Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ARKANA
Suka
Favorit
Bagikan
32. ARKANA 32

118. INT. RUMAH ARDINATA — SORE

Arkana, Lily dan Yaya duduk di sofa rumah Ardinata.

ARDINATA (VOICE AND SUBJEK)

Kalau perempuan yang satunya ini siapa?

LILY

Aku Lily, om. Sahabatnya Arkana.

ARDINATA

Oh, gitu.

CLARA

Oliv, mulai hari ini kamu tinggal sama kami ya, nak.

Yaya menggeleng.

ADELLIA

Gak mau.

CLARA

Kenapa?

ADELLIA

Yaya gak mau ninggalin kak Arkana sendiri. Kak Arkana lagi sakit, Yaya gak mau kakak sakit sendiri. Yaya mau jagain kakak.

Arkana tersenyum tipis.

ARKANA

Gak papa, Yaya sama papa dan mamanya Yaya aja. Kan mereka orang tua kandung Yaya. Lagian kan rumah kita sebelahan, kita bisa kapan aja ketemu.

Yaya menggeleng.

ADELLIA

Gak mau, kak. Yaya mau sama kakak. Kakak sakit, gak mungkin Yaya ninggalin kakak. Kalau Yaya lagi sakit aja kakak jagain Yaya, bahkan kakak rela gak makan kan, demi Yaya. Masa pas kakak sakit Yaya malah ninggalin kakak.

ARDINATA

Memangnya kamu sakit apa, Arkana? Terus orang tua kamu kemana?

Arkana diam.

ARKANA

Leukemia.

Aku tinggal sendiri, orang tua aku gak ada.

ARDINATA

Astaghfirullah.

CLARA

Kalau gak, gimana kalau Arkana ikut tinggal bersama kami, jadi anak kami.

Arkana menggeleng.

ARKANA

Gak usah om, tante. Aku tinggal sendiri aja gak papa, aku gak mau ngerepotin.

ARDINATA

Kok gitu? Udah gak papa, kamu tinggal sama kami aja. Dan satu lagi, saya punya kenalan dokter untuk penyakit kamu, dan kamu bisa berobat.

Arkana menggeleng.

ARKANA

Gak usah, om. Makasih.

CLARA

Ih, kok gak usah sih? Harus mau pokoknya.

LILY

Udah, Ar. Mau aja, daripada lo sendiri di rumah. Gue kan gak mungkin tinggal sama lo terus.

Arkana diam.

ARDINATA

Mau ya? Kamu jadi anak papa, jadi papa punya dua putri sekarang.

CLARA

Iya, mau ya, nak?

Arkana menghela nafas panjang.

ARKANA

Oke.

Ardinata, Clara, Lily, dan Yaya tersenyum.

ADELLIA

Yeay, Yaya gak jadi pisah sama kakak.

ARKANA

Makasih ya, om, tante.

CLARA

Kok manggil om tante sih? Panggil papa mama dong. Samain kaya Oliv.

Arkana tersenyum canggung.

ARKANA

I-iya, papa, mama.

Semuanya tersenyum. Arkana memegangi kepalanya.

ARKANA

Ar, lo kenapa?

ARKANA

Gak kok, gak papa.

Arkana pingsan.

LILY

Ar!

ADELLIA

Kakak!

ARDINATA

Ya Allah. Ma, papa ambil mobil sekarang, dia bawa dia ke rumah sakit.

CLARA

Iya, pa.

Ardinata berlari mengambil mobil di garasi. Clara dan Lily memapah Arkana.

119. EXT. TERAS RUMAH ARDINATA — SORE

Ardinata turun dari mobil. Ardinata mengambil alih tubuh Arkana dari Clara dan Lily. Ardinata menggendong Arkana, dan memasukkan Arkana ke dalam mobil.


CLARA (VOICE AND SUBJEK)

Awas, hati-hati, pa.

Ardinata, Clara, Yaya dan Lily masuk ke dalam mobil. Clara di bangku belakang. Lily dan Yaya di bangku depan. Ardinata menjalankan mobilnya.

120. INT. DALAM MOBIL — SORE

Clara memeluk tubuh Arkana.

LILY (VOICE AND SUBJEK)

Ar, lo kuat Ar. Lo kuat ya, Ar.

CLARA

Pa, buruan, pa. Kasian Arkana.

Ardinata menambah kecepatan mobil.

121. INT. RUMAH SAKIT — SORE

Ardinata menggendong tubuh Arkana.

ARDINATA (VOICE AND SUBJEK)

Dokter! Suster!

CLARA DAN LILY

Dokter!

ADELLIA

Susterl!

Suster berlari membawa brankar. Ardinata menaruh tubuh Arkana di atas brankar. Arkana di bawa ke IGD.

SUSTER (VOICE AND SUBJEK)

Maaf, kalian tidak boleh masuk.

Suster menutup pintu IGD. Yaya, Lily, dan Clara menangis. Ardinata menenangkan Yaya dan Clara. Lily mondar-mandir di depan pintu IGD.

ARDINATA (VOICE AND SUBJEK)

Kalian tenang ya, Arkana kuat kok. Dia pasti baik-baik aja.

ADELLIA

Yaya takut kakak kenapa-napa.

CLARA

Mama juga takut Arkana kenapa-napa, pa. Penyakit dia bahaya.

LILY (VOICE OVER)

Tuhan, tolong lindungi Arkana. Tolong selamatkan Arkana. Arkana, lo kuat kan? Lo gak bakal ninggalin gue, kan?

Lima belas menit kemudian.

LILY (VOICE AND SUBJEK)

Ini dokternya mana sih? Kok lama banget?

ARDINATA

Sabar, mungkin sebentar lagi.

Dokter keluar dari IGD.

DOKTER

Keluarganya Arkana?

ARDINATA

Saya dok, saya papanya.

ARKANA

Maaf pak, kondisi putri bapak kritis. Kanker yang di deritanya sudh menyebar dan mencapai stadium akhir.

Tangis semuanya pecah.

LILY

Dokter, tolong selamatkan sahabat saya dok.

DOKTER

Pak, di sarankan putri bapak di bawa ke Singapura dan menjalani pengobatan di sana. Sakit anak bapak sudah sangat membahayakan nyawanya.

ARDINATA

Oke, dok. Saya bakal bawa anak saya berobat ke Singapura.

DOKTER

Baik, pak. Saya permisi dulu.

Dokter pergi dari IGD.

ARDINATA

Ma, mama bantu urus administrasi rumah sakit ini ya. Papa mau ambil paspor dulu di rumah sekalian pesen tiket.

CLARA

Iya, pa.

Clara, Lily, dan Yaya masuk ke IGD. Ardinata pulang untuk mengurus keberangkatan mereka ke Singapura.

122. EXT. BANDARA — SORE

Mobil ambulance berhenti di depan bandara. Arkana dengan segala alat medis dan tenaga medis di bawa keluar dari ambulan. Lily dan Yaya menangis. Mereka masuk ke dalam bandara. Pesawat mereka langsung landing.



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar