Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
6. EXT. CAFE — SIANG
Establish Shot cafe. Arkana dan Grey sekarang berada di cafe tak jauh dari kampus mereka. Arkana dan Grey terlihat sedang sibuk dengan handphone di tangannya, sembari menunggu pesanan mereka datang.
PELAYAN CAFE (VOICE AND SUBJEK)
GREYDAKSA
Peelayan cafe tersebut menata rapi semua pesanan mereka di meja dan di sambut baik oleh keduanya.
GREYDAKSA
ARKANA
GREYDAKSA
Arkana memberi tatapan kecewa pada Grey.
ARKANA
Arkana tersenyum palsu, di balik itu setetes air mata berhasil lolos dari mata indahnya.
ARKANA (VOICE OVER)
Arkana menatap sekilas mata Grey, berkali-kali ia mencoba menyeka air matanya.
7. INT. BANGUNAN TUA — SIANG
Establish Shot bangunan tua. Di bangunan tua yang terlihat sudah terbengkalai, terdengar suara yang hanya terlihat mulutnya saja, mulut yang tertutup oleh rokok.
HENDRA (O.S.)
SURUHAN (O.S.)
CUT TO:
8. EXT. HALAMAN RUMAH ARKANA — SIANG
Establish Shot rumah Arkana. Arkana tersenyum setelah ia turun dari motor Grey. Melepas helm yang ia kenakan.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Grey tersenyum, dia mengacak pelan rambut Arkana. Lalu kembali merapihkannya.
GREYDAKSA
Arkana tersenyum, begitu juga dengan Grey.
ARKANA (VOICE OVER)
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
GREYDAKSA
Grey kembali memakai helm-nya, namun belum menjalankan motornya.
ARKANA
GREYDAKSA
Setelah mengatakan itu barulah Grey benar-benar pergi dari hadapan Arkana yang masih terdiam membisu.
ARKANA
Arkana berbalik badan dan hendak membuka pintu rumahnya, namun pintu sudah lebih dulu di buka dari dalam dan terlihat seorang anak kecil perempuan-Adellia-adik Arkana yang berlari dan langsung menangis memeluk Arkana.
Arkana berjongkok guna menyamai tinggi sang adik. Dan mengusap punggung sang adik yang bergetar akibat menangis.
ARKANA
ADELLIA
ARKANA
ADELLIA
Arkana panik.
ARKANA
Adellia menunjukkan tangannya yang terlihat habis tersundut rokok.
ADELLIA
Mata Arkana memerah, menahan emosi. Tangannya mengusap tangan lembut sang adik.
ARKANA
ADELLIA
Eng-enggak di apa-apain kak. Tapi.. (Menangis)
Tangis Adellia pecah. Merasa bersalah karena tidak bisa menjaga uang tabungan kakaknya.
ADELLIA
Arkana tetap mempertahankan senyumnya guna menenangkan sang adik.
ARKANA
Adellia tersenyum lalu mereka berdua masuk ke dalam rumah.
ARKANA (VOICE OVER
Ya Allah, gimana caranya aku bayar uang kuliah dan bayar kontrakan, kalau uang tabunganku saja sudah di ambil ayah.
Arkana masuk ke dalam kamarnya dan tetap menggendong sang adik.