Cuplikan Chapter ini
Sepanjang perjalanan Soa tak kuasa menahan air matanya. Hatinya perih melihat ibunya bisa bersikap keras seperti itu padanya. Padahal ia ingin sekali meninggalkan jejak indah kalau-kalau perpisahan selamanya di antara mereka sampai terjadi.“Daniel, pinggirkan mobilnya.”“Baik, Tuan.”Tepat di saat mobil mereka memasuki area jembatan sungai Arandra. Kalevi meminta Daniel memarkirkan mobil sejenak, dan mengajak Soa untuk turun dan berbicara di luar.Soa yang agak kebingungan mengusap air mata