80. INT. TEMPAT DOKTER — PAGI
Arkana dan Lily duduk di kursi depan kursi dokter.
DOKTER ARINI (VOICE AND SUBJEK)
Jadi, siapa yang sakit ini?
LILY
Sahabat saya ini dok. Kemaren dia periksa, dia di nyatakan sakit leukemia. Dan saya searching dari internet, di sarankan ke dokter Arini, dokter spesialis khusus sakit kanker darah. Apa itu benar dok?
DOKTER ARINI
Iya, benar.
LILY
Dok, itu kalau untuk biaya pengobatan sakit leukemia berapa dok?
DOKTER ARINI
Tapi, sebelumnya kemaren pas cek, kankernya sudah sampai stadium berapa?
ARKANA
Stadium tiga dok.
DOKTER ARINI
Kalau untuk stadium tiga, biayanya lumayan. Seperti yang kita tahu. Untuk sekali kemo saja bisa tujuh belas sampai empat puluh lima juta.
Arkana diam.
LILY
Gak papa Dok. Lakuin pengobatan terbaik, berapapun itu, yang penting sahabat saya sembuh.
ARKANA
Ly?
LILY
Gak papa Ar, yang penting lo sembuh.
DOKTER ARINI
Baiklah, kalau gitu untuk jadwal kemo-nya mau di hari apa?
LILY
Hari apa aja dok, terserah dokter.
DOKTER ARINI
Gimana kalau satu minggu sekali, setiap hari Rabu.
LILY
Oke dokter. Berarti lusa mulai ya dok.
DOKTER ARINI
Iya.
Lily mengangguk-angguk.
CUT TO:
81. KANTOR FARIZAL — PAGI
Grey mengetuk pintu ruangan sekertaris Farizal.
GREYDAKSA (VOICE AND SUBJEK)
Permisi.
INDAH (VOICE AND SUBJEK)
Masuk.
Grey masuk ke dalam ruangan.
GREYDAKSA
Maaf Bu, saya terlambat sedikit. Tadi ada sedikit problem di jalan.
INDAH
Gak telat kok, malah kamu kecepetan datengnya.
Grey membulatkan matanya.
GREYDAKSA (VOICE OVER)
Sial, gue di kerjain si curut ini mah.
INDAH (VOICE AND SUBJEK)
Berhubung kamu datangnya kecepetan, silahkan tunggu dulu di ruang tunggu ya.
GREYDAKSA
Oke.
Grey berjalan keluar ruangan. Grey berdiri di luar pintu ruangan sekertaris Farizal.
GREYDAKSA
Sialan emang sih curut satu itu. Mentang-mentang gue magang di perusahaan dia, dia jadi seenaknya ngerjain gue.
Grey berjalan ke ruang tunggu, grey duduk di atas sofa ruang tunggu.
82. RUANGAN FARIZAL DI RUMAH SAKIT — PAGI
Farizal tertawa-tawa sambil menatap rekaman cctv di laptopnya.
FARIZAL (VOICE AND SUBJEK)
Haha.. miif yi bi, siyi tilit, idi sidikit kindili di jilin.
Farizal memegangi perutnya.
FARIZAL (CONT'D)
Sumpah capek ketawa gue. Ntar kerjain lagi ah.
Suster dan dokter masuk ke dalam ruangan Farizal.
DOKTER (VOICE AND SUBJEK)
Pagi mas Fariz. Gimana keadaan pagi ini?
FARIZAL
Pagi dok, saya ngerasa udah sehat kok dok.
DOKTER
Baik, saya periksa dulu ya.
FARIZAL
Silakan dok.
Dokter memeriksa Farizal. Dokter tersenyum.
DOKTER
Keadaan kamu sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Luka di perut kamu juga sudah kering. Dan hari ini kamu sudah boleh pulang.
Farizal tersenyum.
FARIZAL
Alhamdulillah, makasih dokter.
DOKTER
Iya, sama-sama. Saya permisi dulu ya, mas.
FARIZAL
Oh iya dok.
Dokter keluar dari ruangan Farizal.
FARIZAL (VOICE AND SUBJEK)
Asik pulang. Besok bisa masuk kerja, dan saatnya ngerjain si kutu.
Farizal bangkit dari tempat tidurnya.
FARIZAL
Oh iya, bentar. Gue kabarin Lily dulu. Ntar dia ke sini gue udah pulang.
Farizal mengeluarkan ponselnya. Menelpon Lily.
83. INT. DALAM MOBIL — PAGI
Arkana dan Lily duduk di dalam mobil.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Ly, ini serius lo bayarin semua biaya pengobatan gue?
LILY
Iya. Dan gak ada penolakan. Mau lo nolak sekalipun tetep bakal gue seret lo untuk berobat.
Arkana tertawa kecil.
ARKANA
Astaga, gak di seret juga kali Ly.
LILY
Mangkanya itu, nurut.
Arkana tersenyum. Telpon Lily berdering.
ARKANA
Telpon lo tuh, bunyi.
LILY
Iya.
ARKANA
Siapa?
LILY
Izal?
Lily mengangkat telponnya.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Hallo, Zal. Kenapa?
84. RUANGAN FARIZAL DI RUMAH SAKIT — PAGI
Farizal duduk di pinggir brankar.
FARIZAL (VOICE AND SUBJEK)
Lama banget sih Ly ngangkatnya.
INTERCUT — PERCAKAPAN TELEPON
Lily cengar-cengir.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Hehe, iya sorry. Kenapa nih?
FARIZAL
Gue mau ngabarin kalau gue udah boleh pulang, dan ini gue lagi siap-siap. Jadi lo jangan ke sini lagi.
LILY
Lo udah boleh pulang?
FARIZAL
Iya, udah
LILY
Wih, Alhamdulillah kalau gitu.
FARIZAL
Ya udah, gue mau lanjut beres-beres dulu ya.
LILY
Yoi, ini juga gue sama Arkana mau jalan bentar, sementara nunggu kelas agak siangan.
FARIZAL
Oh, iya.
Farizal mematikan telponnya.
85. INT. DALAM MOBIL — PAGI
Lily berdecak sebal.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Langsung di matiin dong.
ARKANA
Fariz udah pula ya, Ly?
LILY
Iya, udah.
ARKANA
Alhamdulillah.
Lily tersenyum tipis.