Cuplikan Chapter ini
Seketika Soa tertegun mendengar kejujuran lelaki di hadapannya. Cara Arandra memandangnya pun tak kalah lekat, memiliki banyak pesan tersirat. “Aku masih ingat betul, saat pertama kali aku melihatmu di taman waktu itu,” Arandra melanjutkan ceritanya. “Aku melihatmu duduk sendiri di sana. Sungguh wajah yang tak asing kukenali. “Saat itu aku ingin sekali menyapamu, Soa. Namun yang aku yakini kau tidak bisa melihatku. Itu akan menjadi sia-sia, dan betapa aku kecewa denga