Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
DREAMS AND LOVE
Suka
Favorit
Bagikan
37. Scene 37

206. INT. DALAM TURNAMEN TINJU – AREA PENONTON – PAGI

Riki terlihat sangat bersemangat.

Dia yakin Deni bisa mengalahkan Lewis.

Riki kemudian melihat Hana.

Tampak Hana hanya diam.


RIKI

Hana, kenapa?


HANA

Nggak papa(wajah khawatir).


Riki tau Hana mencemaskan Deni.


RIKI

Tenang aja, nggak akan kenapa-napa dia(Deni).


CUT TO

207 INT. DALAM RING

MC menyambut semua orang yang hadir di turnamen ini.

Setelah itu MC memanggil Deni.


MC

Kita sambut, dari sudut biru, Deenii!


Deni berjalan menuju ring.

Deni naik ke ring dengan penuh percaya diri.

Deni sudah sangat yakin dengan latihannya selama ini.


MC

Selanjutnya, dari sudut merah, kita sambut yang meriaah... Lee... Wiiisss!


Penonton bergemuruh.

Lewis berjalan naik keatas ring.

CUT TO

208. INT. AREA PENONTON

Hana semakin cemas.

CUT TO

209 INT. DALAM RING


WASIT

Silahkan mendekat.


Lewis terus menatap tajam kearah Deni.

Begitupun sebaliknya.


WASIT

Tolong diingat, ikuti peraturan yang ada. Jangan ada yang melakukan hal-hal yang di dilarang, atau kalian akan didiskualifikasi. Kalian paham!?


Deni dan Lewis masih saling tatap dengan tajam.


WASIT

Anda(Deni) siap?


Deni menganggukkan kepala.


WASIT

Anda(Lewis) siap?


Lewis menganggukkan kepala.


WASIT

Fight!


ACT

Lewis dan Deni memulai pertandingan dengan tidak agresif.

Mereka tidak ingin terburu-buru.

Mereka sangat berhati-hati.

Tak lama Deni mencoba melayangkan beberapa pukulan.

Lewis berhasil menghindar dengan baik.

Lewis terlihat sangat meremehkan Deni.

Setelah itu Lewis memberikan beberapa pukulan ke arah Deni.

Deni berhasil menangkis.

Tak lama kemudian, satu pukulan Lewis mengenai wajah Deni.

Deni masih bisa bertahan.

Pertarungan menjadi sangat sengit.

Deni dan Lewis terus memberikan pukulan-pukulan mereka.

CUT TO(area penonton)

Hana tidak sanggup melihat.

Sedangkan Riki terus memberi semangat ke Deni.


RIKI

Ayo Den, hajar terus. Kasih paham Den!


CUT TO

210. INT. DALAM RING

ACT

Deni melayangkan satu pukulan.

Lewis berhasil menangkis.

Dengan cepat Lewis membalas pukulan Deni.

Lagi-lagi pukulan Lewis mengenai wajah Deni.

Deni hampir saja jatuh.

Lewis semakin ganas.

CUT TO

211. INT. BANGKU PENONTON

Hana tidak sanggup melihat Deni terkena pukulan demi pukulan.


HANA

Rikii, udah suruh Deni berhenti...(Menarik-narik baju Riki)


RIKI

Iya iya, Hana. Aduuh... Tenang dulu...


JUMP CUT TO

Beberapa menit kemudian, ronde satu selesai.

Lewis langsung duduk disudut ring.

Sementara Deni duduk disudut ring lainnya.

Riki menghampiri Deni.

(SUDUT 1)


RIKI

Den, lo nggak papa kan?


DENI

Aman. Hana mana?


RIKI

Tuh, disana(Menunjuk kearah bangku penonton). Dia nggak sanggup kayaknya lihat lo tanding.


DENI

Pokoknya jangan lupa lo rekam, gue pasti menang ini.


RIKI

Iya iya, tenang aja. Yang penting lo harus fokus.


CUT TO

(SUDUT 2)

Lewis terlihat tidak lelah sama sekali.


YUDA

Bro, kok nggak lu selesaiin satu ronde??


LEWIS

Udah lo lihat aja ntar.


YUDA

Bro, ada Hana disana. Tadi dia dateng bareng Deni.


LEWIS

Baguslah. Gue emang pingin Hana lihat ini. Bakal gue buat malu si Deni di depan Hana.


CUT TO

(SUDUT 1)

Ronde ke 2 dimulai.

Deni bersiap kembali bertarung.


DENI

Rik, jagain Hana dulu.


RIKI

Iya iya. Udah lo fokus aja.


Riki kembali ke bangku penonton.

Deni dan Lewis sudah siap kembali bertarung.

CUT TO


WASIT

Bersiap, fight!


ACT

Pertandingan kembali berlanjut.

Kali ini Lewis langsung menyerang Deni.

Deni mencoba bertahan.

Lewis mulai menunjukkan teknik andalannya.

Pukulan demi pukulan dia layangkan ke Deni.

Deni bertahan dengan kedua tangannya.

Dia berusaba keluar dari tekanan Lewis.

Deni menghindar.

Setelah itu Deni mencoba membalas pukulan Lewis.

Namun Lewis kembali menyudutkan Deni.

Deni hanya bisa bertahan.

CUT TO

212. INT. AREA PENONTON

Hana meneteskan air mata.

Hana menutup mata dan telinganya.

Dia benar-benar tidak sanggup menonton pertandingan ini.


RIKI

Ayo Deen! Hajar Deen!!(Teriak)


Riki terus menyemangati Deni.

CUT TO

213. INT. DALAM RING

Deni kembali menghindar.

Deni mencoba menyerang Lewis.

Lewis berhasil menangkis.

Lagi dan lagi Lewis menyerang Deni dengan beberapa pukulan.

Deni bertahan sekuat tenaga.

JUMP CUT TO

Tak lama kemudian, ronde 2 selesai.

Deni dan Lewis istirahat.

CUT TO (SUDUT 1)

Wajah Deni mulai memar.

Riki kembali menghampiri Deni.


RIKI

Den, masih aman??


DENI

Iya iya, aman.


JUMP CUT TO

Beberapa menit kemudian Ronde 3 dimulai.


RIKI

Den, lo yakin masih kuat?


Deni kembali berdiri.

Dia bersiap melawan Lewis kembali dengan penuh semangat.

Riki balik ke bangku penonton.

CUT TO


WASIT

Bersiap, fight!


ACT

Lewis langsung melayangkan beberapa pukulan ke Deni.

Deni berhasil menghindar.

Dia membalas pukulan Lewis.

Lewis menangkisnya

Deni terus menyerang.

CUT TO

214. INT. AREA PENONTON

Hana mencoba untuk menonton pertarungan ini.

Namun lagi-lagi dia tidak sanggup.


HANA

Riki, udah selesai belum siih...??(sangat cemas).


RIKI

Belum. Bentar lagi.


HANA

Haduuh...


CUT TO

215. INT. DALAM RING

Deni terus melepaskan pukulan ke Lewis.

Lewis coba membalas pukulan Deni.

Pertarungan terjadi sangat sengit.

Kemudian Lewis melayangkan satu pukulan keras.

Pukulan itu tepat mengenai wajah Deni.

Deni terjatuh.

Wasit menghampiri Deni

Dia mencoba melihat keadaan Deni.

Wasit kemudian mulai menghitung mundur.


WASIT

10, 9, 8, 7...


Deni bangkit.


WASIT

Lihat saya, anda masih sanggup??


Deni menganggukkan kepala.

Pertandingan kembali berjalan.

Tak lama kemudian ronde 3 selesai.

Deni dan Lewis kembali duduk di sudut masing-masing.

CUT TO (SUDUT 2)


YUDA

Bro, kok sampai ronde 3??


LEWIS

Kuat juga dia.


TONI

Mending langsung lo habisin aja bro. Bahaya kalau terus gini.


YUDA

Bener. Bahaya bro.


Lewis mulai kesal ke Deni sebab bisa bertahan hingga ronde ke 4.

CUT TO (SUDUT 2)

Kali ini Riki bersama Hana menghampiri Deni.


HANA

Deni...


Hana melihat wajah Deni lebam-lebam.

Deni juga tampak lemas.

Hana meneteskan air mata.

Dia tak sanggup melihat Deni seperti ini.


DENI

Hei, Hana. Tunggu bentar ya, hampir menang ini.


Hana tidak bisa berkata-kata lagi.

Riki pun tidak menyangka sahabatnya itu akan seperti ini.

Ronde ke 4 dimulai.

Deni bersiap.


DENI

Hana, aku harus lanjut(mengusap air mata Hana).


Deni kemudian berdiri.

Dia siap melanjutkan ronde ke 4.

Sementara Riki dan Hana kembali ke bangku penonton.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar