Cuplikan Chapter ini
Akhirnya selesai jua masa-masa sekarat. Aku siap meluncur. Tak perlu teragukan oleh apapun yang buatan manusia. Susah memang merebut hati sesamamu itu. Capek, ia juga. Sabar, sabar dan sabar. Barangkali itu kuncinya. Selalu ada secercah harapan. Terkadang, menyepilah dari kepenatan. Berkunjung kepada camp-camp pengharapan. Mencari petuah di depan secangkir kopi maha guru. Mendapati senyumnya tetap menyambutmu. Sedikit berkontemplasi, banyak berbakti. Renungi, adakah kau sebenarnya. Kenapa ha..