Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
DREAMS AND LOVE
Suka
Favorit
Bagikan
7. Scene 7

33. INT. DALAM KAFE – SIANG 

Deni sedang bengong di dalam kafe.

Deni memikirkan Hana.

Tak lama Riki menghampiri Deni dengan membawa pesanan yang siap diantar.


RIKI

Den, anterin ini ke meja nomer 4.


Deni tidak mendengarkan Riki.

Deni masih memikirkan Hana karena ada sesuatu yang mengganjalnya.


RIKI

Den... Woy!


Deni terkejut.


DENI

Sial, kaget gue(kesal).


RIKI

Ya lagian diem aja, kesambet lu?


DENI

Gue lagi bingung ini.


RIKI

Kenapa?


DENI

Tadi waktu gue berangkat kesini, ada satu kejadian.


RIKI

Pasti lu bikin masalah lagi, udah biasa itu.


DENI

Dengerin dulu laah.


RIKI

Iya iya, kenapa?


DENI

Tadi pagi, waktu gue perjalanan menuju kafe, gue ketemu sama cewek yang kemarin ngebuat gue dimarahin sama pak Jaya. Lo masih inget kan cewek yang kemarin?


RIKI

Iya inget, yang cewek dua kemarin kan?


DENI

 Bener. Gue tadi ketemu sama salah satu dari mereka. Gue samperin tuh dia soalnya kelihatan kayak bingung gitu.


RIKI

Terus?


DENI

Setelah gue samperin, gue tanya sama dia kenapa kok kelihatan bingung. Dia bilang temennya nggak masuk hari ini, makanya dia nggak tau ke kampus bareng siapa. Dan anehnya disini... Nggak tau kenapa, tiba-tiba gue nawarin dia tumpangan! Aneh kan??


RIKI

Anehnya dimana? Orang cuma nganterin doang.


DENI

Ya aneh lah, gue kan nggak kenal sama dia. Tapi nggak cuma sampai disitu keanehannya. Setelah sampai di kampus dia, gue juga bilang kalau nanti pulangnya gue jemput, malahan gue kasih nomor gue ke dia.


RIKI

Kalo gitu, artinya lo suka sama dia.


DENI

Sembarangan tuh mulut kalo ngomong!


RIKI

Udah udah, nggak usah dipikirin. Mending lo anterin nih pesenan, orangnya udah nunggu dari tadi.


Deni sedikit kesal Riki tidak serius menanggapi ceritanya.

Deni kemudian mengantar pesanan ke meja nomor 4.

CUT TO 

34. INT. KANTIN KAMPUS – SIANG 

Hana sedang memotret makanannya.

Lewis memperhatikan Hana sambil tersenyum.

CUT TO(SAMPING DINDING)

Yuda dan 3 orang temannya sedang melihat Lewis dan Hana dari kejauhan.


TONI

Gue nggak salah lihat ini?


YUDA

Nggak nyangka kan lu? Sama, gue juga.


TONI

Biasanya perempuan pada ngejar-ngejar Lewis, ini kok malah gini.


YUDA

Kalo udah ketemu yang pas emang gitu biasanya. Tapi masalahnya tadi gue sama Lewis lihat si Hana dibonceng sama orang yang nabrak motor Lewis kemarin, masih inget kan lu?


TONI

Masih-masih. Apa iya Hana pacaran sama tuh orang(Deni)?


YUDA

Nah itu, gue juga belum tau. Pokoknya kita harus bantuin Lewis buat dapetin Hana, gimanapun caranya.


TONI

Tenang aja, gue pasti bantuin seratus persen.


YUDA

Bagus bagus. Yaudah, ayo cabut.


CUT TO


HANA

Oke, waktunya buat story.


LEWIS

Emang, harus difoto dulu gitu ya makanannya?


HANA

Iya, pingin buat story aja.


LEWIS

Oh iya, ada yang mau aku tanyain. Kamu, tadi ke kampus sama siapa? Kan kata kamu Rena lagi sakit.


HANA

Tadi aku dianterin sama temenku. Eh, bukan temen sih... Aku cuma kenal aja sama dia, tapi kita bukan temen. Namanya Deni.


Lewis sedikit bingung dengan penjelasan Hana.


LEWIS

Ooh iya iya.


HANA

Dia nggak sengaja lewat depan rumah tadi, terus dia nyamperin aku. Setelah itu kita ngobrol, aku bilang ke dia kalo aku mau ke kampus tapi nggak ada yang nganter, eh dia nawarin tumpangan, ya aku mau.


LEWIS

Aku kira, dia pacar kamu.


HANA

Ih bukan!


Disini Lewis akhirnya mengetahui nama orang yang menyenggol motornya.

Lewis juga nampak lega sebab Hana tidak memiliki hubungan dengan Deni.

Hana kemudian memakan makanannya.

JUMP CUT TO 

Beberapa menit kemudian Hana dan Lewis selesai makan.

Tak lama Hana mendapatkan pesan dari temannya untuk segera ke kelas, karena ada sesuatu.


HANA

Eh, aku... Ke kelas dulu ya.


LEWIS

Oh iya. Makasih udah mau temenin makan.


HANA

Iya sama-sama... Dadah.


Hana pergi.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar