Cuplikan Chapter ini
Tersungging sebuah senyum terpuaskan dari bibir sang kakak. “Itu bagus, Dik. Kau memang yang paling bisa kuandalkan.”Molly langsung melengos berniat meninggalkan Kalevi. Akan tetapi sebelum langkah kakinya menapak maju, teguran Kalevi seketika membuatnya tertahan.“Seharusnya kau sudah puas hanya dengan penyerahan dirinya.”Sama sekali Molly tak tersentil, wanita itu justru mendengus tersenyum lebar mendengarnya.“Puas katamu? Tidak, Kal. Aku belum puas sebelum aku melihatnya merendahka