Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ARKANA
Suka
Favorit
Bagikan
25. ARKANA 25

80. INT. TEMPAT DOKTER — PAGI

Arkana dan Lily duduk di kursi depan kursi dokter.

DOKTER ARINI (VOICE AND SUBJEK)

Jadi, siapa yang sakit ini?

LILY

Sahabat saya ini dok. Kemaren dia periksa, dia di nyatakan sakit leukemia. Dan saya searching dari internet, di sarankan ke dokter Arini, dokter spesialis khusus sakit kanker darah. Apa itu benar dok?

DOKTER ARINI

Iya, benar.

LILY

Dok, itu kalau untuk biaya pengobatan sakit leukemia berapa dok?

DOKTER ARINI

Tapi, sebelumnya kemaren pas cek, kankernya sudah sampai stadium berapa?

ARKANA

Stadium tiga dok.

DOKTER ARINI

Kalau untuk stadium tiga, biayanya lumayan. Seperti yang kita tahu. Untuk sekali kemo saja bisa tujuh belas sampai empat puluh lima juta.

Arkana diam.

LILY

Gak papa Dok. Lakuin pengobatan terbaik, berapapun itu, yang penting sahabat saya sembuh.

ARKANA

Ly?

LILY

Gak papa Ar, yang penting lo sembuh.

DOKTER ARINI

Baiklah, kalau gitu untuk jadwal kemo-nya mau di hari apa?

LILY

Hari apa aja dok, terserah dokter.

DOKTER ARINI

Gimana kalau satu minggu sekali, setiap hari Rabu.

LILY

Oke dokter. Berarti lusa mulai ya dok.

DOKTER ARINI

Iya.

Lily mengangguk-angguk.


CUT TO:

81. KANTOR FARIZAL — PAGI

Grey mengetuk pintu ruangan sekertaris Farizal.

GREYDAKSA (VOICE AND SUBJEK)

Permisi.

INDAH (VOICE AND SUBJEK)

Masuk.

Grey masuk ke dalam ruangan.

GREYDAKSA

Maaf Bu, saya terlambat sedikit. Tadi ada sedikit problem di jalan.

INDAH

Gak telat kok, malah kamu kecepetan datengnya.

Grey membulatkan matanya.

GREYDAKSA (VOICE OVER)

Sial, gue di kerjain si curut ini mah.

INDAH (VOICE AND SUBJEK)

Berhubung kamu datangnya kecepetan, silahkan tunggu dulu di ruang tunggu ya.

GREYDAKSA

Oke.

Grey berjalan keluar ruangan. Grey berdiri di luar pintu ruangan sekertaris Farizal.

GREYDAKSA

Sialan emang sih curut satu itu. Mentang-mentang gue magang di perusahaan dia, dia jadi seenaknya ngerjain gue.

Grey berjalan ke ruang tunggu, grey duduk di atas sofa ruang tunggu.

82. RUANGAN FARIZAL DI RUMAH SAKIT — PAGI

Farizal tertawa-tawa sambil menatap rekaman cctv di laptopnya.

FARIZAL (VOICE AND SUBJEK)

Haha.. miif yi bi, siyi tilit, idi sidikit kindili di jilin.

Farizal memegangi perutnya.

FARIZAL (CONT'D)

Sumpah capek ketawa gue. Ntar kerjain lagi ah.

Suster dan dokter masuk ke dalam ruangan Farizal.

DOKTER (VOICE AND SUBJEK)

Pagi mas Fariz. Gimana keadaan pagi ini?

FARIZAL

Pagi dok, saya ngerasa udah sehat kok dok.

DOKTER

Baik, saya periksa dulu ya.

FARIZAL

Silakan dok.

Dokter memeriksa Farizal. Dokter tersenyum.

DOKTER

Keadaan kamu sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Luka di perut kamu juga sudah kering. Dan hari ini kamu sudah boleh pulang.

Farizal tersenyum.

FARIZAL

Alhamdulillah, makasih dokter.

DOKTER

Iya, sama-sama. Saya permisi dulu ya, mas.

FARIZAL

Oh iya dok.

Dokter keluar dari ruangan Farizal.

FARIZAL (VOICE AND SUBJEK)

Asik pulang. Besok bisa masuk kerja, dan saatnya ngerjain si kutu.

Farizal bangkit dari tempat tidurnya.

FARIZAL

Oh iya, bentar. Gue kabarin Lily dulu. Ntar dia ke sini gue udah pulang.

Farizal mengeluarkan ponselnya. Menelpon Lily.

83. INT. DALAM MOBIL — PAGI

Arkana dan Lily duduk di dalam mobil.

ARKANA (VOICE AND SUBJEK)

Ly, ini serius lo bayarin semua biaya pengobatan gue?

LILY

Iya. Dan gak ada penolakan. Mau lo nolak sekalipun tetep bakal gue seret lo untuk berobat.

Arkana tertawa kecil.

ARKANA

Astaga, gak di seret juga kali Ly.

LILY

Mangkanya itu, nurut.

Arkana tersenyum. Telpon Lily berdering.

ARKANA

Telpon lo tuh, bunyi.

LILY

Iya.

ARKANA

Siapa?

LILY

Izal?

Lily mengangkat telponnya.

LILY (VOICE AND SUBJEK)

Hallo, Zal. Kenapa?


84. RUANGAN FARIZAL DI RUMAH SAKIT — PAGI

Farizal duduk di pinggir brankar.

FARIZAL (VOICE AND SUBJEK)

Lama banget sih Ly ngangkatnya.


INTERCUT — PERCAKAPAN TELEPON

Lily cengar-cengir.

LILY (VOICE AND SUBJEK)

Hehe, iya sorry. Kenapa nih?

FARIZAL

Gue mau ngabarin kalau gue udah boleh pulang, dan ini gue lagi siap-siap. Jadi lo jangan ke sini lagi.

LILY

Lo udah boleh pulang?

FARIZAL

Iya, udah

LILY

Wih, Alhamdulillah kalau gitu.

FARIZAL

Ya udah, gue mau lanjut beres-beres dulu ya.

LILY

Yoi, ini juga gue sama Arkana mau jalan bentar, sementara nunggu kelas agak siangan.

FARIZAL

Oh, iya.

Farizal mematikan telponnya.

85. INT. DALAM MOBIL — PAGI

Lily berdecak sebal.

LILY (VOICE AND SUBJEK)

Langsung di matiin dong.

ARKANA

Fariz udah pula ya, Ly?

LILY

Iya, udah.

ARKANA

Alhamdulillah.

Lily tersenyum tipis.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar