Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
DREAMS AND LOVE
Suka
Favorit
Bagikan
14. Scene 14

78. FADE IN. INT. DALAM KAFE – PAGI 

Seperti biasa, terlihat Deni dan Riki sedang bekerja.

Tak lama datang Rena seorang diri ke kafe dengan wajah lesu.


RENA

Deni, pesen minum yang biasanya ya, satu.


DENI

Ok.


Deni melihat Rena sangat tidak semangat.


DENI

Lemes amat, kenapa lu?


Rena hanya diam.

Deni tidak melihat Hana.

Deni penasaran mengapa Rena datang sendiri tanpa Hana.


DENi

Hana kemana? tumben gak ikut.


RENA

Dia sakit.


DENI

Sakit!?(Terkejut)


RENA

Kemarin Hana pingsan waktu di kampus. Terus aku bawa dia kerumah sakit.


DENI

Seriusan ini??


RENA

Iyaa, ngapain gue bohong.


Deni sangat terkejut mendengar kabar Hana.


RIKI

Kata dokternya sakit apaan dia emang?


RENA

Kata dokter sih dia cuma kecapekan aja, makanya dia sampai pingsan gitu.


RIKI

Emang ya, tubuh wanita itu lemah.


RENA

Sembarangan kalo ngomong!


RIKI

Eh, sorry sorry... Bukan gitu maksudnya.


DENI

Kapan dia pulang?


RENA

Harusnya sekarang dia udah pulang dari rumah sakit, tapi kalau kesehatannya masih belum stabil ya harus dirawat dulu.


Deni berencana melewati rumah Hana untuk memastikan Hana sudah pulang atau belum.

CUT TO

78. INT. DALAM KELAS LEWIS

Lewis dan 4 temannya sedang membahas tentang turnamen tinju yang sedang diikuti.


LEWIS

Kayaknya gue mundur aja dari turnamen.


YUDA

Lah, kenapa? Bukannya udah tinggal 4 peserta lagi?


TONI

Tuntasin aja udah, tanggung bro.


LEWIS

Tujuan gue bukan menangin kompetisi ini, tujuan gue cuma pingin hajar si Deni. Tapi, dia udah kalah duluan.


YUDA

Iya juga sih, yaudahlah terserah lu aja bro.


Lewis sudah tidak ingin mengikuti turnamen tinju itu.

CUT TO

79. EXT. DEPAN RUMAH HANA – SIANG

Deni berhenti agak jauh dari rumah Hana.

Terlihat mobil orangtua Hana terparkir.


DENI

Kayaknya udah pulang dia, syukurlah kalo gitu.


Hana pulang dari rumah sakit pagi ini.

Kesehatannya telah pulih.

CUT TO

Sindi dan Tino harus kembali ke kantor untuk bekerja sebab ada meeting.

Setelah itu, Hana keluar dari rumahnya untuk sekedar menghirup udara pagi.

Hana kemudian membuka gerbang.

Tak disangka Hana melihat Deni yang sedang diam di motornya dari kejauhan.


HANA

Eh, itu kayak Deni... Denii! Hei!(Melambaikan tangan)


CUT TO

Deni panik Hana melihatnya.


DENI

Astaga, ngapain dia keluar sih...(Bingung dan panik)


CUT TO


HANA

Denii, sini sini...


Deni tidak bisa pergi.

CUT TO


DENI

Huuh(menyesal).


Mau tidak mau Deni menghampiri Hana sebab sudah ketahuan.

CUT TO

Deni nampak canggung bertemu Hana.


HANA

Lo, lagi ngapain disitu?


DENI

Hm? Mmm... Ini, gue... Lagi nungguin temen.


HANA

Ha? Aneh bener nunggu disitu. Jangan-jangan, lo mau ketemu sama gue ya?


DENI

Udahlah jangan mulai, gue lagi nggak mau marah ini. Oh iya, lo kemarin masuk rumah sakit?


HANA

Kok lo tau?


DENI

Tadi pagi Rena cerita ke gue sama Riki waktu ke kafe. Katanya lo sempat pingsan.


HANA

Iya bener, baru aja pulang pagi tadi.


DENI

Lo sakit apaan emang?


HANA

Nggak ada sih, cuma kecapekan aja.


DENI

Ooh.


HANA

Perhatian amat sama gue. Ooh gue tau, pasti lo tadi kesini mau jenguk gue, bener kan... ?


DENI

Jangan ngada-ngada ya, orang gue lagi nungguin temen.


HANA

Ya terus mana temen lo sekarang? Mana? Mana?


DENI

Tunggu lah. Bentar lagi dateng dia.


HANA

Lo pasti udah kangen sama gue, soalnya kemarin gue nggak dateng ke kafe lo, ya kan? Tapi tenang aja, besok gue mampir ke kafe lo(menepuk pundak Deni).


DENI

Emang ngeselin lu ya, dahlah gue mau balik ke kafe.


HANA

Eh. Katanya nungguin temen?


DENI

Nggak jadi dateng dia.


HANA

Tuh kaan, bener lo mau jenguk gue...


Deni kemudian pergi.


HANA

Eh, Denii. Makasih ya udah jenguk... Dadah(tersenyum).


Hana sangat senang bertemu dengan Deni.

Hana kemudian masuk dan menutup gerbang.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar