Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
20. EXT. TAMAN KOTA — PAGI
Establish Shot. Taman kota, suasana pagi. Arkana dan Grey duduk sembari menikmati ice cream di tangan mereka.
GREYDAKSA (VOICE AND SUBJEK)
ARKANA
GREYDAKSA
Arkana menyipitkan matanya, menatap horor ke arah Grey.
ARKANA
Grey cekikikan geli.
GREYDAKSA
ARKANA
GREYDAKSA
ARKANA
Grey menyengir tanpa dosa.
GREYDAKSA
Arkana menatap manik mata Grey.
ARKANA (VOICE OVER)
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
GREYDAKSA
Ish, kok gitu? (Mengerucutkan bibirnya lucu)
Arkana tampak pura-pura berpikir. Tangannya ia letakkan pada dagu belahnya, serta matanya yang tampak seolah berpikir.
ARKANA
GREYDAKSA
Arkana terkekeh melihat kelakuan pacarnya.
ARKANA
Grey tersenyum.
GREYDAKSA
ARKANA
GREYDAKSA
ARKANA
GREYDAKSA
ARKANA
Arkana dan Grey berjalan menyelusuri taman kota. Tangan mereka saling bertautan.
Saat sedang berjalan sembari berceloteh ria, mereka mendengar samar-samar suara seseorang, dan itu menyebut nama seseorang yang mereka kenal-ralat Grey kenal.
21. Ext. DI BAWAH POHON Di TAMAN KOTA — PAGI
Di bawah pohon di tempat yang sama dengan Arkana dan Grey terdengar suara laki-laki yang seperti sedang memberi perintah. Pria tersebut terlihat sedang merokok.
Mereka berbicara tepat di saat Arkana dan Grey melewati tempat tersebut, sehingga membuat mereka berdua mendengar percakapan mereka, namun samar-samar.
Dia menghembuskan asap rokoknya.
HENDRA (ONLY SOUND)
SURUHAN (ONLY SOUND)
INTERCUR — BALIK POHON
Langkah Arkana dan Grey terhenti saat mendengar suara bisik-bisik dari balik pohon.
GREYDAKSA (VOICE AND SUBJEK)
ARKANA
GREYDAKSA
ARKANA
Iya, aku denger..
GREYDAKSA
Aku sendiri enggak tau, aku juga kaget dan penasaran mereka siapa.
ARKANA
Grey tampak berpikir.
GREYDAKSA
ARKANA
GREYDAKSA
ARKANA
Di balik pohon.
HENDRA (ONLY SOUND)
SURUHAN (ONLY SOUND)
Menghembuskan asap rokok.
HENDRA (ONLY SOUND)
Greydaksa berjalan ingin melihat balik pohon, Arkana mencoba meraih tangan Grey.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
GREYDAKSA
Slowmotion on
Grey terus berjalan, Arkana terus meraih tangan Grey. Itu terjadi beberapa kali.
Slowmotion off
Ramadika, ayah Arkana berjalan dari balik pohon.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
GREYDAKSA
Ramadika.. ayah dari Arkana, terlihat sedang menghisap sebatang rokok serta gaya jalan yang tak benar, dengan tangan kiri yang membawa sebotol miras.
ARKANA
RAMADIKA
ARKANA
RAMADIKA
Kalau iya, kenapa?
Secepat kilat, tangan Grey langsung menepis tangan kurang ajar itu dari dagu pacarnya.
GREYDAKSA
Ramadika tampak berpikir.
RAMADIKA
Anak? Saya tidak punya anak..
Air mata Arkana jatuh begitu saja.
ARKANA
RAMADIKA
Arkana tak mampu lagi membendung air matanya. Terlebih sekarang mereka menjadi pusat perhatian.
GREYDAKSA
Mulut anda sepertinya memang tidak pernah dia sekolahkan ya! Kalau ada yang harus menyesal, di sini Arkana yang lebih menyesal harus punya ayah brengsek seperti anda!
Dan anda bilang Arkana pembawa malapetaka? Lantas anda apa? Pembawa bencana? Anda dengar baik-baik ucapan saya.
Greydaksa yang kepalang emosi langsung menarik Arkana untuk pergi dari sana.
ARKANA (VOICE OVER)
Aku mungkin udah gagal di cinta pertamaku, aku gagal mendapat kasih sayang dan cinta dari ayah kandungku. Tapi akan ku pastikan aku tidak akan gagal untuk menjaga cinta aku ke Grey, walau akan banyak luka yang tercipta.
Arkana mengikuti langkah kaki Grey yang sedang emosi.