Cuplikan Chapter ini
Arandra membeku dalam kebisuannya. menggelitik rasa keingintahuan yang mendalam di dalam batin Soa. Ketegangan di wajahnya terpancar, lantas tertunduk terlihat sendu. “Kau baik-baik saja, karna aku telah mengatakannya?” ucap Soa. “Ya, aku tak apa-apa. Memang begitulah kenyataannya.” Soa jadi ikut-ikutan terdiam. Hanyut menikmati kesunyian menunggu saat di mana Arandra ingin melanjutkan ucapan. “Sekarang kau sudah tahu kebenarannya, Soa. Aku tahu ini membuatmu