Cuplikan Chapter ini
Ken semakin merasa kelelahan, meratapi nasib seraya terduduk lemas bersandar pada daun pintu dengan air mata yang masih tak ingin kering. Di sisa tenaganya ia merintih pelan mengandung amarah, “Kau jahat, Soa!” Di sisi lain, terlihat Soa tak tenang dalam tidurnya. Tubuhnya berguncang tak tentu arah, mulutnya meracau memanggil-manggil nama Ken. “KEN!” gadis itu langsung terbangun dari mimpi buruknya. Jantung Soa masih berdegup cepat, nafasnya masih tersengal-sengal