131. INT. DALAM KELAS HANA – SIANG
Lewis masuk ke kelas Hana.
LEWIS
Hana.
HANA
Iya?
LEWIS
Ini, dari mama kamu. Tadi dia minta tolong buat anterin ke kamu.
Hana nampak sedikit terkejut.
HANA
Oh, makasih.
LEWIS
Sama tadi mama kamu bilang, nanti malam kamu disuruh ke restoran yang biasanya. Ditunggu disana.
Hana terlihat masih tidak ingin menemui mamanya.
LEWIS
Yaudah, aku pergi dulu.
HANA
Iya.
Lewis pergi ke kelasnya.
RENA
Hana, kamu mau kan ketemu sama mama kamu?
HANA
Nggak tau Ren, aku masih kecewa sama mama. Kayaknya aku nggak bakal dateng nanti.
RENA
(Menghela nafas)kalo emang gitu, yaudah gapapa. Tapi, gue harap lo pikirin lagi ini nanti.
HANA
Pasti.
CUT TO
132. INT. DALAM KAFE
Deni sedang makan.
DENI
Tumben Hana nggak kesini.
RIKI
Iya ya, biasanya tuh anak kesini sama si Rena. Tunggu tunggu, gue perhatiin, udah dua kali lo nungguin Hana kayak gini. Dulu waktu Hana sakit lo juga nunggu dia, sekarang juga sama. Lo emang sesuka itu sama Hana?
DENI
Bukan gitu... kan biasanya kesini dia, aneh aja kalo nggak mampir.
RIKI
Nggak mungkin, lo pasti suka sama si Hana.
DENI
Nih anak emang ngaco omongannya. Mending bersihin tuh meja.
RIKI
Udahlah ngaku aja, udah paham gue.
Deni hanya menghela nafas.
RIKI
Saran dari gue nih ya, kalo emang lo suka sama si Hana, cepet-cepet dah lo ungkapin. Gue lihat lo sama Hana emang cocok.
DENI
Gue juga pinginnya gitu, tapi gimana caranya?
RIKI
Nah! Akhirnya lo jujur. Gue udah duga.
DENI
Iya iya, emang gue suka sama Hana. Terus gimana cara ungkapinnya? Kasih saran lah.
RIKI
Untuk masalah ini, gue lagi nggak ada saran. Coba lo cari sendiri caranya.
Riki pergi melayani pembeli yang baru saja datang.
CUT TO
FADE OUT
133. EXT. DEPAN KAMPUS – SORE
Deni duduk diatas motornya sembari menunggu Hana.
JUMP CUT TO
Lama menunggu, Hana datang dari arah belakang Deni.
HANA
Hei!(Menepuk pundak Deni)
Deni terkejut.
DENI
Huuh, kan gue udah bilang berkali-kali, jangan ngagetin!
HANA
Iya iya maaf. Lagian ngapain disini sendiri?
DENI
Ya nggak ngapa-ngapain, emang nggak boleh gue disini?
HANA
Bukan gitu, aneh aja kamu diem disini. Ooh, atau jangan-jangan, kamu... Mau jemput aku ya?
DENI
Kepedean amat lo jadi orang. Yakali gue nungguin lo, mending gue tidur dirumah.
HANA
Yaudahlah aku pulang dulu, dadah.
DENI
Eh eh, lo pulang sama siapa?
HANA
Sama Rena, tuh motornya disana. Dia masih ambil barangnya di kelas, ada yang ketinggalan soalnya.
DENI
Ooh. Yaudah, gue balik dulu.
HANA
Oke, dadah.
Deni bersiap pergi.
Tak lama datang Lewis dengan mobil sportnya.
LEWIS
Hei, Hana.
HANA
Oh, hai.
LEWIS
Mau bareng nggak?
HANA
Mmm... Kayaknya...
Deni terlihat tidak senang Lewis menawarkan Hana tumpangan.
DENI
Dia pulang bareng gue.
Deni menarik Hana.
HANA
Eh...
Lewis sedikit kesal dengan keberadaan Deni.
HANA
Deni, kan aku pulang sama Rena.
LEWIS
Hana, lo mau kan gue anter?
DENI
Woi, nggak denger lo? Hana pulang bareng gue!
Keadaan semakin memanas.
Lewis menatap Deni dengan tajam.
HANA
Deni udah! Kok malah ribut sih...
DENI
Ayo gue anter pulang.
HANA
Nggak bisa Deni, aku udah janji nunggu Rena.
DENI
Soal Rena biar gue yang ngomong ke dia nanti. Sekarang aku anterin kamu pulang.
Hana akhirnya naik ke motor Deni.
Deni dan Hana pergi.
LEWIS
Sial!
Lewis kemudian pergi.
CUT TO
133. EXT. JALAN
Hana masih bingung dengan yang terjadi sekarang.
HANA
Deni, kenapa sih tadi? Kok kamu sama Lewis kayak gitu?
DENI
Hm? Kenapa?
HANA
Yaa, kamu kayak nggak suka lihat dia. Kan dia cuma mau anterin aku pulang.
DENI
Nggak suka gimana? Orang aku nggak kenapa-napa. Udahlah, jangan bahas yang gak penting.
HANA
Ih Deni, aku nanya serius.
DENI
Mending sekarang mampir ke kafe dulu, gimana?
HANA
Nggak mau! Jawab pertanyaanku dulu(kesal).
Deni
Wah, padahal gue mau buatin menu spesial buat lo tadi.
HANA
Menu spesial?
DENI
Iya. Tapi karena lo nggak mau yaa, nggak jadi.
HANA
Oke aku mau, yaudah ayo ke kafe.
DENI
Giliran makan aja, cepet.
HANA
Deni, rejeki itu gaboleh ditolak. Cepetan bawa motornya.
Deni tersenyum.