Cuplikan Chapter ini
“Apa katamu?!” amarah Gensi menyulut. Ia tak suka dengan kalimat suaminya barusan.“Jangan munafik, Sayang. Jangan tutup matamu dan berpura-pura tidak tahu – kita sudah ikut-ikutan menikmati apa yang Ayah lakukan.”Gensi tersentak. Sulit untuknya menampik penegasan Edzard. Bibirnya seakan dirantai begitu kuat. Perasaan telah menjadi kakak yang jahat menyala lagi tiba-tiba seperti alarm darurat.“Kita sudah terkena percikan airnya,” lanjut Edzard. Tampak jelas ambisi yang memancar dari