Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ARKANA
Suka
Favorit
Bagikan
23. ARKANA 23

72. INT. KAMAR ARKANA — MALAM

Arkana dan Lily main hp di atas kasur.

LILY (VOICE AND SUBJEK)

Ar ini Ar. Di daerah Jakarta barat, ada dokter spesialis khusus pasien leukemia. Besok kita coba ke sana ya, Ar.

ARKANA

Gak us.. (terpotong)

LILY

Gak ada bantahan, besok kan kita kelas siang, paginya kita ke dokter dulu.

Arkana menghela nafas.

ARKANA

Terserah lo aja.

LILY

Gitu dong, ini juga orang tua gue bersedia bayarin semua biaya berobat lo, sampe sembuh.

Arkana tersenyum tipis.

ARKANA

Makasih ya, Ly. Bilang juga makasih ke Om Surya dan tante Vera, makasih.

LILY

Ya elah Ar, lo kaya apa aja. Gue dan orang tua gue bakal lakuin apapun demi kesembuhan lo. Yang terpenting sekarang lo sembuh, Arkana.

Arkana tersenyum.

ARKANA

Kalau suatu saat gue emang gak bisa bertahan lagi. Tolong jaga Yaya ya, Ly.

LILY

Lo ngomong apa sih Ar? Kan gue udah bilang, lo bakal sembuh.

ARKANA

Penyakit gue ini bukan cuma penyakit batuk pilek, Ly. Yang berobat langsung sembuh. Penyakit gue ini kanker. Kanker darah, kanker yang sangat sulit untuk di sembuhkan. Kanker yang sembilan puluh sembilan persen penderitanya gak selamat.

LILY

Enggak! Enggak Arkana! Lo bakal sembuh. Kan sembilan puluh sembilan persen kan? Masih ada satu persen. Itu artinya masih ada harapan lo untuk sembuh, Ar.

ARKANA

Semoga aja gitu ya, Ly. Semoga Allah masih sayang sama gue.

LILY

Pasti Ar, lo orang baik. Allah pasti kasih lo umur yang panjang. So, jangan oveethingking. Lo pasti sembuh, oke? Gue bakal selalu ada untuk lo, gue bakal dampingi lo terus sampe lo sembuh.

Arkana tersenyum.

ARKANA

Iya bestie iya.

Ya udah, tidur yuk. Dah malem ini.

LILY

Ya ayo, gue nunggu lo, masa iya gue tidur duluan.

ARKANA

Iya, yok tidur yok.

Arkana dan Lily merubah posisi dari duduk ke tidur. Suara pecahan barang-barang terdengar dari ruang tengah. Arkana dan Lily duduk.


LILY (VOICE AND SUBJEK)

Apaan itu, Ar?

ARKANA

Gak tau juga, liat yok.

LILY

Yok.

Arkana dan Lily turun dari kasur. Arkana membuka pintu kamarnya. Arkana dan Lily keluar dari kamar Arkana.

73. RUANG TAMU RUMAH ARKANA — MALAM

Ramadika membanting-banting barang. Arkana dan Lily berjalan kearah Ramadika.

ARKANA (VOICE AND SUBJEK)

Ayah! Ayah apa-apaan sih!? Dateng-dateng ngerusain barang-barang. Ayah mau apa!?

Ramadika tertawa-tawa.

RAMADIKA (VOICE AND SUBJEK)

Saya mau uang. Saya mau uang. Saya mau uang!

ARKANA

Aku gak ada uang yah.

RAMADIKA

Bohong! Kamu pasti ada uang! Kasih ke saya sekarang!

Arkana meneteskan air mata.

ARKANA

Aku gak bohong, yah. Aku emang gak ada uang.

Ramadika mendorong Arkana sampai jatuh. Lily menghampiri Arkana.

LILY (VOICE AND SUBJEK)

Om! Om apa-apaan sih!? Kenapa harus kasar gini sama anak om sendiri.

RAMADIKA

Lo siapa!? Gak usah ikut campur urusan gue! Lagian dia bukan anak saya! Dia pembawa malapetaka!

Lily tertawa mengejek.

LILY

Kalau Arkana bukan anak lo, ngapain lo dateng ke sini ngamuk-ngamuk minta duit sama Arkana? Masih punya muka lo!?

Ramadika melempar bingkai foto di dinding ke arah Lily. Bingkai tersebut melukai jidat Lily.

ARKANA (VOICE AND SUBJEK)

Ayah!

Arkana berdiri.

ARKANA (CONT'D)

Ayah keterlaluan! Gak sepantasnya ayah lukai Lily.

RAMADIKA

Kenapa memangnya? Dia aja bisa ngomong sesuai hati dia. Kenapa saya tidak boleh berbuat semau saya?

LILY

Udah deh! Mending lo pergi dari sini. Lo udah lukai gue. Kalau lo gak pergi dari sini, gue bakal laporin lo ke polisi, dan gue pastikan lo di hukum seberat-beratnya.

RAMADIKA

Argghhh! Liat aja lo, gue tandai muka lo!

Ramadika berjala keluar dari rumah Arkana. Arkana menangis.

ARKANA (VOICE AND SUBJEK)

Maafin ayah gue ya, Ly. Lo sampe luka gini.

Lily tersenyum manis.

LILY

Enggak apa-apa kok, Ar. Ini tinggal kasih obat merah dikit udah sembuh.

ARKANA

Tapi tetep aja, Ly. Gue gak enak sama lo.

LILY

Stttt! Udah jangan gak enak gitu. Gue anaknya kuat kok, tahan banting. Mending sekarang kita balik ke kamar. Kita kan harus tidur. Besok kan kita mau ke dokter.

Lily menarik tangan Arkana menuju kamar.

74. EXT. JALANAN — MALAM

Ramadika menendang-nendang batu di jalanan.

RAMADIKA (VOICE AND SUBJEK)

Argghhh! Gak dapet gue. Ini semua karena bocah ingusan itu. Sekarang gue mau ikutan judi pake apaan?

Ramadika berhenti. Dia tersenyum licik.

RAMADIKA

Gue tau. Gue pinjem renternir lagi aja. Dan kali ini jaminannya bocah ingusan itu.

Ramadika tertawa girang. Ramadika berjalan lagi.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar