Cuplikan Chapter ini
Di tengah keasyikan Soa mengecap krim lembut disusul oleh gigitan kacang almond yang renyah, sebuah pertanyaan melintas di kepalanya. Pertanyaan yang membangkitkan antusiasnya untuk mengungkapkan kembali pada malaikat tentang apa yang ia pikirkan. Andel memandang ke sekelilingnya dengan perasaan malu. Suara nyaring Soa sebelumnya bukan saja menarik perhatiannya tetapi juga menarik perhatian pengunjung lain. “Kau ini kenapa bicara nyaring begitu?” bisik Andel sambil memajukan tubuh