Cuplikan Chapter ini
“Oh! Ternyata kau masih bersedia di sini untuk menungguku.” Molly seakan sedang menggoda. Tersenyum menunjukkan keramahan kepada Kalevi yang sudah menunggu hampir setengah jam di ruang kerja Daiva.Wanita paruh baya itu langsung terduduk di sofa tamu berhadapan dengan Kalevi. Mengangkat satu kakinya dengan santai dan mata yang tak lepas menyorot adik satu-satunya.“Aku tidak ingin berbasa-basi,” sahut Kalevi yang dingin.Molly hanya tersenyum sinis menanggapi. Ia sudah bisa menduga apa yang