Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
DREAMS AND LOVE
Suka
Favorit
Bagikan
33. Scene 33

172. FADE IN. INT. DALAM RUMAH DENI – PAGI

Deni bersiap kerumah Hana untuk mengantarnya ke kampus.

Tidak seperti biasa, kali ini Deni memakai parfum dan berpakaian sangat rapi.


DENI

Oke. Udah keren, udah wangi, waktunya berangkat.


Deni menuju rumah Hana.

CUT TO

173. INT. DALAM RUMAH HANA - RUANG MAKAN

Hana sedang sarapan bersama mamanya.


HANA

Ma, mulai hari ini udah ada yang anterin aku kampus. Jadi mama jangan khawatir ya.


SINDI

Siapa?


HANA

Yang kemarin. Deni.


SINDI

Ooh. Tapi Hana, mama udah minta tolong seseorang buat antar kamu ke kampus.


HANA

Siapa ma?


SINDI

Ada pokoknya. Mending kamu sekarang telfon si Deni, bilang kalau mama udah carikan kamu seseorang buat nganterin ke kampus.


Hana penasaran.

Hana tidak ingin berangkat dengan orang lain.

Dia ingin bersama Deni.


HANA

Nggak bisa ma, Deni pasti udah jalan kesini.


SINDI

Yasudah, biar mama nanti yang ngomong ke Deni.


Tak lama terdengar suara klakson mobil.

Seseorang yang dibicarakan Sindi telah datang.


SINDI

Eh, itu udah dateng orangnya.


Hana dan mamanya keluar.

CUT TO

174. EXT. DEPAN RUMAH HANA

Terlihat sebuah mobil terparkir di depan rumah Hana.

Setelah itu keluar seseorang dari mobil itu.

Hana sangat terkejut, karena orang yang dimaksud Sindi adalah Lewis.

Lewis menghampiri Sindi dan Hana.


SINDI

Eeh, udah dateng kamu.


LEWIS

Pagi tante.


SINDI

Iya.


LEWIS

Hana.


Hana hanya terdiam.


SINDI

Mau masuk dulu?


LEWIS

Oh, nggak usah tante, nanti ngerepotin. Saya sama Hana langsung berangkat aja.


SINDI

Yaudah kalo gitu. Hana, kamu sama Lewis aja ya ke kampus.


HANA

Ma, Hana udah janji sama Deni...


SINDI

Hana, kasihan lo Lewis udah dateng kesini. Berangkat sama Lewis, ya?


CUT TO(DEPAN GERBANG HANA)

Nampak dari kejauhan, Deni sudah sampai di rumah Hana.

Dia melihat Lewis berada di rumah Hana.

Deni sangat tidak senang melihat hal ini.

Dia tidak menyangka Hana justru berangkat ke kampus bersama Lewis.

Deni kemudian pergi menuju ke kafe dengan perasaan kesal.

CUT TO

175. EXT. DEPAN RUMAH HANA


LEWIS

Ayo Hana.


Mau tidak mau Hana harus berangkat bersama Lewis.

Hana dan Lewis berpamitan ke Sindi.

Hana terlihat mengamati jalan di depan rumahnya, berharap melihat Deni.

Namun dia tak melihatnya.

Hana kemudian masuk ke mobil Lewis.

CUT TO

176. INT. DALAM MOBIL LEWIS

Diperjalanan menuju kampus, Hana dan Lewis tidak ada percakapan sama sekali.

Lewis mencoba memulai obrolan.


LEWIS

Mmm, Hana.


HANA

Hm?


LEWIS

Kamu kenapa? Kok dari tadi diem?


HANA

Enggak, nggak papa.


LEWIS

Oh, ok.


HANA

Lewis, keputusanku yang kemarin udah bulat. Maaf, aku nggak ada rasa sama kamu.


LEWIS

Iya iya, aku paham kok. Ini nggak ada hubungannya sama itu semua. Aku cuma mau bantu mama kamu aja yang kemarin telfon. Dia bilang kalo kamu nggak ada yang anter ke kampus, karena Rena pergi ke Singapore.


Hana menghiraukan semua perkataan Lewis.

Lewis kemudian diam.

CUT TO

177. INT. DALAM KAFE

Deni masih terlihat marah.

Deni kecewa dengan Hana.

Deni diam dan duduk tanpa membantu Riki melayani pembeli.


RIKI

Den, bantuin.


Deni hanya diam.


RIKI

Deni! Waah, kacau nih anak.


JUMP CUT TO

Beberapa menit kemudian kafe mulai sepi.


RIKI

Woi Den, kenapa sih lu? Dari tadi diem aja.


DENI

Enggak, nggak papa.


RIKI

Cerita aja udah.


Akhirnya Deni cerita ke Riki


DENI

Soal Hana.


RIKI

Kenapa lagi dia? Minta anterin beli baju lagi?


DENI

Bukan itu. Tadi gue lihat Hana ke kampus bareng sama si Lewis. Padahal kemarin dia bilang mau gue anterin.


RIKI

Si Hana bareng sama Lewis? Beneran lo? Salah lihat kali.


DENI

Gue kerumah Hana tadi. Gue lihat sendiri. Kayaknya nih ya, orang tua Hana udah kenal sama Lewis.


RIKI

Ooh. Emangnya lo lihat Hana masuk ke mobil Lewis? Siapa tau Hana nolak, terus dia nungguin lo.


DENI

Ya nggak tau, orang gue langsung pergi.


RIKI

Nah itu.


Deni terus mengobrol soal Hana ke Riki.

CUT TO

178. EXT. TEMPAT PARKIR KAMPUS - PAGI

Lewis dan Hana sampai di kampus.

Lewis memarkirkan mobilnya.

Hana dan Lewis turun.


LEWIS

Nanti, pulangnya aku tunggu disini ya.


HANA

Nggak usah. Aku jalan aja.


Hana kemudian pergi ke ruang kelasnya meninggalkan Lewis.

Lewis pun berjalan masuk ke ruang kelasnya.

CUT TO

179. INT. DALAM KAFE – SIANG

Keadaan kafe saat ini belum ada pelanggan.

Riki masih mengobrol dengan Deni.


RIKI

Oh iya, soal turnamen tinju lo, gimana? Katanya lo masuk final?


DENI

Iya, gue masuk final. Lawan gue nanti Lewis.


RIKI

Wah, pas kalo gitu.


DENI

Gue mau habisin tuh orang, biar nggak deketin Hana lagi.


RIKI

Wah, Den, saran gue mending jangan dibawa ke turnamen soal Hana, malah susah nanti.


DENI

Gabisa. Gue udah nggak peduli soal menang kalah kalo udah gini Rik. Yang penting gue bisa hajar si Lewis.


RIKI

Yaa, terserah lo aja. Gue harap lo dapet yang terbaik nanti.


Deni terlihat masih sangat kesal dengan Lewis.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar