33. INT. DALAM KAFE – SIANG
Deni sedang bengong di dalam kafe.
Deni memikirkan Hana.
Tak lama Riki menghampiri Deni dengan membawa pesanan yang siap diantar.
RIKI
Den, anterin ini ke meja nomer 4.
Deni tidak mendengarkan Riki.
Deni masih memikirkan Hana karena ada sesuatu yang mengganjalnya.
RIKI
Den... Woy!
Deni terkejut.
DENI
Sial, kaget gue(kesal).
RIKI
Ya lagian diem aja, kesambet lu?
DENI
Gue lagi bingung ini.
RIKI
Kenapa?
DENI
Tadi waktu gue berangkat kesini, ada satu kejadian.
RIKI
Pasti lu bikin masalah lagi, udah biasa itu.
DENI
Dengerin dulu laah.
RIKI
Iya iya, kenapa?
DENI
Tadi pagi, waktu gue perjalanan menuju kafe, gue ketemu sama cewek yang kemarin ngebuat gue dimarahin sama pak Jaya. Lo masih inget kan cewek yang kemarin?
RIKI
Iya inget, yang cewek dua kemarin kan?
DENI
Bener. Gue tadi ketemu sama salah satu dari mereka. Gue samperin tuh dia soalnya kelihatan kayak bingung gitu.
RIKI
Terus?
DENI
Setelah gue samperin, gue tanya sama dia kenapa kok kelihatan bingung. Dia bilang temennya nggak masuk hari ini, makanya dia nggak tau ke kampus bareng siapa. Dan anehnya disini... Nggak tau kenapa, tiba-tiba gue nawarin dia tumpangan! Aneh kan??
RIKI
Anehnya dimana? Orang cuma nganterin doang.
DENI
Ya aneh lah, gue kan nggak kenal sama dia. Tapi nggak cuma sampai disitu keanehannya. Setelah sampai di kampus dia, gue juga bilang kalau nanti pulangnya gue jemput, malahan gue kasih nomor gue ke dia.
RIKI
Kalo gitu, artinya lo suka sama dia.
DENI
Sembarangan tuh mulut kalo ngomong!
RIKI
Udah udah, nggak usah dipikirin. Mending lo anterin nih pesenan, orangnya udah nunggu dari tadi.
Deni sedikit kesal Riki tidak serius menanggapi ceritanya.
Deni kemudian mengantar pesanan ke meja nomor 4.
CUT TO
34. INT. KANTIN KAMPUS – SIANG
Hana sedang memotret makanannya.
Lewis memperhatikan Hana sambil tersenyum.
CUT TO(SAMPING DINDING)
Yuda dan 3 orang temannya sedang melihat Lewis dan Hana dari kejauhan.
TONI
Gue nggak salah lihat ini?
YUDA
Nggak nyangka kan lu? Sama, gue juga.
TONI
Biasanya perempuan pada ngejar-ngejar Lewis, ini kok malah gini.
YUDA
Kalo udah ketemu yang pas emang gitu biasanya. Tapi masalahnya tadi gue sama Lewis lihat si Hana dibonceng sama orang yang nabrak motor Lewis kemarin, masih inget kan lu?
TONI
Masih-masih. Apa iya Hana pacaran sama tuh orang(Deni)?
YUDA
Nah itu, gue juga belum tau. Pokoknya kita harus bantuin Lewis buat dapetin Hana, gimanapun caranya.
TONI
Tenang aja, gue pasti bantuin seratus persen.
YUDA
Bagus bagus. Yaudah, ayo cabut.
CUT TO
HANA
Oke, waktunya buat story.
LEWIS
Emang, harus difoto dulu gitu ya makanannya?
HANA
Iya, pingin buat story aja.
LEWIS
Oh iya, ada yang mau aku tanyain. Kamu, tadi ke kampus sama siapa? Kan kata kamu Rena lagi sakit.
HANA
Tadi aku dianterin sama temenku. Eh, bukan temen sih... Aku cuma kenal aja sama dia, tapi kita bukan temen. Namanya Deni.
Lewis sedikit bingung dengan penjelasan Hana.
LEWIS
Ooh iya iya.
HANA
Dia nggak sengaja lewat depan rumah tadi, terus dia nyamperin aku. Setelah itu kita ngobrol, aku bilang ke dia kalo aku mau ke kampus tapi nggak ada yang nganter, eh dia nawarin tumpangan, ya aku mau.
LEWIS
Aku kira, dia pacar kamu.
HANA
Ih bukan!
Disini Lewis akhirnya mengetahui nama orang yang menyenggol motornya.
Lewis juga nampak lega sebab Hana tidak memiliki hubungan dengan Deni.
Hana kemudian memakan makanannya.
JUMP CUT TO
Beberapa menit kemudian Hana dan Lewis selesai makan.
Tak lama Hana mendapatkan pesan dari temannya untuk segera ke kelas, karena ada sesuatu.
HANA
Eh, aku... Ke kelas dulu ya.
LEWIS
Oh iya. Makasih udah mau temenin makan.
HANA
Iya sama-sama... Dadah.
Hana pergi.