaya kesini, terus lihat mereka(Rena dan Hana) ikut kerja, kan bingung kita jelasinnya.


JUMP CUT TO

30 menit kemudian.

Hana dan Rena kembali.

Mereka sudah berganti pakaian seperti barista kafe.


HANA

Gimana gimana? Bagus gak baju kita?


Rena

Kita baru aja beli lo ini.


Deni dan Riki kembali harus mengahdapi situasi ini.


RIKI

Balik lagi mereka Den.


DENI

Udahlah, biarin aja.


Deni menghampiri Rena dan Hana.


DENI

Jangan diem didepan pintu, ganggu orang masuk.


HANA

Iya iya, ih masih galak aja.


Hana, Rena, Riki dan Deni melayani pembeli yang mulai berdatangan.

Deni mengajari Hana dan Rena.

Beberapa kali Hana hampir menumpahkan pesanan.


DENI

Ayo doong, bawanya yang bener!


HANA

Iya bentar, susah ini.


DENI

Cuma bawa segitu aja apa susahnya coba.


HANA

Namanya juga baru pertama kali.


DENI

Awas, jangan sampai tumpah. Kalo sampai nih minuman tumpah, lo pel sendiri lantainya, lo bayarin minuman ini.


HANA

Iya iya, ih ... Diem dong! Nggak bisa fokus ini ...


Deni pergi mengambil pesanan lain.

Riki membantu Rena menyiapkan pesanan.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar