Cuplikan Chapter ini
Gensi langsung kesulitan menelan ludahnya. Hanya tawa hambar yang ia tampilkan agar terkesan santai di mata Soa dan kata-kata itu tak berpengaruh sama sekali untuk dirinya. Walaupun di dalam hati sebetulnya Gensi ingin sekali meledak mencak-mencak.“Masuklah!” perintah Gensi kala tawa itu habis bergaung. “Aku tidak ingin membuang waktu untuk membalas komentarmu.”Soa mendesah tak dapat mengelak untuk turut menikmati kekayaan Gensi. Dengan rasa terpaksa ia pun berniat memasuki mobil itu, na