Cuplikan Chapter ini
Tanpa ingin tergesa-gesa Soa berjalan pelan-pelan menuju halte bus. Di sampingnya sudah ada Arandra yang setia menemani. Sepanjang jalan Soa tidak berkata sepatah kata pun. Ia sibuk dengan pikirannya, dan hal itu membuat Arandra jadi bingung harus berbuat apa. Sekaligus khawatir kalau-kalau konsentrasi gadis itu berkurang, maka ia akan ceroboh, lupa untuk menghentikan bus di mana dia harus turun. “Jadi cerita itu sangat mengganggumu.” Lama terjebak dalam hening, Arandra akhirnya m