70. INT. KAMAR GREY — MALAM
Grey memilih-milih kemeja putih di dalam lemarinya.
GREYDAKSA (VOICE AND SUBJEK)
Sumpah, gue males banget magang di perusahaan dia. Mana ini kemeja udah pada jelek semua lagi.
Grey duduk di pinggir kasur. Grey menatap foto bundanya di nakas.
GREYDAKSA (VOICE AND SUBJEK)
Bunda..? Grey kesel banget bun. Masa Grey di suruh magang di perusahaan orang yang suka sama Arkana.
Grey diam. Sebuah batu di bungkus sebuah kertas masuk ke kamar Grey dan memecahkan kaca jendela kamarnya. Grey berdiri melihat dari jendela.
GREYDAKSA (VOICE AND SUBJEK)
Woy!
Grey menatap dari jendela. Dua orang satu motor pergi begitu saja. Grey menatap batu yang di lempar tadi.
GREYDAKSA
Apa sih itu?
Grey mengambil kertas yang membalut batu tadi. Grey membuka kertas itu. Grey menyergit setelah kertas terbuka.
GREYDAKSA (CONT'D)
Jakarta, sisi segitiga, besaran pokok, sudut persegi? Maksudnya apa?
Grey melipat kertas tersebut. Grey memasukkan kertas tersebut ke dalam tasnya.
71. INT. KAMAR ARKANA — MALAM
Arkana menyisir rambutnya sebelum tidur. Rambut Arkana rontok. Lily memperhatikan Arkana.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Ar, rambut lo kok rontoknya sebanyak itu sih?
Arkana diam.
LILY
Ar? Gue nanya lho sama lo? Lo kenapa sih sebenarnya?
Arkana menatap Lily.
ARKANA
Apa sih, Ly? Kan wajar kalau sisiran rambutnya rontok. Mangkanya sebelum tidur gue selalu sisiran, biar kalau pagi rontoknya gak parah.
LILY
Tapi gak sebanyak itu juga, Ar.
ARKANA
Ck! Apasih Ly? Udah tidur sana!
Arkana menaruh sisirnya di atas nakas. Arkana merubah posisinya menjadi tidur. Arkana menarik selimut. Lily memperhatikan Arkana.
LILY (VOICE OVER)
Sebenarnya lo nyembunyiin apa sih, Ar? Perasaan gue kok gak enak ya. Lo tadi mimisan, lo cepet memar, dan sekarang rambut lo rontok banyak banget. Setau gue itu terjadi untuk orang yang..
Lily menggeleng kuat.
LILY (VOICE OVER)
Gak! Gak! Gak! Gak mungkin!
Lily memperhatikan Arkana.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Ar? Arkana? Udah tidur lu?
Hening.
LILY
Arkana? Yuhuuu? Cepet amat tidurnya.
Lily memperhatikan mata Arkana yang terpejam.
LILY (VOICE OVER)
Kayanya dia udah tidur deh. Gue harus cari tau, Arkana kenapa sebenernya.
Lily turun dari kasur. Berjalan menuju meja belajar Arkana, Lily mengambil tas Arkana.
LILY
Ar, sorry ya gue lancang buka-buka tas lo. Tapi gue bener-bener oveethingking kalau gini terus.
Lily membuka tas Arkana.
SLOWMOTION ON
Lily membuka sereting tas Arkana.
SLOWMOTION OFF
Arkana bergerak kecil di atas kasurnya. Lily diam, memperhatikan Arkana.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Ar? Arkana?
Udah tidur dia. Oke, lanjut cari tau.
Lily membuka tas Arkana. Lily menemukan kertas rumah sakit di dalam tas Arkana.
LILY (CONT'D)
Ini kertas hasil cek tadi apa ya? Coba deh gue buka.
Lily menatap kertas tersebut.
LILY
Ya Allah, semoga apa yang ada di otak gue ini gak bener.
Lily membuka kertas tersebut.
SLOWMOTION ON
Lily membuka helaian kertas tersebut.
SLOWMOTION OFF
Arkana merampas kertas tersebut dari tangan Lily.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Lo apa-apaan sih, Ly!? Lancang banget lo buka-buka tas gue!
LILY
Emangnya kenapa? Biasanya juga gue sering buka tas lo. Ada yang lo sembunyiin kan dari gue?
ARKANA
Lo enggak percaya sama gue?
LILY
Bukannya gue enggak percaya, cuma..
Mata Lily berkaca-kaca.
LILY
Cuma gue takut, Ar. Gue takut ada hal besar yang lo sambunyiin dari gue.
ARKANA
Enggak ada yang gue sembunyiin.
LILY
Ya udah kalau gitu, gue mau liat kertas itu. Sini!
Lily mencoba merebut kertas tersebut dari tangan Arkana. Arkana menggenggam erat kertas tersebut. Lily berhasil merampas kertas tersebut dari tangan Arkana.
ARKANA (VOICE AND SUBJEK)
Ly balikkin!
Arkana mencoba merampas kertas itu lagi. Lily membuka kertas tersebut. Kertas tersebut terbuka. Lily meneteskan air mata. Lily menatap Arkana yang sudah menangis.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Leukemia? Lo?
Arkana menangis.
ARKANA
Iya, Ly. Gue sakit, gue sakit leukemia.
Lily menggeleng kuat.
LILY
Gak! Gak! Gak! Ar, jawab Ar. Ini gak bener kan? Ini boong kan Ar? Lo gak sakit kan Ar?
ARKANA
Ini bener Ly, ini bener! Gue sakit, gue sakit parah! Dan hidup gue udah gak lama lagi, Ly!
Arkana dan Lily menangis.
LILY
Lo sakit kanker? Terus lo gak kasih tau gue? Kenapa Ar? Kenapa?
ARKANA
Karena gue gak mau buat lo khawatir, Ly. Biar gue aja yang tanggung semuanya.
LILY
Tapi gue ini sahabat lo, Ar. Gue sahabat lo! Kenapa lo enggak mau cerita tentang hal sebesar ini!?
Arkana menangis.
ARKANA
Maafin gue Ly, maaf.
Lily mengusap wajahnya gusar. Lily memeluk erat tubuh Arkana.
LILY
Lo tenang aja Ar, lo pasti sembuh. Lo pasti sembuh Ar, lo gak bakal pergi.
ARKANA
Kecil kemungkinannya Ly. Lagian gue gak punya biaya untuk berobat.
LILY
Lo gak usah khawatir Ar. Gue bakal minta tolong orang tua gue untuk bayarin biaya berobat lo, sampe sembuh.
Arkana melepas pelukannya dari Lily.
ARKANA
Gak usah Ly, gue gak mau ngerepotin.
LILY
Enggak ada yang di repotin Ar. Intinya lo bakal berobat, sampe sembuh. Kalau perlu gue gak usah kuliah lagi, biar biaya untuk gue kuliah lo pake aja untuk berobat.
Arkana menggeleng, Arkana tersenyum getir.
ARKANA
Enggak usah Ly, masa iya gue pake uang kuliah lo, terus kalau lo gak kuliah gimana cita-cita lo?
LILY
Kalau lo aja bisa relain cita-cita lo demi orang yang lo sayang, gue juga bakal lakuin hal yang sama Ar. Gue bakal relain cita-cita gue, demi sahabat terbaik gue. Gue lebih baik kehilangan cita-cita gue, di banding gue harus kehilangan lo.
Arkana memeluk Lily.
ARKANA
Makasih, Ly. Lo memang sahabat terbaik gue. Tapi gak perlu, lo pake aja uangnya untuk kuliah lo. Lo kejar cita-cita gue, oke?
Lily melepas pelukannya dari Arkana.
LILY
Mau seribu kali lo tolak, gue bakal tetep bilang ke orang tua gue untuk bayarin biaya berobat lo. Lo harus sembuh Arkana!
Arkana menangis.
ARKANA
Lo terlalu baik, Ly.
Lily menatap Arkana, Lily menangis. Lily menarik tubuh Arkana ke pelukannya.
LILY (VOICE OVER)
Apapun yang terjadi, lo harus sembuh, Ar.
Lily mengeratkan pelukannya.