123. INT. RUMAH SAKIT SINGAPURA — MALAM
Establish Shot. Rumah sakit Singapura. Tenaga medis Singapura membawa ARKANA ke IGD. Ardinata, Clara, Lily dan Yaya ikut berjalan ke IGD.
SUSTER (VOICE AND SUBJEK)
Sorry, not allowed to enter, let the doctor focus on treating patients.
ARDINATA
Please do your best for my Daughter, suster.
SUSTER
sure, we will do our best for your daughter.
Suster menutup pintu IGD. Semuanya duduk di koridor. Berdoa untuk keselamatan Arkana. Telpon Lily berdering. Lily mengangkatnya.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Hallo, Zal. Kenapa?
124. INT. KAMAR FARIZAL — MALAM
Establish Shot. Rumah Farizal. Farizal duduk di kasurnya, Farizal menelpon Lily.
FARIZAL (VOICE AND SUBJEK)
Wait, lo kenapa? Lo nangis?
INTERCUT — PERCAKAPAN TELEPON
Lily menangis.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Arkana sakit, Zal.
Farizal kaget.
FARIZAL
Hah!? Sakit apa!?
LILY
Leukemia.
Dan sekarang Arkana drop, sekarang gue di Singapura. Kondisi Arkana tadi kritis, mangkanya sampe di larikan ke rumah sakit Singapura.
Farizal menggeleng.
FARIZAL
Gak! Gak! Gak! Lo jangan bercanda Ly. Gk mungkin Arkana kanker. Gak mungkin, lo bohong kan Ly!?
Lily menangis.
FARIZAL
Lo bohong kan Ly? Jawab gue, Ly! Arkana baik-baik aja kan? Arkana gak sakit kan?
Lily menggeleng.
LILY
Gue gak bohong, Zal. Arkana sakit. Dan sekarang kami di Singapura.
Farizal meneteskan air mata.
FARIZAL
Gue otw Singapura. Ntar kalau gue udah sampe, kabarin.
LILY
Oke.
Farizal mematikan telponnya.
125. INT. KAMAR FARIZAL — MALAM
Farizal membereskan barang-barang.
FARIZAL (VOICE OVER)
Ar, gue harap lo baik-baik aja.
Farizal keluar dari kamar menuju bandara.
126. INT. RUMAH SAKIT SINGAPURA — MALAM
Dokter keluar dari ruangan IGD.
DOKTER (VOICE AND SUBJEK)
Where is Arkana family?
CLARA
I am his mother, doc.
DOKTER
We need four blood bags for the patient. And the blood supply here is only two bags, we need two more blood bags.
ARDINATA
what's the blood type, doc?
DOKTER
A positive rhesus.
LILY
My blood is A, doc.
ARDINATA
Me too.
DOKTER
All right, please come with me in the lab.
Dokter, Lily, dan Ardinata berjalan ke lab. Clara memeluk Yaya yang menangis.
CLARA
Tenang ya, nak. Kakak kamu baik-baik aja kok.
ADELLIA
Tapi Yaya takut, ma.
CLARA
Jangan takut, kita do'ain kak Arkana sama-sama, ya.
ADELLIA
Iya, ma.
Yaya mengangkat tangannya, berdo'a.
ADELLIA (CONT'D)
Ya Allah, tolong selamatkan kak Arkana ya Allah. Yaya mohon, Yaya sayang kakak. Selamatkan kakak ya Allah.
Clara memeluk Yaya dan mengecup singkat pucuk kepala Yaya.
DISSOLVE TO
127. INT. LOBBY RUMAH SAKIT SINGAPURA — MALAM
Farizal masuk tergesa-gesa ke dalam rumah sakit. Farizal menghampiri salah satu suster.
FARIZAL (VOICE AND SUBJEK)
Sorry I want to ask. A patient from Indonesia who has leukemia, who arrived here a few hours ago, where is it, doc?
SUSTER
If I'm not mistaken the patient is still in the emergency room.
FARIZAL
Thank you, suster.
Farizal berjalan ke IGD.
128. INT. RUMAH SAKIT SINGAPURA — MALAM
Farizal menghampiri Lily yang duduk di koridor.
FARIZAL (VOICE AND SUBJEK)
Ly, gimana Arkana?
Lily menggeleng.
LILY
Belum tau, Zal. Udah hampir dua jam, dokter belum juga selesai.
FARIZAL
Kenapa bisa sih Arkana tiba-tiba sakit parah gini? Dan mereka ini siapa.
Farizal menatap Ardinata dan Clara.
ARDINATA (VOICE AND SUBJEK)
Kami orang tua kandung Oliv
Farizal menatap Lily.
FARIZAL
Oliv?
LILY
Yaya maksudnya, om Ardinata dan tante Clara orang tua kandung Yaya. Oliv itu nama asli Yaya.
Farizal menganggukkan. Lily menceritakan semua yang terjadi.
FARIZAL (VOICE AND SUBJEK)
Jadi, yang udah nabrak bundanya Grey itu bokapnya Arkana? Terus Arkana dan Grey putus sekarang? Dan, om Ardinata dan tante Clara menganggap Arkana kaya anaknya?
Lily mengangguk. Dokter keluar dari ruangan IGD.
ARDINATA (VOICE AND SUBJEK)
Doctor, how is my daughter?
DOKTER
Alhamdulillah, your daughter is fine. He made it through his critical period. And he has come to his senses.
Semuanya bernafas lega.
DOKTER
However, sister Arkana must continue to receive intensive treatment, because the cancer she is suffering from has entered the final stage.
ARDINATA
It doesn't matter, doctor, the important thing is that my child is fine.
CLARA
Can we see our child?
DOKTER
Of course. Excuse me.
Dokter pergi dari IGD. Ardinata, Clara, Lily, Yaya, dan Farizal masuk ke dalam IGD.
129. INT. DALAM IGD — MALAM
Arkana berbaring di atas brankar. Arkana lemas. Yaya berlari memeluk Arkana.
ADELLIA (VOICE AND SUBJEK)
Kakak. Yaya seneng kakak baik-baik aja.
ARKANA
Aku dimana?
Yaya melepas pelukannya dari Arkana.
CLARA
Kamu di rumah sakit Singapura, nak. Tadi kamu pingsan dan kondisi kamu kritis.
Arkana menghela nafas.
ARDINATA
Kamu tenang saja ya, nak. Kamu pasti sembuh. Kamu bakal menjalani pengobatan yang intensif di sini sampai kamu sembuh.
ARKANA
Maaf, Arkana ngerepotin kalian.
CLARA
Enggak, nak. Kamu enggak ngerepotin sama sekali. Ini semua gak sebanding dengan perjuangan dan pengorbanan kamu ngerawat Oliv selama ini.
ARDINATA
Intinya, kamu anak kami, dan kami sebagai orang tua kamu, bakal lakukan apapun untuk kesembuhan kamu. Paham kan, nak?
Arkana mengangguk.
ARKANA
Makasih, pa, ma.
Lily dan Farizal mendekati Arkana. Mata Lily berkaca-kaca.
LILY
Sahabat gue harus kuat, sahabat gue gak lemah kan? Pokoknya lo gak boleh ninggalin gue. Walau lo kadang-kadang ngeselin, tapi lo sahabat terbaik gue, Ar. Lo kuat kan, Ar?
FARIZAL
Jelas, Arkana tuh gadis yang kuat. Ar, inget. Lo aja bisa kuat jalanin hidup lo selama ini, masa lo gak kuat lawan penyakit lo.
Arkana tersenyum tipis.
ARKANA
Makasih ya, kalian udah support aku. Aku bakal berjuang kok.
SEMUANYA
Semangat Arkana.
Arkana tersenyum tipis.