Cuplikan Chapter ini
Soa mulai merasakan bagian demi bagian tubuhnya lagi, terutama ketika ada sesuatu yang menarik-narik kakinya. “Soa bangun!” suara panggilan itu terdengar tak asing. Perlahan Soa membuka matanya, lalu baru tersadar bahwa ia telah kembali ke atas tempat tidur. Ia lihat Ken telah berdiri dengan wajah masam. Bocah itu bertolak pinggang, mengomel seperti orang dewasa di dekatnya. “Harusnya kau tidak tidur menggunakan sepatu!”Soa melirik ke kakinya, bahkan tas di leher tak lepas dari pandangan