Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
DREAMS AND LOVE
Suka
Favorit
Bagikan
29. Scene 29

152. INT. DALAM KAFE – SIANG

Setelah beberapa jam membantu Deni dan Riki, Hana duduk.

Hana terlihat lelah.

Deni melihat Hana.

Deni membuatkan Hana minum.

Setelah itu Deni mengantar minuman itu ke Hana.


DENI

Nih, minum.


Hana

Makasiih ...(tersenyum)


DENI

Udah, lo istirahat aja dulu, nanti lagi kalo mau bantu.


HANA

Iya. Ternyata, capek juga ya jadi barista.


Deni

Yaa, ginilah. Gue lanjut kerja dulu.


HANA

Oke, semangat!


Deni tersenyum.

Deni lanjut melayani pembeli.

Rena melihat kedekatan Deni dan Hana.

Rena merasa Deni bisa menjaga Hana saat dia nanti pergi ke Singapore.


RENA

Riki, gue kesana bentar ya.


RIKI

Oh iya.


Rena menghampiri Deni.


RENA

Den.


DENI

iya?


RENA

Bisa bicara bentar?


DENI

Boleh.


Rena mengajak Deni duduk di kursi agak jauh dari Hana dan Riki.

Mereka duduk.

Deni sedikit penasaran.


DENI

Ada apa?


RENA

Jadi gini, gue langsung ke intinya aja. 3 hari lagi gue bakal pergi ke Singapore dan gak akan kembali kesini, gue cuma mau minta tolong ke lo buat jagain Hana.


DENI

Ha? Ini, lo beneran?


RENA

Iya. Ini juga mendadak ...


DENI

Gimana ya ...


RENA

Ayolah Den, gue nggak mau Hana sedih karena gue pergi ke Singapore. Dan gue lihat, akhir-akhir ini, Hana selalu bisa tersenyum saat sama lo.


Deni berfikir.


DENI

Yaudah iya.


RENA

Oh, sama satu lagi.


DENI

Ada lagi?


RENA

Tolong bantu bujuk Hana supaya mau kembali kerumahnya, nggak mungkin dong dia tinggal di tempat gue, sementara gue bakal pergi ke Singapore. Hana bakal kesepian.


DENI

Masih belum mau pulang dia?


RENA

Belum, tolong ya, cuma lo yang bisa gue percaya buat jagain Hana. Hana udah gue anggep kayak saudara gue sendiri.


Deni akhirnya luluh.


DENI

Tenang aja, nanti gue usahain buat bujuk dia(Hana) pulang kerumahnya.


RENA

Makasih ya Den.


Rena kembali membantu Riki menyiapkan pesanan.

CUT TO

Deni kemudian menatap Hana yang sedang minum.

Deni merasa kasihan dengan Hana karena akan ditinggal oleh Rena sahabatnya, dan permasalahan keluarga yang belum selesai.

CUT TO

153. EXT. DEPAN KAMPUS - SIANG

Lewis bersiap masuk ke dalam kampus.

Sindi menghampiri Lewis.

Seperti biasa Sindi menitipkan makanan untuk Hana.


LEWIS

Tante ...


Lewis terlihat sangat tidak bersemangat.


SINDI

Kamu anterin ini ke Hana ya.


LEWIS

Iya.


SINDI

Sama tante minta tolong, coba kamu bilang lagi ke Hana untuk datang ke restoran yang sebelumnya


LEWIS

Oh iya, nanti saya bilang ke Hana.


SINDI

Yasudah, saya pergi dulu.


Sindi pergi.

Lewis menuju kelas Hana.

CUT TO

154. INT. DALAM KELAS HANA

Dosen masih belum masuk.

Lewis datang.

Lewis tidak melihat keberadaan Hana, dan juga dia tidak melihat Rena.

Lewis meletakkan makanan di meja Hana, kemudian dia menuju ruang kelasnya.

CUT TO

155. INT. DALAM KELAS LEWIS

Yuda dan 3 teman lainnya sudah menunggu Lewis.


YUDA

Nah, ini dia si Lewis.


TONI

Kenapa lu bro? Lemes amat.


LEWIS

Nggak papa.


Yuda menarik baju Toni.

Yuda berbisik ke Toni.


YUDA(BERBISIK)

He, kan lu tau kemarin dia ditolak sama Hana, ya karena itu dia lemes.


TONI(BERBISIK)

Oh, iya, lupa gue.


YUDA

Udah bro, masih banyak cewek lain, gampang buat lo dapetin cewek lagi.


LEWIS

Nggak bisa, gue udah terlalu suka sama Hana. Pokoknya, gimana pun caranya gue bakal dapetin Hana.


TONI

Tapi kan, dia udah nolak lo kemarin.


LEWIS

Ini pasti karena si Deni, gue harus kasih dia pelajaran.


TONI

Kalo itu gue setuju.


YUDA

Mending sekarang lo fokus dulu sama turnamen tinju yang lo buat, udah hampir final ini.


TONI

Iya bro. Si Deni juga kan belum kalah dia, pas tuh, siapa tau ketemu di final.
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar