Cuplikan Chapter ini
Malam itu Soa berdiri di tepi balkon hotel. Dari ketinggian gedung matanya menyorot luas memandangi keindahan lampu-lampu kota. Ponsel miliknya sudah ia genggam, bersiap menghubungi seseorang untuk menyatakan sikap. Hanya saja ia masih terjeda di sana, berbeda dengan sorot mata yang ia punya ucapan Arandra justru menguasai pikirannya.“Jika kau bersungguh-sungguh ingin kita melakukannya. Aku ingin malam lusa kita bekerja sama.”Soa ingat bagaimana ketegasan itu memancar dari ekspresi Arandra.