152. INT. DALAM KAFE – SIANG
Setelah beberapa jam membantu Deni dan Riki, Hana duduk.
Hana terlihat lelah.
Deni melihat Hana.
Deni membuatkan Hana minum.
Setelah itu Deni mengantar minuman itu ke Hana.
DENI
Nih, minum.
Hana
Makasiih ...(tersenyum)
DENI
Udah, lo istirahat aja dulu, nanti lagi kalo mau bantu.
HANA
Iya. Ternyata, capek juga ya jadi barista.
Deni
Yaa, ginilah. Gue lanjut kerja dulu.
HANA
Oke, semangat!
Deni tersenyum.
Deni lanjut melayani pembeli.
Rena melihat kedekatan Deni dan Hana.
Rena merasa Deni bisa menjaga Hana saat dia nanti pergi ke Singapore.
RENA
Riki, gue kesana bentar ya.
RIKI
Oh iya.
Rena menghampiri Deni.
RENA
Den.
DENI
iya?
RENA
Bisa bicara bentar?
DENI
Boleh.
Rena mengajak Deni duduk di kursi agak jauh dari Hana dan Riki.
Mereka duduk.
Deni sedikit penasaran.
DENI
Ada apa?
RENA
Jadi gini, gue langsung ke intinya aja. 3 hari lagi gue bakal pergi ke Singapore dan gak akan kembali kesini, gue cuma mau minta tolong ke lo buat jagain Hana.
DENI
Ha? Ini, lo beneran?
RENA
Iya. Ini juga mendadak ...
DENI
Gimana ya ...
RENA
Ayolah Den, gue nggak mau Hana sedih karena gue pergi ke Singapore. Dan gue lihat, akhir-akhir ini, Hana selalu bisa tersenyum saat sama lo.
Deni berfikir.
DENI
Yaudah iya.
RENA
Oh, sama satu lagi.
DENI
Ada lagi?
RENA
Tolong bantu bujuk Hana supaya mau kembali kerumahnya, nggak mungkin dong dia tinggal di tempat gue, sementara gue bakal pergi ke Singapore. Hana bakal kesepian.
DENI
Masih belum mau pulang dia?
RENA
Belum, tolong ya, cuma lo yang bisa gue percaya buat jagain Hana. Hana udah gue anggep kayak saudara gue sendiri.
Deni akhirnya luluh.
DENI
Tenang aja, nanti gue usahain buat bujuk dia(Hana) pulang kerumahnya.
RENA
Makasih ya Den.
Rena kembali membantu Riki menyiapkan pesanan.
CUT TO
Deni kemudian menatap Hana yang sedang minum.
Deni merasa kasihan dengan Hana karena akan ditinggal oleh Rena sahabatnya, dan permasalahan keluarga yang belum selesai.
CUT TO
153. EXT. DEPAN KAMPUS - SIANG
Lewis bersiap masuk ke dalam kampus.
Sindi menghampiri Lewis.
Seperti biasa Sindi menitipkan makanan untuk Hana.
LEWIS
Tante ...
Lewis terlihat sangat tidak bersemangat.
SINDI
Kamu anterin ini ke Hana ya.
LEWIS
Iya.
SINDI
Sama tante minta tolong, coba kamu bilang lagi ke Hana untuk datang ke restoran yang sebelumnya
LEWIS
Oh iya, nanti saya bilang ke Hana.
SINDI
Yasudah, saya pergi dulu.
Sindi pergi.
Lewis menuju kelas Hana.
CUT TO
154. INT. DALAM KELAS HANA
Dosen masih belum masuk.
Lewis datang.
Lewis tidak melihat keberadaan Hana, dan juga dia tidak melihat Rena.
Lewis meletakkan makanan di meja Hana, kemudian dia menuju ruang kelasnya.
CUT TO
155. INT. DALAM KELAS LEWIS
Yuda dan 3 teman lainnya sudah menunggu Lewis.
YUDA
Nah, ini dia si Lewis.
TONI
Kenapa lu bro? Lemes amat.
LEWIS
Nggak papa.
Yuda menarik baju Toni.
Yuda berbisik ke Toni.
YUDA(BERBISIK)
He, kan lu tau kemarin dia ditolak sama Hana, ya karena itu dia lemes.
TONI(BERBISIK)
Oh, iya, lupa gue.
YUDA
Udah bro, masih banyak cewek lain, gampang buat lo dapetin cewek lagi.
LEWIS
Nggak bisa, gue udah terlalu suka sama Hana. Pokoknya, gimana pun caranya gue bakal dapetin Hana.
TONI
Tapi kan, dia udah nolak lo kemarin.
LEWIS
Ini pasti karena si Deni, gue harus kasih dia pelajaran.
TONI
Kalo itu gue setuju.
YUDA
Mending sekarang lo fokus dulu sama turnamen tinju yang lo buat, udah hampir final ini.
TONI
Iya bro. Si Deni juga kan belum kalah dia, pas tuh, siapa tau ketemu di final.