Cuplikan Chapter ini
Waktu begitu cepat berlari. Senja pun telah menampakkan batang hidungnya. Soa tertegun di luar pintu restoran. Hatinya mendadak galau, setelah semua pekerjaannya selesai dan bersiap pulang, entah mengapa rasanya ia ingin sekali mengunjungi taman.Ia rindu, tetapi enggan mengaku. Ia merasa sudah seharusnya ia tahu diri dan tidak mendekatinya lagi.Arandra, Arandra, dan Arandra. Lelaki itu sudah mengganggu pikirannya. Bertabrakan begitu keras terhadap masa lalunya. Soa meyakini, bila saja Arandra...