156. INT. KAMPUS – DALAM KELAS HANA – SIANG(14.00)
Lewis kembali menghampiri kelas Hana.
Lewis mencari Hana.
Namun Hana masih tidak ada.
Lewis kemudian mencoba ke kantin.
CUT TO
157. INT. KANTIN
Lewis masih belum menemukan Hana.
Lewis kembali ke ruang kelasnya.
CUT TO
FADE OUT
158. INT. DALAM KAFE – SORE
Hana kembali duduk setelah membantu Deni bekerja.
Dia kelelahan.
Sementara Rena sedang keluar membeli sesuatu.
Riki masih sibuk melayani pembeli.
Deni menghampiri Hana.
DENI
Hei, capek?
HANA
(Lelah)Iya, kayaknya aku duduk aja deh.
DENI
Yaudah, kamu duduk aja.
Deni kemudian memberi Hana sebuah menu makanan spesial dan minuman.
HANA
Denii... Udah jangan, nanti kamu rugi lo. Kan kamu udah kasih aku minum tadi.
DENI
Nggak papa, tenang aja.
HANA
Beneran ini...?
DENI
Beneran.
HANA
Makasih ya Deni.
Hana terlihat sangat senang diberi menu spesial oleh Deni.
Hana memakan makanan yang dibuatkan Deni.
DENI
Oh iya. Ada yang mau gue tanyain ke lo, tapi kalo lo nggak mau jawab gak papa sih.
HANA
Mau tanya apa?
DENI
Tadi, Rena cerita ke gue soal kepergiannya ke Singapore. Katanya 3 hari lagi.
HANA
Ooh, soal itu. Kalo itu Rena udah cerita kemarin.
DENI
Terus, lo gimana?
HANA
Yaa, gue tinggal dirumah Rena sendiri. Rena juga bolehin kok aku tinggal dirumahnya.
DENI
Lo nggak pingin pulang? Lo kan udah pergi lama dari rumah, gue yakin orangtua lo pasti kangen ini.
Hana terdiam sejenak.
HANA
Aku sebenernya pingin pulang, tapi aku masih kecewa sama mama papa.
DENI
Saran gue mending lo balik kerumah, daripada lo tinggal sendiri dirumah Rena. Masalah itu, nanti bisa lo obrolin pelan-pelan sama orangtua lo.
HANA
Aku nggak mau lihat mama papa berantem lagi.
Deni mengerti keadaan Hana saat ini.
HANA
Lagian aku juga nggak enak mau pulang. Dulu aku pergi dari rumah diem-diem.
Deni berfikir.
DENI
Gue bantuin mau nggak? Gue anterin sampai rumah lo.
HANA
Mmm... Aku pikir-pikir dulu ya.
Deni
Yaudah, nanti kalo udah ada keputusan, bilang ke gue.
HANA
Pasti.
Hana lanjut makan.
Deni menemani Hana.
JUMP CUT TO
10 menit kemudian, makanan Hana habis.
Dia tampak kenyang.
DENI
Gue lanjut kerja dulu ya.
Hana berdiri bersiap membantu Deni.
DENI
Eh eh, mau kemana?
HANA
Ya mau bantu lah.
DENI
Katanya capek tadi.
HANA
Udah nggak capek kok. Habis makan barusan, jadi semangat lagi.
DENI
Beneran?
HANA
Iyaa, udah ayo. Kasihan tuh Riki kerja sendiri.
Deni dan Hana terlihat begitu dekat.
Hana terus membantu Deni untuk mengantar pesanan ke meja pembeli.
Sesekali mereka bercanda gurau.
CUT TO
Riki melihat dari kejauhan.
RIKI
Semoga kalian berjodoh lah.
CUT TO
FADE OUT
159. EXT. DEPAN KAFE – MALAM
Deni siap mengantar Hana pulang.
DENI
Hana, gimana? Jadi gue anter pulang?
HANA
Mmm...
RENA
Hana... Kamu sebaiknya pulang, kasihan mama kamu. Aku yakin mama kamu nungguin dirumah.
Hana masih berfikir.
Lalu dia mengambil keputusan.
HANA
Yaudah, aku mau pulang.
RENA
Nah gitu dong.
Rena memeluk Hana.
Rena senang dengan hal ini.
Riki ikut terharu.
Dia memeluk Deni.
Deni terkejut.
Deni mendorong Riki.
DENI
Ngapain!?
RIKI
Itu, lihat Hana. Jadi ikut sedih...
DENI
Gue tendang lu ya!
Deni menawari Hana tumpangan.
DENI
Ayo Hana.
HANA
Rena, aku pulang sama Deni dulu ya. Soalnya Deni mau bantu ngomong ke mama.
RENA
Iya. Kalo gitu aku pulang dulu, besok aku anterin baju sama tas kamu. Dadah.
HANA
Dadah.
Rena pergi.
DENI
Hei hei, Hana. Kan gue bilang cuma mau bantu anterin lo. Siapa yang bilang mau bantu ngomong ke orangtua lo??
HANA
Deni, diem. Kamu kan nyaranin aku pulang. Jadi ya kamu nanti yang bantuin ngomong ke mama.
DENI
Astaga...
Hana naik ke motor Deni.
RIKI
Gue duluan Den.
Riki pergi.
Deni sedikit menyesali perkataannya ke Hana.
HANA
Ayo cepet. Udah malem ini.
Tak lama Deni dan Hana pergi.