62. INT. KELAS ARKANA — PAGI
Dosen menulis di papan tulis, sesekali menatap para mahasiswa dan mahasiswi.
PAK JODIE (VOICE AND SUBJEK)
Ingat ya, kalian ini calon dokter semau. Dokter itu urusannya dengan nyawa, jadi kalian harus benar-benar perhatikan apa yang saya jelaskan sekarang. Jangan ada yang asik sendiri.
SEISI KELAS
Baik, pak.
Pak Jodie kembali menulis materi di papan tulis.
Arkana memegangi kepalanya.
ARKANA (VOICE OVER)
Sumpah, kepala aku sakit banget.
Arkana menahan air matanya, matanya memerah. Arkana berdiri, izin ke dosen.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Maaf pak, izin ke toilet sebentar.
PAK JODIE
Oh, silakan.
ARKANA
Makasih, pak.
Arkana berlari keluar kelas.
63. INT. TOILET — PAGI
Arkana masuk ke toilet. Dia berhenti di depan wastafel.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Ya Allah, sampai kapan aku bisa tahan rasa sakit ini. Ini sakit banget.
Arkana menunduk, Arkana menangis.
ARKANA (CONT'D)
Grey, aku sakit Grey. Aku bingung mau kasih tau kamu atau enggak. Aku takut kamu cemas. Tapi di satu sisi, kalau aku gak kasih tau kamu, aku takut nanti kamu kaget, kalau tiba-tiba aku pergi.
Arkana menarik nafas, di hembuskan. Arkana melakukannya berulang-ulang.
ARKANA (VOICE OVER)
Aku gak kuat.. Tuhan, tolong angkat penyakit ini, aku masih punya banyak mimpi, aku masih punya banyak tanggung jawab. Aku masih punya Yaya, tolong angkat penyakitku ya Allah.
Arkana diam, Arkana memejamkan matanya menahan sakit. Dia menghapus air matanya. Arkana mengeluarkan hp nya.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Berapa ya, biaya berobat untuk penyakit aku? Coba aku searching.
Arkana menangis.
ARKANA (CONT'D)
Untuk leukemia ringan aja kisaran tujuh belas juta, dan kata dokter tadi, kanker aku kanker agresif. Berarti kisaran lima puluh juta, itu untuk sekali kemo.
Arkana sesenggukan.
ARKANA
Mau cari uang kemana aku? Uang sebanyak itu, aku bisa dapet dari mana?
Lily memanggil Arkana dari toilet. Arkana buru-buru menghapus air matanya. Lily menghampiri Arkana.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Kemana aja lo, Ar? Lama banget. Gue sampe izin ke dosen lho, gue kira lo di culik orang.
Arkana tertawa sumbang.
ARKANA
Siapa yang mau nyulik manusia gak guna kaya gue, Ly. Orang tua aja gak menginginkan gue, apalagi orang lain.
Arkana keluar dari toilet.
LILY
Gue khawatir sama dia, dan sekarang malah gue yang di tinggal.
Lily keluar dari toilet.
64. EXT. TAMAN FAKULTAS KEDOKTERAN — PAGI
Arkana duduk di bangku taman. Lily duduk di samping Arkana.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Ngapain ke sini? Bukannya ke kelas? Masih ada pak Jodie.
ARKANA
Lo aja masuk sana, gue males. Percuma, gak masuk di otak gue pelajarannya.
Lily menatap rerumputan di bawah kakinya.
LILY
Kalau lo benci kedokteran, kenapa lo enggak berhenti aja sih, Ar? Emang apa untungnya lo turutin cowok lo itu?
ARKANA
Lo tau jawabannya.
LILY
Apa? Cinta? Iya?
ARKANA
Tanaman aja bisa mati kalau gak ada cinta dari pemiliknya, Ly. Apalagi gue yang manusia.
Lily tertawa kecil.
LILY
Tapi yang bisa cinta sama lo gak cuma Grey. Banyak yang cinta sama lo, Ar. Banyak yang sayang sama lo, semuanya tulus.
Arkana menggeleng.
ARKANA
Beda Ly, beda. Lo emang gak akan bisa paham, karena gue yang rasain.
LILY
Tap..(terpotong)
Suara pecahan kaca terdengar. Lemparan batu masuk ke kawasan gedung fakultas kedokteran. Mahasiswa, mahasiswi, serta para dosen, berlarian keluar gedung.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Itu kenapa, Ar?
ARKANA
Gue juga gak tau, Ly. Mending kita ikut rombongan kelas aja.
LILY
Ya udah ayo..
Arkana dan Lily berlari kecil mencari rombongan kelas mereka.
65. EXT. HALAMAN UTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN — PAGI
Arkana dan Lily mendekati rombongan kelas mereka.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Ini kenapa? Kok banyak batu di lempar-lempar?
BASTIAN
Katanya fakultas kita di serang.
LILY
Di serang siapa? Dan cuma fakultas kedokteran yang di serang?
BASTIAN
Yang nyerang gak tau siapa, yang jelas, tadi banyak orang pake mobil ngelemparin batu ke fakultas kita. Dan iya, cuma fakultas kedokteran yang di serang.
LILY
Kok gitu, ya?
BASTIAN
Gak tau juga gue.
Arkana mengekati batu yang tadi di lemparin ke fakultas kedokteran. Arkana mengambil salah satunya. Di batu itu ada sebuah tulisan.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Gina Larasati?
LILY
Lo ngapain Ar?
Lily mendekati Arkana.
LILY
Di batunya ada tulisan Gina Larasati? Siapa itu?
ARKANA
Bundanya Grey.
LILY
Hah!? Bundanya Grey? Kenapa ada nama dia di batu-batu ini. Dan ini semua batunya ada tulisan Gina Larasati. Bukannya bundanya Grey udah meninggal?
ARKANA
Gue juga gak ngerti, Ly. Kenapa bisa di batu-batu ini ada nama bundanya Grey? Apa maksudnya?
LILY
Apa jangan-jangan bundanya Grey masih hidup? Terus dia minta tolong.
Arkana menoleh Lily.
ARKANA
Gak mungkin, Ly. Orang bundanya Grey meninggal kecelakaan, bukan ilang.
LILY
Iya sih, terus kenapa dong?
ARKANA
Gak tau juga. Yang jelas Grey harus tau soal ini.
LILY
Haruslah, biar dia yang mikir, kan ini soal bunda kesayangannya.
ARKANA
Gue nemuin Grey dulu di fakultas ekonomi.
Arkana berdiri dari jongkok. Arkana berlari ke arah gedung fakultas ekonomi.
LILY
Belum juga ngomong, udah di tinggal aja.
Lily berdiri dari jongkok, Lily menghampiri rombongan kelas yang masih syok.