66. INT. SEBUAH TEMPAT — PAGI
Seseorang berjalan mendekati Gibran.
GIBRAN (ONLY SOUND)
Gimana? Udah kalian lakukan apa yang saya suruh?
SURUHAN (ONLY SOUND)
Sudah bos, kami sudah lakukan sesuai perintah.
GIBRAN (ONLY SOUND)
Bagus.
Gibran mengeluarkan amplop coklat dari sakunya.
GIBRAN (ONLY SOUND)
Ini bayaran untuk kalian. Nanti bakal saya tambahkan, kalau kalian sudah berhasil lakukan semua yang saya mau.
SURUHAN (ONLY SOUND)
Makasih, bos. Kalau gini jadi semangat kerja.
Suruhan Gibran pergi menjauh dari Gibran.
Close up mulus Gibran.
GIBRAN (ONLY SOUND)
Lo lihat aja, gue bakal balas semua yang udah lo lakuin ke papa gue. Karena lo, papa gue harus mendekap di penjara sampai detik ini. Gue bakal balas semuanya. Mata di bayar mata, hancur di bayar hancur. Gue pastikan hidup lo hancur!
Gibran tersenyum licik.
67. INT. KELAS GREY — PAGI
Dosen keluar dari kelas Grey. Arkana masuk ke dalam kelas Grey. Arkana duduk di samping Grey.
GREYDAKSA (VOICE AND SUBJEK)
Sayang? Kamu ngapain? Kok kaya buru-buru gitu?
Arkana mengatur nafasnya.
ARKANA
Huffftt.. ini tadi fakultas kedokteran di serang.
GREYDAKSA
Hah!? Di serang siapa? Kok bisa? Terus kamu gimana? Baik-baik aja kan?
ARKANA
Ish, nanyanya satu-satu Grey.. lagian masalahnya bukan itu. Aku baik-baik aja, dan semuanya juga baik-baik aja. Tapi yang jadi masalah itu..
Arkana menunjukkan batu di tangannya.
ARKANA (CONT'D)
Ini..
Grey mengambil batu di tangan Arkana.
GREYDAKSA
Batu? Ada apa dengan batu ini?
ARKANA
Coba geh kamu liat. Dia batu ini ada nama bunda kamu. Bukan cuma di batu ini, tapi di semua batu yang di lemparin ke fakultas kedokteran tadi.
Grey melihat batu di tangannya.
GREYDAKSA
Kenapa bisa ada nama bunda? Siapa di balik penyerangan ini?
ARKANA
Aku juga gak tau, Grey. Yang jelas ini pasti tentang bunda kamu.
GREYDAKSA
Apa ini fakta tentang Kematian bunda?
ARKANA
Bisa jadi, tapi fakta apa? Bukannya kata kamu pelakunya udah di tahan?
GREYDAKSA
Iya sih.. terus ini semua apa maksudnya?
ARKANA
Ntahlah..
Arkana dan Grey menatap batu di tangan Grey.
GREYDAKSA
Kenapa hari ini bener-bener bikin pusing?
Arkana menoleh ke Grey.
ARKANA
Bikin pusing? Emangnya hari ini ada yang bikin kamu pusing selain masalah ini?
GREYDAKSA
Ada.
ARKANA
Apa?
GREYDAKSA
Aku kebagian magang di perusahaan sahabat kamu itu.
Arkana membulatkan matanya.
ARKANA
Perusahaan Fariz?
GREYDAKSA
Siapa lagi kalau bukan dia?
ARKANA
Ya Allah..
Arkana diam. Grey memperhatikan Arkana.
GREYDAKSA (VOICE AND SUBJEK)
Kenapa?
Arkana menatap Grey.
ARKANA
Kamu janji ya, jangan berantem sama Fariz kalau kamu magang di perusahaan dia. Anggep aja kamu lakuin ini untuk nilai kamu sendiri.
GREYDAKSA
Gak janji sih. Tapi aku bakal usaha untuk tahan emosi.
Arkana menatap mata Grey.
ARKANA (VOICE OVER)
Ya Allah, entah perang dunia ke berapa yang bakal terjadi? Kenapa Grey harus di perusahaan Fariz sih?
Grey mengusap wajahnya gusar. Arkana menatap di langit-langit kelas.
CUT TO:
68. INT. CAFE JINGGA — SIANG
Arkana dan Lily duduk di bangku Cafe.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Langka banget gue bisa jalan berdua bestie gue satu ini. Biasanya dikit-dikit Grey, mau ke sini Grey, mau ke situ Grey.
Arkana tertawa kecil.
ARKANA
Sebenci itu lo sama Grey?
LILY
Oh jangan di tanya. Sangat sangat sangat sangat benci. Denger nama dia aja gue udh pen muntah rasanya.
ARKANA
Grey gak seburuk itu, Ly. Grey itu cuma seorang anak yang kehilangan orang tuanya.
LILY
Kehilangan sih kehilangan. Tapi gak gitu juga kali. Banyak anak lain yang kehilangan orang tuanya, tapi gak gitu-gitu amat.
Arkana diam. Lily memperhatikan tangan Arkana.
LILY
Tangan lo kenapa, Ar? Kok memar gitu?
ARKANA melihat tangannya.
ARKANA
Hah? Gak tau. Mungkin tadi pas lari-lari kepentok.
LILY
Kepentok apaan sampe memar gitu?
ARKANA
Gak tau juga.
Arkana diam, dia memperhatikan tangannya.
ARKANA (VOICE OVER)
Apa ini efek dari sakit yang aku derita? Kalau gak salah, katanya kalau orang sakit leukemia, dia mudah memar.
Arkana menghela nafas.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Lo kenapa sih? Ada yang lo sembunyiin ya dari gue?
ARKANA
Nyembunyiin apa? Gue aja gak nyembunyiin apa-apa kok. Perasaan lo aja kali.
LILY
Mungkin.
Tapi lo tau kan Ar, gue siapa lo? Jadi kalau seandainya emang ada apa-apa, lo harus cerita ke gue. Ngerti?
Arkana tertawa kecil.
ARKANA
Iya Lilypop bawel..
Lily tertawa kecil.
LILY
Hm, ya udah makan yuk. Keburu dingin nih makanan daritadi kita ngoceh.
ARKANA
Iya yaa..
Arkana dan Lily menyantap makanan mereka.
69. EXT. RUMAH ARKANA — SIANG
Arkana dan Lily berjalan masuk rumah Arkana. Arkana mengetuk pintu rumahnya.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Dek? Yaya? Buka dek, kakak pulang.
LILY
Ar, ini beneran kan gue boleh di rumah dulu? Soalnya gue boring kali di rumah, bokap ama nyokap gue di luar negeri.
ARKANA
Kenapa harus di tanya sih, Ly? Kaya sama siapa aja. Mau lo selamanya di sini juga boleh, kalau lo betah. Ya kan secara rumah gue beda drastis dari rumah lo.
LILY
Kenapa ngomong gitu? Sama aja lah, lagian itu rumah ortu gue, bukan rumah gue. Gue mah belum punya rumah.
ARKANA
Ya sama aja sih. Rumah ortu lo ya rumah lo juga.
LILY
Beda!
ARKANA
Sama!
LILY
Beda!
ARKANA
Sama!
Yaya membuka pintu rumahnya.
ADELLIA (VOICE AND SUBJEK)
Kalian ngapain di ribut cih?
Arkana dan Lily serempak menoleh ke Yaya.
ARKANA
Eeee.. kami gak ribu, Ya. Cuma debat dikit.
ADELLIA
Cama aja!
Yaya berlenggang masuk ke dalam rumah. Arkana menoleh Lily. Arkana masuk ke dalam rumah.
ARKANA
Tutup pintunya, Ly.
LILY
Iyeeee..
Lily mengunci pintu rumah Arkana. Lily berjalan masuk ke dalam rumah Arkana.