78. FADE IN. INT. DALAM KAFE – PAGI
Seperti biasa, terlihat Deni dan Riki sedang bekerja.
Tak lama datang Rena seorang diri ke kafe dengan wajah lesu.
RENA
Deni, pesen minum yang biasanya ya, satu.
DENI
Ok.
Deni melihat Rena sangat tidak semangat.
DENI
Lemes amat, kenapa lu?
Rena hanya diam.
Deni tidak melihat Hana.
Deni penasaran mengapa Rena datang sendiri tanpa Hana.
DENi
Oh iya, Hana kemana?
RENA
Dia sakit.
DENI
Sakit!?(Terkejut)
RENA
Dia kemarin pingsan waktu di kampus, sekarang dia masih dirumah sakit.
DENI
Seriusan ini??
RENA
Iyaa, ngapain gue bohong.
Deni sangat terkejut mendengar kabar Hana.
RIKI
Terus, kata dokternya sakit apaan dia?
RENA
Kata dokter sih dia cuma kecapekan aja, makanya dia sampai pingsan gitu.
RIKI
Emang ya, tubuh wanita itu lemah.
RENA
Sembarangan kalo ngomong!
RIKI
Eh, sorry sorry ... Bukan gitu maksutnya.
DENI
Kapan dia pulang?
RENA
Harusnya nanti, tapi kalau kesehatannya masih belum stabil, ya harus dirawat dulu.
Deni berencana menjenguk Hana tanpa memberitahu Rena dan Riki.
CUT TO
78. INT. DALAM KELAS LEWIS
Lewis dan 4 temannya sedang membahas tentang turnamen tinju yang sedang diikuti.
LEWIS
Kayaknya gue mundur aja dari turnamen.
YUDA
Lah, kenapa? Bukannya udah tinggal 4 peserta lagi?
TONI
Iya bener, tuntasin aja udah, tanggung bro.
LEWIS
Tujuan gue bukan menangin kompetisi ini, tujuan gue cuma pingin hajar si Deni. Tapi, dia udah kalah duluan.
YUDA
Iya juga sih, yaudahlah terserah lu aja bro.
Lewis sudah tidak ingin mengikuti turnamen tinju itu.
CUT TO
79. EXT. DEPAN RUMAH HANA – SIANG
Deni berhenti agak jauh dari rumah Hana untuk memastikan Hana sudah pulang atau belum.
Terlihat mobil orangtua Hana terparkir.
DENI
Kayaknya udah pulang dia, syukurlah kalo gitu.
Hana pulang dari rumah sakit pagi ini.
Kesehatannya telah pulih.
CUT TO
Sindi dan Tino harus kembali ke kantor untuk bekerja sebab ada meeting.
Setelah itu, Hana keluar dari rumahnya untuk membuang sampah.
Hana membuka gerbang.
Tak disangka Hana melihat Deni yang sedang diam di motornya dari kejauhan.
HANA
Eh, itu kayak Deni ... Denii! Hei!(Melambaikan tangan)
CUT TO
Deni panik Hana melihatnya.
DENI
Astaga, ngapain dia keluar sih ...(Bingung dan panik)
CUT TO
HANA
Denii, sini sini ...
Deni tidak bisa pergi.
CUT TO
DENI
Salah kayaknya gue kesini(menyesal).
Mau tidak mau Deni menghampiri Hana sebab sudah ketahuan.
CUT TO
Deni nampak canggung bertemu Hana.
HANA
Lo, lagi ngapain disitu?
DENI
Hm? Mmm ... Ini, gue ... Lagi, nungguin temen gue.
HANA
Ha? Aneh bener nunggu disitu. Jangan-jangan, lo mau ketemu sama gue ya?
DENI
Jangan ngawur ya! Gue lagi nggak mau marah ini, udahlah. Oh iya, lo kemarin masuk rumah sakit?
HANA
Kok lo tau?
DENI
Tadi pagi Rena cerita ke gue sama Riki waktu ke kafe.
HANA
Iya, kemarin gue masuk rumah sakit, baru aja pulang pagi tadi.
DENI
Emang, lo sakit apa?
HANA
Nggak ada sih, cuma kecapekan aja.
DENI
Gue kira sakit apaan.
HANA
Perhatian amat sama gue. Ooh gue tau, pasti lo tadi kesini mau jenguk gue, bener kaan ... ?
DENI
Jangan ngada-ngada ya, kan gue udah bilang, gue lagi nunggu temen.
HANA
Ya mana temen lo?
DENI
Ya tunggu lah.
HANA
Lo pasti udah kangen sama gue, soalnya kemarin gue nggak datang ke kafe lo. Tapi tenang aja, besok gue mampir ke kafe lo(menepuk pundak Deni).
DENI
Emang ngeselin lu ya, dahlah gue mau balik ke kafe.
HANA
Eh eh, lo nggak mampir dulu?
DENI
Nggak bisa, jam istirahat udah habis.
HANA
Oh, ok.
Deni kemudian pergi.
HANA
Dadaah, makasih ya udah jenguk ...(tersenyum)
Hana sangat senang bertemu dengan Deni.
Hana kemudian masuk dan menutup gerbang.