Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
DREAMS AND LOVE
Suka
Favorit
Bagikan
16. Scene 16

89. EXT. DEPAN KAFE – PAGI

Deni memutuskan untuk mengajak Hana ke kafe sebab tidak ada pilihan lain.

Hana dan Deni masuk kedalam kafe.

CUT TO

90. INT. DALAM KAFE


DENI

Lo duduk sini, jangan kemana-mana.


HANA

Oke.


Hana duduk disebuah kursi.

Deni kemudian menata kursi untuk bersiap membuka kafe.

Tak lama Riki datang.

Dia sedikit terkejut melihat Hana.


RIKI

Eh... Lo kok disini? Masih belum buka kafenya.


HANA

Iya tau.


Riki kemudian membantu Deni membuka kafe.


RIKI

Den, ngapain dia(Hana) disini?


DENI

Udah biarin aja, panjang ceritanya kalo gue jelasin.


RIKI

Kayaknya bener feeling gue, lo udah pacaran kan sama dia(menunjuk Hana)?


DENI

Udahlah Rik, jangan bikin gue tambah emosi lagi. Mending lo bantu gue, biar cepet buka nih kafe.


Riki membantu Deni.

JUMP CUT TO

Beberapa menit telah berlalu.

Hana terlihat sangat bosan duduk seorang diri.

Kemudian datang seekor kucing menghampiri Hana.


HANA

Eh, haaii...


Hana bermain dengan kucing itu.


HANA

Sini sini, aku gendong ya.


CUT TO

Riki mengambil beberapa daging didalam kulkas.

Riki meletakkan daging dimeja.

Kemudian Riki pergi untuk menata meja.

CUT TO

Hana melihat sepotong daging dimeja.


HANA

Kamu pasti laper. Aku ambilin makanan ya, tunggu sini bentar.


Hana mengambil sepotong daging itu.

Lalu memberikannya ke kucing.


HANA

Ini, ayo dimakan.


Kucing itu memakan daging yang dikasih Hana.


HANA

Dihabisin ya, nanti aku kasih lagi.


Hana terlihat senang sekali.

CUT TO


DENI

Rik, mana dagingnya?


RIKI

Itu di meja.


Deni mengambil daging itu.

Deni melihat ada 9 daging, sementara stok daging selalu ada 10.


DENI

Rik, yang ini?


RIKI

Iya itu. Udah gue taruh situ semua.


DENI

Ini cuma 9, harusnya kan 10.


RIKI

Sembilan? Perasaan gue hitung ada 10 tadi.


DENI

Itung yang bener laah.


RIKI

Beneran Den, gue hitung ada 10 tadi, nggak bohong gue.


DENI

Ya terus, mana yang satu?


Hana mendengar percakapan Deni dan Riki.

Hana kemudian menyadari kalau daging yang dibicarakan Deni dan Riki adalah daging yang dia ambil.

Hana mulai panik dan takut.


Hana

Hei, kita main diluar aja ya, bahaya disini(berbisik ke kucing).


Hana buru-buru keluar membawa kucing itu.

Deni melihat Hana keluar.


DENI

Hana, mau kemana?


Deni melihat daging berceceran dilantai.


DENI

Tunggu tunggu... Ini, dagingnya kenapa ada dilantai?


RIKI

Wah Den, bahaya. Jangan sampai pak Jaya lihat!(Panik)


Deni melihat Hana menggendong kucing.

Seketika Deni menyadari kalau Hana yang mengambil daging itu untuk diberikan ke kucing.


DENI

Hana, Masuk!(Kesal).


Hana masuk dengan wajah cemas dan panik.


HANA

Mm, iya? Kenapa Deni... ?


Deni mengambil daging yang berceceran dilantai.


DENI

Ini, lo yang ambil?


HANA

Hm? Mmm... Tadi... Itu, kucingnya laper, kasihan. Jadi aku ambilin daging di meja. Maaf...(Tertunduk)


DENI

Astagaa! Lo kan tau ini buat dijual... Kalo kayak gini terus gimana??


Hana nampak akan menangis, Hana menahan air matanya.

Sementara Deni terlihat ingin marah, namun dia menahannya.


RIKI

Udah udah.


HANA

Maaf...(Merasa bersalah).


Deni mencoba tenang.


RIKI

Udah Den, lo lanjutin yang lain. Biar gue bersihin ini.


Deni pergi.


RIKI

Hana, kamu duduk aja ya.


HANA

Iya...(Sedih)


Hana benar-benar merasa bersalah.

JUMP CUT TO

Tak berselang lama, Deni dan Riki selesai menyiapkan semuanya, lalu kafe buka.


RIKI

Den, lo nggak kasih Hana minum? Kasihan dia.


DENI

Biarinlah, masih pagi udah bikin masalah.


RIKI

Yaelah, namanya juga perempuan. Ayolaah jangan gini.


CUT TO

Hana menatap kearah luar jendela karena merasa bosan.

CUT TO

Deni kemudian melihat Hana.

Deni mulai merasa kasihan ke Hana sebab telah memarahinya tadi.

CUT TO

HANA

Rena kok nggak bisa dihubungi lagi ya(merasa bosan).


CUT TO

Deni membuatkan minum dan membawakan sedikit camilan untuk Hana.

Saat Deni mengantar makanan ke Hana, Deni terdiam sesaat.

Deni seketika terpesona ketika melihat wajah Hana.

Hampir 3 menit Deni diam sambil menatap Hana dari kejauhan dengan tersenyum.

Riki melihat Deni.


RIKI

Si Deni ngapain diem disitu?


Riki menghampiri Deni.


RIKI

Den, Deni... Waah kenapa-napa kayaknya nih anak. Deni!


DENI

Woi!(Terkejut) Astaga, kaget gue. Apa sih lu!?


RIKI

Ngapain bengong disini? Tumpah nih minuman ntar.


DENI

Enggak, nggak papa...


Deni langsung menghampiri Hana.


DENI

Nih(memberikan minum dan camilan).


Deni meletakkannya di meja.


HANA

Buat aku?


DENI

Iya. Siapa lagi.


HANA

Beneran?


DENI

Iyaa, udah makan.


HANA

Waah makasiih. Deni, duduk sini bentar deh.


DENI

Nanti aja gue masih kerja.


HANA

Sini dulu!(Menarik Deni)


Deni duduk.


DENI

Apaan?


HANA

Gue... Mau minta maaf soal daging tadi. Gue tau gue salah.


Hana mengambil uang di sakunya.

Hana kemudian memberikannya ke Deni.


HANA

Ini, buat gantiin dagingnya tadi.


DENI

Udahlah. Jangan dipikirin lagi, lupain aja.


HANA

Ambil aja Deni, buat gantiin daging tadi.


DENI

Udah nggak papa. Simpen aja uang lo.


HANA

Beneran... ?


DENI

Iya.


Hana memasukkan uang itu kedalam sakunya lagi.


HANA

Jadii, lo udah nggak marah lagi kan sama gue?


DENI

Nagapain juga gue marah.


Hana merasa lega Deni tidak marah lagi.


HANA

(Menghela nafas)Syukurlah kalo gitu. Gue makan ya ini.


DENI

Iya.


Deni senang bisa melihat Hana tersenyum saat ini.

Hana memakan camilan yang dikasih Deni.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar