118. INT. RUMAH ARDINATA — SORE
Arkana, Lily dan Yaya duduk di sofa rumah Ardinata.
ARDINATA (VOICE AND SUBJEK)
Kalau perempuan yang satunya ini siapa?
LILY
Aku Lily, om. Sahabatnya Arkana.
ARDINATA
Oh, gitu.
CLARA
Oliv, mulai hari ini kamu tinggal sama kami ya, nak.
Yaya menggeleng.
ADELLIA
Gak mau.
CLARA
Kenapa?
ADELLIA
Yaya gak mau ninggalin kak Arkana sendiri. Kak Arkana lagi sakit, Yaya gak mau kakak sakit sendiri. Yaya mau jagain kakak.
Arkana tersenyum tipis.
ARKANA
Gak papa, Yaya sama papa dan mamanya Yaya aja. Kan mereka orang tua kandung Yaya. Lagian kan rumah kita sebelahan, kita bisa kapan aja ketemu.
Yaya menggeleng.
ADELLIA
Gak mau, kak. Yaya mau sama kakak. Kakak sakit, gak mungkin Yaya ninggalin kakak. Kalau Yaya lagi sakit aja kakak jagain Yaya, bahkan kakak rela gak makan kan, demi Yaya. Masa pas kakak sakit Yaya malah ninggalin kakak.
ARDINATA
Memangnya kamu sakit apa, Arkana? Terus orang tua kamu kemana?
Arkana diam.
ARKANA
Leukemia.
Aku tinggal sendiri, orang tua aku gak ada.
ARDINATA
Astaghfirullah.
CLARA
Kalau gak, gimana kalau Arkana ikut tinggal bersama kami, jadi anak kami.
Arkana menggeleng.
ARKANA
Gak usah om, tante. Aku tinggal sendiri aja gak papa, aku gak mau ngerepotin.
ARDINATA
Kok gitu? Udah gak papa, kamu tinggal sama kami aja. Dan satu lagi, saya punya kenalan dokter untuk penyakit kamu, dan kamu bisa berobat.
Arkana menggeleng.
ARKANA
Gak usah, om. Makasih.
CLARA
Ih, kok gak usah sih? Harus mau pokoknya.
LILY
Udah, Ar. Mau aja, daripada lo sendiri di rumah. Gue kan gak mungkin tinggal sama lo terus.
Arkana diam.
ARDINATA
Mau ya? Kamu jadi anak papa, jadi papa punya dua putri sekarang.
CLARA
Iya, mau ya, nak?
Arkana menghela nafas panjang.
ARKANA
Oke.
Ardinata, Clara, Lily, dan Yaya tersenyum.
ADELLIA
Yeay, Yaya gak jadi pisah sama kakak.
ARKANA
Makasih ya, om, tante.
CLARA
Kok manggil om tante sih? Panggil papa mama dong. Samain kaya Oliv.
Arkana tersenyum canggung.
ARKANA
I-iya, papa, mama.
Semuanya tersenyum. Arkana memegangi kepalanya.
ARKANA
Ar, lo kenapa?
ARKANA
Gak kok, gak papa.
Arkana pingsan.
LILY
Ar!
ADELLIA
Kakak!
ARDINATA
Ya Allah. Ma, papa ambil mobil sekarang, dia bawa dia ke rumah sakit.
CLARA
Iya, pa.
Ardinata berlari mengambil mobil di garasi. Clara dan Lily memapah Arkana.
119. EXT. TERAS RUMAH ARDINATA — SORE
Ardinata turun dari mobil. Ardinata mengambil alih tubuh Arkana dari Clara dan Lily. Ardinata menggendong Arkana, dan memasukkan Arkana ke dalam mobil.
CLARA (VOICE AND SUBJEK)
Awas, hati-hati, pa.
Ardinata, Clara, Yaya dan Lily masuk ke dalam mobil. Clara di bangku belakang. Lily dan Yaya di bangku depan. Ardinata menjalankan mobilnya.
120. INT. DALAM MOBIL — SORE
Clara memeluk tubuh Arkana.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Ar, lo kuat Ar. Lo kuat ya, Ar.
CLARA
Pa, buruan, pa. Kasian Arkana.
Ardinata menambah kecepatan mobil.
121. INT. RUMAH SAKIT — SORE
Ardinata menggendong tubuh Arkana.
ARDINATA (VOICE AND SUBJEK)
Dokter! Suster!
CLARA DAN LILY
Dokter!
ADELLIA
Susterl!
Suster berlari membawa brankar. Ardinata menaruh tubuh Arkana di atas brankar. Arkana di bawa ke IGD.
SUSTER (VOICE AND SUBJEK)
Maaf, kalian tidak boleh masuk.
Suster menutup pintu IGD. Yaya, Lily, dan Clara menangis. Ardinata menenangkan Yaya dan Clara. Lily mondar-mandir di depan pintu IGD.
ARDINATA (VOICE AND SUBJEK)
Kalian tenang ya, Arkana kuat kok. Dia pasti baik-baik aja.
ADELLIA
Yaya takut kakak kenapa-napa.
CLARA
Mama juga takut Arkana kenapa-napa, pa. Penyakit dia bahaya.
LILY (VOICE OVER)
Tuhan, tolong lindungi Arkana. Tolong selamatkan Arkana. Arkana, lo kuat kan? Lo gak bakal ninggalin gue, kan?
Lima belas menit kemudian.
LILY (VOICE AND SUBJEK)
Ini dokternya mana sih? Kok lama banget?
ARDINATA
Sabar, mungkin sebentar lagi.
Dokter keluar dari IGD.
DOKTER
Keluarganya Arkana?
ARDINATA
Saya dok, saya papanya.
ARKANA
Maaf pak, kondisi putri bapak kritis. Kanker yang di deritanya sudh menyebar dan mencapai stadium akhir.
Tangis semuanya pecah.
LILY
Dokter, tolong selamatkan sahabat saya dok.
DOKTER
Pak, di sarankan putri bapak di bawa ke Singapura dan menjalani pengobatan di sana. Sakit anak bapak sudah sangat membahayakan nyawanya.
ARDINATA
Oke, dok. Saya bakal bawa anak saya berobat ke Singapura.
DOKTER
Baik, pak. Saya permisi dulu.
Dokter pergi dari IGD.
ARDINATA
Ma, mama bantu urus administrasi rumah sakit ini ya. Papa mau ambil paspor dulu di rumah sekalian pesen tiket.
CLARA
Iya, pa.
Clara, Lily, dan Yaya masuk ke IGD. Ardinata pulang untuk mengurus keberangkatan mereka ke Singapura.
122. EXT. BANDARA — SORE
Mobil ambulance berhenti di depan bandara. Arkana dengan segala alat medis dan tenaga medis di bawa keluar dari ambulan. Lily dan Yaya menangis. Mereka masuk ke dalam bandara. Pesawat mereka langsung landing.