108. EXT. TERAS RUMAH ARKANA — SORE
Arkana menemui Grey. Arkana tersenyum.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Hai. Udah pulang kerja?
GREYDAKSA
Udah.
Arkana dan Grey duduk di kursi di teras rumah Arkana.
ARKANA
Gimana kerjanya hari ini? Lancar?
GREYDAKSA
Iya, lancar.
ARKANA
Wih, gak nyangka banget ya, ntar lagi abis magang berarti kamu udh bisa mulai bangun perusahaan ya?
GREYDAKSA
Iya.
Kamu sendiri gimana? Kapan mau ambil spesialis?
ARKANA
Hm, gak tau lah. Katanya sih minggu depan. Tapi kayanya aku mau berhenti kuliah aja deh, Grey. Mau kerja aja. Soalnya Yaya bentar lagi mau sekolah, gak keembat aku mau bayar kuliah sama sekolah Yaya sekaligus.
Grey menatap tajam mata Arkana.
GREYDAKSA
Terus maksudnya kamu gak mau jadi dokter bedah seperti bunda, iya?
Arkana menggeleng.
ARKANA
Gak gitu, Grey. Aku tuh cuma mikirin biay.. (terpotong)
Grey berdir dan membanting kursi yang tadi di dudukinya.
GREYDAKSA
Bilang aja, kalau kamu memang gak mau kan jadi dokter!? Kamu gak mau jadi seperti bunda. Iya kan!?
ARKANA
Gak gitu, aku cuma gak sanggup untuk biayanya Grey.
Grey menampar pipi Arkana. Arkana diam. Arkana menangis.
GREYDAKSA
Aku cuma minta kamu ambil spesialis dokter bedah!? Aku mau kamu jadi dokter bedah, seperti bunda aku! Kenapa kamu gak mau turutin?
Arkana menangis menatap Grey. Arkana memegangi pipinya yang memerah.
GREYDAKSA
Jawab!?
Kenapa, Arkana!? Aku cuma minta itu, itupun kamu gak mau nurutin! Aku kecewa sama kamu!
Grey berjalan menuju motornya. Arkana berdiri.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Mau sampai kapan kamu seperti ini, Greydaksa!?
Grey berhenti, Grey menoleh ke Arkana.
ARKANA
Mau sampai kapan kamu suruh aku untuk menjadi sosok bunda kamu!?
Arkana maju selangkah.
ARKANA
Kamu pikir aku apa!? Boneka!? Robot!?
Kamu selalu saja memaksa aku untuk menjadi sosok bunda kamu! Tanpa memikirkan perasaanku sedikitpun!
Grey menatap Arkana.
GREYDAKSA
Ar?
ARKANA
Kamu hancurkan mimpi aku! Kamu hancurkan cita-cita aku! Kapan kamu sadar, Grey!? Kapan kamu sadar, kalau aku ini Arkana! Perempuan yang mencintaimu bukan yang melahirkanmu.
Grey menatap Arkana. Grey memegang tangan Arkana, Arkana menepisnya.
GREYDAKSA
Emang bener ya, buah jatuh gak jauh dari pohonnya.
ARKANA
Maksudnya?
GREYDAKSA
Ayah kamu yang udah bunuh bunda aku, Arkana! Ayah kamu yang udah nabrak bunda aku sampe meninggal! Ayah kamu yang udah pisahin aku dari bundaku!
Arkana kaget. Arkana menggeleng.
ARKANA
Gak! Gak! Kamu jangan fitnah ayah aku, Grey.
GREYDAKSA
Aku gak fitnah, tadi ayah kamu sendiri yang bilang sama temen-temennya kalau dia pernah nyewa mobil, mobil Dengan plat yang sama dengan petunjuk yang waktu itu aku dapat. Dan dia bilang mobil itu nabrak orang. Artinya, ayah kamu yang udah bunuh bunda aku!
Arkana menangis. Arkana diam.
Satu detik.
Dua detik.
Tiga detik.
Arkana menghapus air matanya.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Ayah aku yang udah bunuh bunda kamu? Iya?
Grey mengangguk.
ARKANA
Oke. Maaf soal itu, tapi kita impas.
Grey menyergit.
GREYDAKSA
Impas gimana?
Arkana tertawa.
ARKANA
Iya, impas. Ayah aku nabrak bunda kamu sampe meninggal. Dan kamu, bales ke aku. Kamu paksa aku untuk jadi sosok bunda kamu, kamu hancurkan mimpi aku, kamu hancurkan cita-cita aku, kamu gak biarin aku jad diriku sendiri. Aku pikir itu semua cukup, kita impas.
Grey diam.
ARKANA
Dan ini mau kamu, Grey. Kita putus, dan ku pergi!
Arkana masuk ke dalam rumahnya, Grey diam di tempat.
109. INT. KAMAR ARKANA — SORE
Lily diam. Lily melihat semuanya tadi.
LILY (VOICE OVER)
Gue gak nyangka, ini semua bener-bener di luar nalar. Ayah Arkana yang uda nabrak bundanya Grey sampe meninggal. Dan Arkana, mutusin Grey.
Arkana membereskan pakaiannya.
ARKANA
Dek, Yaya.
Yaya menghampiri Arkana.
ADELLIA
Iya, kak?
ARKANA
Beresin barang-barang kamu sekarang. Kita pergi dari sini.
ADELLIA
Kita mau kemana, kak?
ARKANA
Gak usah banyak tanya! Beresin barang-barang kamu sekarang! Atau kamu kakak tinggal!
Yaya kaget, Yaya langsung berlari menuju kamarnya.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Al? Lo mau kemana?
ARKANA
Gak tau, Ly. Yang jelas gue bakal pergi jauh dari sini.
Lily menggeleng.
LILY
Terus lo bakal ninggalin gue?
Arkana diam, Arkana menoleh ke Lily.
ARKANA
Gue gak bakal ninggalin lo, Ly. Gue hanya pergi dari Grey.
LILY
Terus lo mau tinggal dimana?
ARKANA
Gue juga gak tau, Ly. Yang jelas gue bakal pergi.
LILY
Kalau gitu lo tinggal di rumah bibi gue dulu. Lumayan jauh dari sini.
ARKANA
Gak usah Ly, gue gak mau ngerepotin.
LILY
Gak ngerepotin kok. Lagian kalau lo gak tau mau tinggal dimana, kasian Yaya. Dia masih kecil.
ARKANA
Iya, sih.
LILY
Ya udah, kita ke rumah bibi gue dulu aja ya. Ini udah gue pesenin taksi, bentar lagi dateng.
Arkana mengangguk. Arkana selesai beres-beres. Arkana keluar dari kamarnya, Lily membantu membawa satu tas Arkana. Yaya menghampiri Arkana.
110. EXT. TERAS RUMAH ARKANA — SORE
Grey menatap mobil yang berhenti di depan rumah Arkana. Arkana, Lily, dan Yaya keluar dari rumah dengan banyak barang-barang.
GREYDAKSA (VOICE AND SUBJEK)
Ar, kamu mau kemana?
Grey mengejar Arkana yang sudah memasukkan tas ke dalam bagasi. Lily dan Yaya masuk ke dalam mobil. Arkana menatap Grey. Arkan memeluk Grey. Arkana menangis.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Makasih ya, Grey. Udah jadi pacar yang baik untuk aku selama ini. Makasih, kamu udah lindungi aku selama ini, makasih.
Arkana melepas pelukannya.
ARKANA
Maaf ya, aku harus pergi. Ini yang terbaik, kita jalani hidup kita masing-masing, maaf atas kesalahan ayah aku.
Arkana masuk ke dalam mobil. Arkana membuka kaca mobil.
ARKANA
Jaga diri baik-baik ya, Grey.
Mobil taksi berjalan. Grey berlari mengejar taksi yang sudah menjauh.
GREYDAKSA
Arkana!
Grey teriak. Grey terduduk di aspal.
GREYDAKSA
Maafin aku, Ar.
Grey menangis.