Cuplikan Chapter ini
Soa begitu di palu kecewa. Disisa-sisa keteguhannya ia masih berusaha melawan nasib. “Kuanggap saja ayah tidak tahu sepertimu. Maka aku akan tetap menunggu di sini untuk mengatakannya.” “Apa! Kau yakin akan melakukan itu?! Berkacalah! bagaimana ia akan percaya kepadamu.” Gensi menyerang melemahkan. “Kenapa kau berpikir Ayah tidak akan percaya padaku?” Kakaknya mendengus seraya tersenyum sinis. “Pertama. Ceritamu tidak masuk akal! Dan tidak juga memiliki buk